Ternyata SBY Bukan Pendiri Partai Demokrat, Ini Transkrip Lengkap Jhon Allen yang Dipecat
Isu Kudeta Partai Demokrat terus memanas.7 Kader telah dipecat tidak hormat, salah satunya Jhon Allen Marbun. Jhon Allen Marbun, dkk tampaknya melawan
JAKARTA, TRIBUNBATAM.id - Prahara di tubuh partai Demokrat, tampaknya masih memanas. Itu setelah Ketua Umum, Agus Harimurti Yudhoyono ( AHY) mengumumkan isu kudeta kepemimpinan beberapa pekan lalu.
Bahkan, AHY telah memecat tujuh kader partai yang dianggap akan melakukan kudeta. "Demi harapan ratusan ribu kader dan jutaan simpatisan dan pemilih, kami mendukung sepenuhnya langkah pemecatan terhadap 7 kader yang dilakukan oleh dewan kehormatan partai. Gelombang pertama 7 orang," cuit pengurus DPP Partai Demokrat Andi Arief lewat akun pribadinya @Andiarief_ pada Jumat (26/2).
Baca juga: DEMOKRAT Bersih-bersih! Bintang Muda Indonesia Investigasi Kader Nakal Pendukung KLB 2021
Dua di antara mereka yang dipecat antara lain Ketua DPC Tega, Ayu Palaretin dan Ketua DPC Blora Bambang Susilo. Ketujuh orang yang dipecat dengan tidak hormat antara lain Darmizal, Yus Sudarso, Tri Yulianto, Jhoni Allen Marbun, Syofwatillah Mohzaib, dan Ahmad Yahya.
Tampaknya, ketujuh orang ini tidak terima dengan tindakan AHY. Satu diantaranya anggota yang dipecat adalah Jhoni Allen Marbun.
Tak mau kalah, Jhoni Allen Marbun tampaknya melakukan perlawanan. Lewat video berdurasi 8 menit 26 detik yang diunggah Tribun Medan (grup Tribunbatam.id) Senin (1/3/2021)
Baca juga: Kisruh Demokrat Memanas, Michael Wattimena Minta Jonny Allen Marbun Hormati SBY: Tidak Elok Bung
Dalam video itu, Jhoni Allen Marbun membongkar keberadaan Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY dalam kepengerusan Partai Demokrat.

Bahkan terang-terangan dan sumpah Jhoni Allen Marbun mengatakan, bahwa SBY bukan pendiri partai demokrat. Pendiri Partai berlambang bintang bersinar tiga ada 99 orang tokoh.
Baca juga: Profesor Pembuat Alquran Terbesar Dipecat Tidak Hormat dari Partai Demokrat, Apa Masalahnya?
"Demi Tuhan saya bersaksi : Bahwa SBY tidak berkeringat sama sekali apa lagi berdarah-darah. Sebagaimana pernyataannya diberbagai kesempatan. SBY bergabung dengan partai demokrat setelah lolos ferivikasi KPU dengan memasukan almarhumah ibu Ani Yudhoyono," kata Jhoni Allen Marbun.
Untuk lebih jelas, berikut ini Tribunbatam.id memuat informasi transkrip Lewat video yang diucapkan oleh Jhoni Allen Marbun. Yang berdurasi 8 menit 26 detik yang diunggah Tribun Medan (grup Tribunbatam.id) Senin (1/3/2021)
Baca juga: Marzuki Alie hingga Jhoni Allen Dipecat Demokrat Tak Hormat, Terlilit Isu Kudeta Bersama Moeldoko

Baca juga: Dipecat dari Partai Demokrat, Darmizal Lakukan Perlawanan Hukum Ini
Jhoni Allen Marbun :
Transkrip
AHY berada di puncak gunung tapi tidak pernah mendaki oleh sebab itu, AHY sebagai Ketua Umum tidak tahu cara turun gunung sehingga bapaknya SBY yang saya hormati turun gunung.
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Salam Sejahtera, Om swastiastu, Namobudhaya, Salam kebajikan.
Saudara-saudaraku kader partai demokrat dari Sabang sampai Merauke, dan dari Miangas dan sampai Pulau Rote. Yang telah bertekad bulat menyelamatkan dinasti demokrat dari partai dinasti dari partai keluarga cikeas.
Baca juga: Moeldoko Diisukan Pernah Tawar Kursi Nomor 1 di Demokrat ke SBY, Andi Mallarangeng: Masa Lupa?
Jhoni Allen Marbun, dkk Inginkan KLB
Menuju KLB (Konferensi Luar Biasa) partai demokrat 2021 untuk mengembalikan marwah partai demokrat sesuai dengan namanya demokratis terbuka dan modern yang merupakan landasan partai yang didirikan oleh para pendiri.
sekali lagi bukan partai dinasti, oligarki yang mengarah pada tirani. saudara-saudaraku partai demokrat, pejuang partai demokrat, secara khusus pengurus dewan pimpinan pusat, dewan pimpinan daerah, dewan pimpinan cabang, dan organisasi sayap di seluruh Indonesia dan sekaligus pemilik suara yang kami banggakan dan kami cintai. sudah tertanam di masyarakat bahwa partai demokrat telah dicap partai dinasti sejak KLB pertama di Bali tahun 2013.
Baca juga: Ferdinand Hutahaean Ungkap Fakta Baru Isu Kudeta AHY di Demokrat: Sudah Sejak Dulu
Dimana bapak SBY menjadi Ketua Umum. Dan anak kandungnya Edi Baskoro Yudhoyono sebagai sekretaris jenderal partai demokrat. Ini baru pertama kali di Indonesia bahkan di dunia dimana pengurus partai politik partai demokrat dimana bapaknya SBY Ketua Umum dan anaknya sebagai sekretaris jenderal sejatinya SBY telah melakukan pengingkaran kepada fakta sejarah lahirnya partai demokrat .
bahwa fakta sejarah yang benar, sejak partai demokrat diaktekan di notaris oleh 99 pendiri partai di Jakarta. Kemudian, gayung bersambut bermunculan pendiri partai demokrat di seluruh provinsi, dan kabupaten kota, di seluruh Indonesia. mereka saling bahu membahu berjuang meloloskan fervikasi KPU sehingga partai demokrat menjadi partai peserta pemilu 2004. Saya dan para pendiri, beserta para senior partai adalah pelaku sejarah partai demokrat.
Saya menyatakan, bahwa di dalamnya perjuangan para kader dari sabang sampai Merauke, bersusah payah bekerja keras, tidak mengenal lelah, dan waktu untuk bekerja bersama-sama meloloskan partai demokrat pada ferivikasi KPU sehingga menjadi peserta pemilu 2004.
Baca juga: Marzuki Alie Merasa Difitnah Soal Kudeta Demokrat, Tantang AHY Mundur Jika Tak Ada Bukti
SBY Bukan Pendiri Partai Demokrat
Demi Tuhan saya bersaksi : Bahwa SBY tidak berkeringat sama sekali apa lagi berdarah-darah. Sebagaimana pernyataannya diberbagai kesempatan. SBY bergabung dengan partai demokrat setelah lolos ferivikasi KPU dengan memasukan almarhumah ibu Ani Yudhoyono. Sebagai salah satu Wakil Ketua Umum.
Dan hanya menyumbang uang Rp100 juta (seratus juta rupiah)dalam bentuk empat lembar travel cek yang di hotel Mirah Bogor. Pak SBY setelah mundur dari Kabinet Ibu Megawati, baru muncul pada acara parati demokrat di hotel kinasih di Bogor.
Dimana saat itu saya ketua panitianya. Ini menegaskan bahwa SBY bukan lah pendiri partai pendiri partai Demokrat. Saudaraku-saudaraku kader partai demoktrat di seluruh tanah airsiapakah orang yang pernah mengkudeta partai demokrat?
Baca juga: Tokoh DEMOKRAT Sentil MOELDOKO: Jenderal Kudeta Mayor, Gagal Pula! Hanya Jual Nama
Jhoni Allen Marbun Menuduh SBY Kudeta Partai Demokrat
Mari kita buka fakta sejarah. Pada saat Anas Urbaningrum terpilih sebagai ketua umum partai demokrat secara demokratis pada kongres kedua di Bandung tahun 2010. Dalam perjalanannya Anas Urbaningrum tersandung masalah hukum. Namun belum status tersangka. SBY selaku Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat dan juga Presiden RI mengambil kekuasaan Ketua Umum Anas Urbaningrum dengan cara membentuk presedium dimana ketuanya adalah SBY, wakil Ketua Anas Urbaningrum, yang tidak memiliki fungsi lagi dalam menjalankan roda partai demokrat sebagai Ketua Umum. Inilah kudeta yang pernah terjadi di tubuh partai Demokrat.
Setelah Anas Urbaningrum menjadi tersangka, terjadilah KLB pertama atau kongres ke tiga partai demokrat di Bali tahun 2013 untuk melanjutkan sisa kepemimpinan Anas Urbaningrum hingga 2015. Dimana beliau mengatakan hanya akan meneruskan sisa kepemimpinan Anas Urbaningrum.
Baca juga: Kisruh Tudingan Kudeta Partai Demokrat, Apri Sujadi: Kami Tetap Solid Dukung AHY
SBY Perintah Jhoni Allen Marbun Bujuk Marzuki Alie
Sehingga saya Jhomi Allen Marbun diperintahkan oleh SBY untuk membujuk Marzuki Alie yang saat itu menjabat Ketua DPR RI . Untuk tidak maju sebagai kandidat ketua umum partai demkorat padahal pada Kongres ke dua 2010 memperoleh suara kedua terbesar setelah Anas Urbaningrum.
Pada kongres ke empat 2012 di Surabaya SBY merekaya jalannya kongres agar dia menjadi calon tunggal sebagai Ketua Umum Partai Demokrat. Ini lah bentuk pengingkaran janjinya terhadap dirinya sendiri, dan para kader partai demokrat di seluruh tanah air.
Baca juga: Sumpah SBY Jaga Partai Demokrat dari Kudeta, Sentil Kader Berkhianat
Jhoni Allen Marbun Menuduh SBY Amputasi Hak DPD dan DPC
Yang paling meresahkan pada Ketua DPD, Ketua DPC seluruh Indonesia adalah membuat peraturan organisasi yang mengamputasi hak DPD, dan DPC dengan mengambil iuran anggota fraksi DPRD Provinsi, dan DPRD kabupaten/kota untuk sebagian disetor kepada dewan pimpinan pusat dan hak-hak penentuan pemilihan kepala daerah tanpa ada pertanggungjawabannya.
Baca juga: Senior Demokrat Beberkan Sejumlah Hal Tentang Isu Kongres Luar Biasa yang Berhembus Kencang
Jhoni Allen Marbun Menuduh SBY Rekayasa Kongres ke-5
Selanjutnya, pada kongres ke lima 15 Maret 2020 di Senayan, Jakarta kembali SBY merekayasa tata cara kongres tidak sesuai sebagaimana mestinya. Pembahasan dan penetapan tata tertiba acara tidak dilakukan.
Dimana salah satunya membahas syarat dan tata cara pemilihan ketua Umum.selain itu, tidak ada laporan pertanggungjawaban dari Ketua Umum SBY. Setelah pidato Ketua Umum SBY peserta kongres yang tidak punya hak suara diusir keluar karena kongres.
Semestinya, seluruh peserta kongres memiliki hak bicara, padahal hak suara hanya digunakan pada saat pemilihan Ketua Umum atau perbedaan pendapat. Selanjutnya, SBY mendesign Ketua-ketua DPD seluruh Indonesia untuk mendeklir akhirnya menjadi Ketua Umum. Itulah yang mereka sebut aklamasi. Makanya AHY berada di puncak gunung tapi tidak pernah mendaki gunung.
Oleh sebab itu, AHY selaku Ketua Umum tidak tahu cara turun gunung sehingga Bapaknya SBY yang saya hormati menjadi turun gunung. Inilah yang disebut krisis kepemimpinan,
Salam Demokrat, KLB Solusi konstitusional untuk mengembalikan partai demokrat sebagai partai demokratis, terbuka dan modern. Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Salam Sejahtera, Om, Shanti-hanti-sahanti Om, Namo Budahaya, Salam kebajikan.
Namun hingga berita ini ditayangkan, belum ada jawaban dari pihak Ketua Umum Partai Demokrat AHY dan SBY. (*)
BACA JUGA BERITA TERBARU TRIBUNBATAM.id di GOOGLE NEWS, klik di sini
• A year of Corona Pandemic, 8.714 People in Kepri been Exposed for Covid-19, Here are the Details
• Pria Berbaju Loreng Todongkan Pistol, Teller Bank Sempat Melawan
• Nissa Sabyan Disebut Pagar Makan Tanaman, Tebe Ungkap Perlakuan Baik Ririe: Mereka Sahabat
• Baru 2 Minggu Nikah, Wanita Ini Ditalak Suami dalam Kondisi Hamil demi Kawin Lagi