Stok Sayur dan Bumbu Dapur di Anambas Menipis, Akibat Kapal Angkut Tak Bisa Berlayar
Stok sayur dan bumbu dapur di Anambas mulai menipis akibat kapal angkut gagal berlayar karena terhalang cuaca buruk
ANAMBAS, TRIBUNBATAM.id - Stok sayur dan bumbu dapur lainnya di pasar dan toko di Anambas mulai menipis.
Itu pascatidak beroperasinya kapal angkut penumpang yakni kapal Ferry cepat dari Batam dan Tanjungpinang ke Anambas.
Kapal angkut itu terkendala cuaca dan gelombang buruk sehingga tak bisa berlayar ke Anambas.
Akibatnya stok sayur dan bumbu dapur lainnya kian menipis.
Dari informasi yang dihimpun Tribunbatam.id, ketersediaan cabai, sayur, dan bumbu dapur lainnya di Pasar Inpres dan pasar ikan Tarempa terbatas.
Baca juga: UPDATE Harga Sayur di Pasar Tos 3000, Bayam Turun Rp 2 Ribu Per Kilogram
Saat ini sayur sawi, kol, lobak, brokoli, wortel cukup sulit didapatkan karena sejumlah pedagang tidak menjual sayur tersebut.
Diketahui cabai, kentang, wortel, kol dan bawang biasanya dipasok dari Tanjungpinang. Sedangkan sayur seperti sawi, kangkung, dan bayam berasal dari petani lokal Anambas.
Biasanya jika stok cabai tidak ada, pedagang akan mengambil dari meja ke meja pedagang.
Ina (40), seorang pedagang sayur di Pasar Inpres mengatakan, pasokan sayur biasanya dibawa dari Tanjungpinang.
Sebelumnya, dalam satu Minggu ia bisa memasok sayur dua hingga tiga kali.
"Tergantung kapal Ferry masuknya juga sih," kata Ina, pada Rabu (20/1/2021).
Ia melanjutkan, saat ini harga cabai cukup naik. Cabai merah dibanderol Rp 110 ribu per kilogram, untuk cabai rawit Rp 140 ribu.
"Biasanya harga cabai merah kalau lagi banyak itu Rp 80 hingga Rp 100 ribu, sedangkan untuk cabai rawit biasanya Rp 60 hingga Rp 70 ribu per kilogramnya," kata Ina.
Sementara itu stok telur di pasaran saat ini juga kosong. Beberapa warung dan pasar tidak ada yang menjual telur.
"Lagi kosong telur, kalau mau di warung Murai ada sedikit stok tali 4 telur Rp 10 ribu," kata Cece pemilik toko kelontong di pasar Tarempa.