HUMAN INTEREST
KISAH Rainah Pejuang Rupiah di Karimun, Jual Otak-otak dan Kerupuk Ikan Demi Bertahan Hidup
Berikut kisah pejuang Rupiah di Karimun yang bertahan hidup dari jualan otak-otak dan kerupuk ikan.
Penulis: Yeni Hartati | Editor: Septyan Mulia Rohman
Modal untuk membuat jualannya pun, tak jarang ia putar ke sana sini.
• Muda & Punya Segudang Prestasi, Ini Kisah Rezki Achyana, Juru Bahasa Isyarat di Kepri
• KISAH Perantau di Tanjungpinang, Usaha Buah Bangkrut, Kini Tekuni Profesi Badut

Ia mengaku hasil yang diperolehnya dari berjualan tak seberapa.
Meski enggan menyebut nominalnya, ia terus berjuang.
Ia ingin agar anaknya menjadi orang sukses, dari hasil jerih payahnya.
"Modalnya mau tak mau diminim-minimkan. Untuk buat kerupuk ikan ini yang dibutuhkan hanya 2 kilogram.
Paling banyak lima kilogram. Kalau buat otak-otak saya dibantu. Kalau tidak, tak sanggup saya," ujarnya.
Harapan Rainah pun tak muluk-muluk. Ia tak berangan-angan mendapat bantuan dari pemerintah yang lagi gencar-gencarnya diberikan kepada masyarakat Indonesia, termasuk warga Karimun.
Ia hanya ingin ada tangan baik hati yang memborong jualan otak-otak dan kerupuknya,.
Apalagi saat kondisi pandemi Covid-19 seperti sekarang yang dampaknya ia juga rasakan.
Menurutnya, itu sudah membuatnya tersenyum puas.
Setidaknya, membuat dapurnya masih bisa berasap.
"Semoga ada orang baik hati membeli semua dagangan saya. Sudah senang betul saya," sebutnya.(TribunBatam.id/Yeni Hartati)
Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google