Mantan PM Malaysia Najib Razak Hari Ini Kembali Hadapi Sidang Skandal 1MDB Setelah 4 Bulan Ditunda
Mantan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak hari ini, Selasa (5/1/2021) kembali menghadapi sidang kasus dugaan korupsi 1MDB
Penulis: Mairi Nandarson | Editor: Mairi Nandarson
Lalu apa sebenarnya kasus 1MDB dan bagaimana mantan perdana menteri terjerat kasus ini? Berikut fakta-fakta 1MDB dirangkum dari AFP.
Baca juga: Proyek Kereta Cepat Singapura-Malaysia Dibatalkan, Mantan PM Malaysia Najib Razak Bereaksi
Baca juga: Proyek Kereta Cepat Singapura - Malaysia Batal Terwujud, Malaysia Harus Bayar Kompensasi
Apa itu 1MDB?
1MDB adalah dana investasi negara yang diluncurkan Najib pada tahun 2009, tak lama setelah menjabat sebagai perdana menteri.
Portopolionya meliputi pembangkit listrik dan aset energi lainnya, di Malaysia dan Timur Tengah serta sebuah proyek real estate di Kuala Lumpur.
Dana ini, alih-alih diawasi lembaga khusus, dipantau sendiri oleh Najib.
Menurut Whistleblower, seorang pemodal Malaysia bernama Low Taek Jho juga membantu Najib mendirikan 1MDB sekaligus membuat keputusan keuangan di lembaga itu.
Kekhawatiran akan 1MDB muncul kala di 2014 lembaga ini terjebak dalam hutang hingga US$ 11 miliar.
Pengawas publik pun mengatakan banyak dana yang hilang.
Skandal pun dibuka media lokal Serawak Report.
Namun mendapat perhatian internasional saat diberitakan Wall Street Journal di mana media AS itu menerbitkan dokumen bahwa Najib menerima US$ 681 juta pembayaran ke rekening bank pribadinya.
2. Bagaimana miliaran dollar bisa hilang?
1MDB mendapatkan dana miliaran dollar AS dalam bentuk obligasi, untuk digunakan dalam proyek investasi dan usaha bersama antara 2009-2013.
Departemen Kehakiman AS mengatakan, 4,5 miliar dollar AS (Rp 65,5 triliun) dialihkan ke rekening perusahaan-perusahaan yang banyak terkait dengan Low.
Dana-dana yang diselewengkan itu digunakan membeli aset mewah untuk Low dan rekan-rekannya, termasuk jet pribadi, kapal superyacht, hotel, dan lukisan karya Picasso serta Monet, demikian keterangan dari penuntut hukum di AS.
Puluhan juta dollar AS juga dipakai mendanai film-film Hollywood termasuk The Wolf of Wall Street (2013), yang diproduksi Red Granite dan dibintangi Leonardi DiCaprio. Red Granite didirikan bersama, salah satunya oleh anak tiri Najib, Riza Aziz.