KISAH PERANTAU DI BATAM
Berawal Dari Penjual Kue Keliling, Mariani Sukses Jadi Pengusaha Kerupuk Ikan dan Cake
Mariani telah melalui suka duka merintis usahanya. Kini ia bisa dibilang sukses jadi pengusaha kerupuk ikan dan cake di masa pandemi covid-19
BATAM, TRIBUNBATAM.id - Berawal dari penjual kue keliling, Mariani sukses jadi pengusaha kerupuk ikan dan cake.
Pandemi Covid-19 berdampak multidimensi pada kehidupan masyarakat, mulai dari kesehatan, sosial, hingga ekonomi.
Demi menekan penyebaran virus ini pemerintah pun harus membatasi mobilitas masyarakat dengan menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di beberapa daerah, sehingga masyarakat dianjurkan untuk lebih banyak di rumah.
Hal ini membuat banyak usaha tersendat hingga akhirnya banyak karyawan yang dirumahkan atau terkena PHK. Bukan cuma perusahaan besar, tapi UMKM pun terpukul.
Banyak bisnis yang terpaksa gulung tikar karena sulit bertahan di masa ini. Meski banyak usaha yang tutup dan karyawan yang terkena PHK, masih ada sebagian yang kreatif dan bangkit membuka usaha baru dengan memanfaatkan kondisi ini.
Baca juga: Kisah Irianto, 29 Tahun Jadi ASN di Tanjungpinang, Senang Bisa Bantu Warga sesuai Amanah
Baca juga: Kisah Atina Sebatang Kara Tinggal di Batam, Bertahan Hidup Jadi Penjual Bumbu Dapur Keliling
Salah satunya adalah Mariani, pemilik usaha Azzuri Snack. Saat ini ia sedikit banting setir demi mempertahankan usahanya. Tadinya, hanya membuat kerupuk ikan dan keripik buah naga, kini ia sekarang berkecimpung membuat kue tart ataupun cake lainnya.
"Terpaksa sedikit banting setir demi mempertahankan usaha. Sekarang kita juga buat berbagai jenis kue untuk acara-acara. Misalnya kue ulang tahun, anniversary, dan lainnya," ujar wanita berkerudung dan menggunakan kemeja bergaris ini kepada Tribunbatam.id.
Sama seperti tempat mengolah kerupuk, ia juga membuat cake tersebut di kediamannya sendiri. Yakni Kampung Tua Bengkong Laut Blok D1 Nomor 3 RT 04 RW 01 Kecamatan Bengkong Kelurahan Bengkong Laut.
"Karena pandemi ini, rata-rata pusat oleh-oleh tutup. Jadi 2020 akhir, saya putar otak lagi, ada lahan sedikit di rumah saya bangun. Banyak permintaan kue-kue ulangtahun yang tadinya hanya PO, jadi saya display," ujar Mariani.
Dalam usaha kue ini, Mariani menargetkan bisa dinikmati oleh kalangan bawah. Dijual mulai dari harga Rp 50 ribu, Rp 75 ribu hingga Rp 100 ribu dan bisa juga tergantung selera pemesan.
"Kita kejar pasar kalangan menengah ke bawah. Walau pandemi, mereka pun bisa memberikan hadiah dan merayakan momen spesialnya dengan harga yang murah. Kalau beli cake di toko-toko besar kan mahal. Kalau memberikan sesuatu dengan harga murah tapi tak terkesan murahan," paparnya.
Mariani bilang, walaupun harga kue yang ditawarkan mulai Rp 50 ribuan, omzetnya bisa mencapai Rp 14 juta per bulannya. Itu hanya untuk kue ulang tahun saja.
"Kalau begitu, karyawan kitakan jadi sejahtera," tuturnya.
Wanita yang akrab disapa Emak Ikan ini menuturkan, di tengah pandemi Covid-19, UMKM harus berinovasi dan jangan takut untuk mencoba. Awal-awalnya memang sulit untuk memasarkan produknya.
"Apalagi sekarang tak bisa tatap muka, jadi kita mainkan di online saja. Seperti instagram, WA Story, FB, dan lainnya," tuturnya.