KISAH PERANTAU DI BINTAN
Kisah Pasutri Asal Cirebon Bertahan Hidup dengan Jual Gorengan saat Pandemi di Bintan
Pasutri asal Kota Cirebon Provinsi Jawa Barat, Mutiyah (34) dan Subakri (35) sudah 7 tahun tinggal di Bintan. Kini mereka bertahan hidup jual gorengan
Penulis: Alfandi Simamora | Editor: Dewi Haryati
"Nah hingga kini, kita membuka usaha jualan gorengan. Alhamdulillah bisa memenuhi kebutuhan keluarga dan biaya sekolah serta kebutuhan kedua anak saya," terang pasutri ini.
Namun, di tengah pandemi Covid-19 usaha jualan gorengan mereka pun ikut terdampak dan sepi pembeli.
Mengapa tidak, yang biasanya mereka bisa mendapatkan penghasilan sekitar Rp 1 jutaan lebih. Kini menurun drastis hingga Rp 300-400 ribu per hari, hingga mereka mengurangi bahan untuk berjualan gorengan.
"Masa pandemi ini memang dagangan gorengan kami sangat terpukul. Soalnya untung kami tidak seberapa dan hanya bisa memutar uang kami dapatkan untuk bahan. Tapi walaupun begitu, kita tetap berusaha walaupun hanya cukup untuk kebutuhan ekonomi dan biaya kontrak rumah," ucapnya.
Di tengah pandemi, mereka terkadang berharap bisa mendapatkan bantuan UMKM dari pemerintah.
Namun, apalah daya dokumen kependudukan mereka pun hingga saat ini belum selesai.
"Kami tak bisa berbuat apa-apa, dan sama sekali kami tidak ada mendapatkan bantuan UMKM untuk usaha kecil seperti kami ini dan tidak mengetahui hal itu.
Maklumlah kami tak tahu apa-apa, dan hanya bisa bekerja cari nafkah dan tak paham," ujar Mutiyah sembari membantu suaminya berdagang gorengan.
Mutiyah dan suaminya berharap bisa mendapatkan bantuan UMKM dan sembako dari pemerintah di tengah masa pandemi Covid-19 saat ini.
"Tapi itu dia dokumen kami belum selesai. Bagaimana kami bisa mendapatkan bantuan tersebut. Mudah-mudahan sajalah bisa segera selesai supaya kami masyarakat kecil ini bisa mendapatkan bantuan itu,"harapnya.
(tribunbatam.id/Alfandi Simamora)
Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google