ANAMBAS TERKINI
Belajar Tatap Muka di Anambas, SDN 003 Tarempa Kembali Beraktivitas, 1 Kelas 17 Murid
Sekolah di Kecamatan Siantan Anambas kembali memulai aktivitas belajar tatap muka, Jumat (5/2). Seperti di SDN 003 Tarempa. Satu kelas diisi 17 siswa
Tujuan lokakarya sendiri untuk menyamakan visi misi guru.
"Kegiatan ini sendiri kita gunakan iuran rutin KKG SD/MI," ucapnya.

Kisah Guru di Anambas
Mengabdi di wilayah perbatasan sudah jadi tuntutan Imron Tawilah(27), salah satu pegawai negeri sipil (PNS) yang bekerja sebagai guru olahraga di pulau kecil Anambas, Desa Lingai, Kecamatan Siantan Selatan.
Baginya menjadi guru sudah jadi keinginannya sejak kecil.
Apalagi ia merasa daerah kelahirannya yakni Kepulauan Anambas perlu sosok guru yang mampu mendidik anak- anak menjadi anak yang cerdas meski terlahir di pulau yang jauh dari perkotaan.
Di usia yang masih muda, Imron panggilan sehari-harinya ia sudah menjadi seorang guru PNS, dan dengan hati sukarela mau memberi ilmu kepada anak-anak di daerah pulau yang jauh dari Kota.
"Saya ingin mencerdaskan anak bangsa, ingin punya pendidikan yang menjanjikan, bahwa mereka kelak berguna bagi bangsa, khususnya anak daerah Anambas, yang sangat membutuhkan pendidikan," ujar Imron kepada TRIBUNBATAM.id, Selasa (24/11/2020).
Sudah jalan 3 tahun Imran menjadi guru.
Pertama kali ia menjadi guru honorer di SMP N 6 Satap Lingai, kemudian pada 2019 ia mulai mengajar di SDN 005 Lingai.

Desa Lingai letaknya tidak jauh dari Tarempa, Kecamatan Siantan.
Untuk ke Desa Lingai, Imron harus menempuh perjalanan sekitar satu jam menggunakan kapal kayu atau biasa yang disebut masyarakat kapal pompong.
"Iya bolak balik dari Tarempa ke Lingai itu sekali seminggu, pakai kapal nelayan Desa Lingai. Di sana sudah disediakan rumah untuk guru, jadi hari Sabtu saya udah pulang ke Tarempa, Senin baru mengajar lagi," tutur Imron.
Setiap pagi hari ia harus berangkat pukul 07.00 WIB menggunakan kapal pompong milik nelayan.
Menempuh perjalanan sekitar satu jam untuk sampai di Lingai.