BATAM TERKINI

MODUS Predator Anak di Batam Makin Mencemaskan, Perdayai Korban Pakai Media Sosial 

Seorang fotografer freelance di Batam tersangkut kasus tindakan asusila korban 10 anak. Ternyata banyak modus kejahatan asusila di Batam.

tribunlampung.co.id/dodi kurniawan
Seorang fotografer freelance di Batam tersangkut kasus tindakan asusila korban 10 anak. Ternyata banyak modus kejahatan asusila di Batam. Ilustrasi 

Kemudian Ketua KPPAD Kepri tersebut juga memberikan himbauan. 

"Himbauan saya tentu meminta karena modus-modus seperti inikan terus berkembang, jadi yang perlu saya sampaikan adalah harus diwaspadai modus-modus yang dilakukan oleh pelaku pencabulan atau predator anak dalam melakukan aksinya," katanya.

Modus yang dimaksud bisa berbagai macam, kebetulan kali ini adalah dengan menjadi Fotografer, jadi anak atau korban yang usia remaja dalam berinteraksi mungkin dalam berkenalannya di dunia maya, tawarannya juga di dunia maya.

"Menurut saya, mengincar korbannya itu di dunia maya apakah lewat Facebook atau lewat WhatsApp, jadi modus-modus seperti inikan harus dipahami oleh calon korban dalam hal ini remaja, bahwa tidak semua apa yang ada di internet itu benar, ada yang penipuan, kemudian ada yang mengarah pada kejahatan pencabulan, jadi harus diwaspadai oleh anak-anak kita yang aktif di dunia maya," katanya.

Kedua, orang tua juga harus mengawasi, dalam artian ketika ada tawaran itu jangan langsung percaya, anaknya harus terbuka sama orang tuanya, ini betul tidak jadi model, harus di crosschek juga betul tidak orang ini Fotografer handal yang bisa menerbitkan,"

Ia kembali menambahkan, sekarang yang perlu diwaspadai adalah modus itu sekarang menggunakan trend pencabulan kejahatan sekssual kepada anak menggunakan media sosial, jadi ada peningkatan cabul anak itu melalui media sosial, pencabulan, eksploitasi anak, jadi harus diwaspadai, harus diberikan anak itu pemahaman, orang tuanya harus mengawasi, sehingga tidak gampang percaya pada tawaran-tawaran, iming-iming segala macam yang tidak jelas. 

"Pelaku seperti inikan harus diberikan efek jera kemudian harus diberikan hukuman yang maksimal, karena korbannya cukup banyak, kemudian ada yang hamil pula 2 orang, mana tau ada tambahan korban lagi, jadi harus diberikan efek jera," katanya.

"Dan diminta polisi untuk menggali lebih jauh, kemudian di dunia maya kita minta polisi cyber melakukan patroli, dalam artian kira-kira tidak hanya modus ini mungkin modus-modus yang lain, tapi menggunakan dunia maya jadi tempat mencari korbannya itu harus dilakukan cyber partoli oleh pihak kepolisian," tambahnya. 

Kewajiban orang tua sekarang menanamkan edukasi kepada anaknya, apalagi sekarang ini anak banyak di rumah karena masih ada beberapa sekolah yang daring, karena anak banyak berinteraksi dengan handphone, kasilah pengertian kepada anak agar tidak gampang dengan hp ini percaya dengan orang lain, atau anaknya masuk ke grup-grup yang membahayakan anak.

"Kalau yang masuk ke kita pengaduannya, kita akan lakukan advokasi, kemudian menggandeng kedua P2TP2A Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak dan menggandeng pihak lain untuk melakukan pendampingan, kerena tugas KPPAD proksinya bukan pendampingan tapi pengawasan, advokasi," katanya. (Tribunbatam.id/Muhammad Ilham) 

*Baca juga berita Tribun Batam lainnya di Google

Sumber: Tribun Batam
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved