Sei Lekop Krisis Air Bersih, Warga Menjerit 'Dijatah' 2 Jam: Ini Sangat Parah, Apa Kata Moya?
Sejumlah warga Sei Lekop, Sagulung, Batam menjerit krisis air bersih, warga protes distribusi air kian menipis sejak beberapa bulan terakhir
TRIBUNBATAM.id - Sei Lekop Krisis Air Bersih, Warga Menjerit 'Dijatah' 2 Jam: Ini Sangat Parah, Apa Kata Moya?
Sejumlah warga Sei Lekop, Sagulung, Batam menjerit krisis air bersih.
Warga protes distribusi air kian menipis sejak beberapa bulan terakhir.
"Ini sangat parah, belum pernah terjadi seperti ini.
Dulu waktu ATB mengelola air,
saat musim kemarau sekalipun kita masih mendapatkan suplai air.
Baca juga: Konsesi Berakhir, Warga Kampung Air Batam Minta Pemerintah Jamin Ketersediaan Air Bersih
Baca juga: BP Batam dan PT Moya SPAM Batam Kelola Penyediaan Air Bersih Setelah Konsesi ATB Berakhir

Paling lambat tengah malam," kata warga Kaveling Sei Lekop, Ery, Sabtu (6/3/2021).
Ramainya keluhan datang dari warga Kaveling Sei Lekop, RW 06, Kelurahan Sei Lekop, Sagulung, Batam.
Warga mengeluh, sejak pengelolaan air beralih dari PT Adhya Tirta Batam atau ATB ke PT Moya Indonesia,
mereka tidak mendapatkan suplai air lebih baik.
Baca juga: Air Hanya Hidup 2 Jam Dalam 24 Jam, Warga Sei Lekop Batam Mengeluh, Ini Tanggapan Moya
Baca juga: Lelang Pengelolaan Air di Batam untuk 25 Tahun, ATB Siap Ikut, Moya Masih Menunggu

Ia menjelaskan, dulu separah-parahnya musim kemarau suplai air tetap ada.
Sedangkan saat ini, sejak PT Moya mengelola air di Batam,
suplai air di pemukiman mereka hanya mengalir dua jam.
Bahkan hanya satu jam dalam waktu 24 jam.
"Air itu baru mengalir pukul 04.00 WIB sampai pukul 05.00 WIB, dini hari.
Setelah itu air sudah tidak mengalir," kata Ery.
Baca juga: Kondisi 6 Waduk Batam Setelah Cuaca Ekstrem Awal Tahun, Air Bersih Diprediksi Aman 7 Bulan
Baca juga: Air Bersih dari IPAL akan Dialirkan ke Dam Duriangkang

Ia mengatakan, sebelumnya mereka belum pernah mengalami hal tersebut.
"Kalau dulu waktu ATB, paling air itu mengalir pukul 00.00 WIB.
Itu sampai pagi, kadang pukul 08.00 WIB air baru mati," kata Ery.
Tak hanya Ery, warga lainnya juga mengeluhkan hal yang sama.
Seperti penuturan Fendi.
Ia mengatakan sejak peralihan pengelolaan air di Batam, suplai air menjadi kacau di tempatnya.
Baca juga: Fraksi PAN DPRD Batam Mundur Dari Pansus Pengakhiran Konsensi Pengelolaan Air Bersih
Baca juga: INI yang Akan Dilakukan ATB Setelah Tak Kelola Air Bersih di Batam
"Memang hancur kali sekarang,
kalau kita tidak menampung air,
siap-siaplah besok baru dapat air lagi," kata Fendi.

Parahnya, lanjut Fendi, terkadang belum lagi tempat penampungan air penuh, air sudah mati atau tidak mengalir.
"Kita berharap Pemerintah Kota Batam bisa mengambil kebijakan
agar air pengelolaan air di Batam ini diaudit kembali," kata Fendi.
Moya siap lakukan perbaikan
Sementara itu, dikonfirmasi TRIBUNBATAM.id, Corporate Communication Manager PT Moya Indonesia,
Astriena Veracia mengatakan pihaknya terus berupaya melakukan perbaikan suplai air.
Dikatakan, permasalahan suplai air di beberapa wilayah di Sagulung dan Batuaji bukan hal baru,
tetapi sudah terjadi sejak dua atau tiga tahun lalu.
Baca juga: Warga Pulau Dendun Bisa Memproduksi Air Bersih
Baca juga: Penyengat dan Senggarang Bakal Segera Dapat Air Bersih

Veracia mengatakan, untuk wilayah Sagulung, termasuk Sei Lekop merupakan stres area.
"Sejak minggu pertama kita operasi di November 2020,
Sei Lekop hanya mengalir malam sejak 2-3 tahun yang lalu," kata Veracia, Sabtu (6/3/2021).
Ia mengakui, pihaknya banyak mendapat informasi dan pengaduan terkait hal itu.
"Kita akan berupaya untuk melakukan perbaikan agar warga bisa mendapatkan suplai yang baik," kata Veracia.
Baca juga: Lelang Pengelolaan Air di Batam untuk 25 Tahun, ATB Siap Ikut, Moya Masih Menunggu
Baca juga: PT Moya dan DPRD Batam Duduk Bersama Bahas Kasus Lonjakan Tagihan Air Pelanggan

Ia juga mengimbau warga, jika mengalami kendala ataupun hendak memberikan informasi atau sekadar menyampaikan keluhan,
bisa mengunjungi Twitter di @airminumbatam, atau IG @airminumbatam dan Facebook @airminum Batam.
"Pelanggan bisa menyampaikan keluhan.
Kita akan menjawab setiap pertanyaan pelanggan," kata Veracia.
Baca juga: Tagihan Air Melonjak, di Depan DPRD Batam Warga Tuntut Solusi ke PT Moya SPAM Batam
Baca juga: INI Saran Ombudsman Kepri Soal Lonjakan Tagihan Air, Warga Jangan Agresif, Moya Harus Responsif
Baca juga: SEBULAN BP Batam Terima Rp 20 Miliar Bagi Hasil dari PT Moya SPAM Batam
.
.
.
Baca berita menarik TRIBUNBATAM.id lainnya di Google
(TRIBUNBATAM.id / Ian Sitanggang)