Sei Lekop Krisis Air Bersih, Warga Menjerit 'Dijatah' 2 Jam: Ini Sangat Parah, Apa Kata Moya?

Sejumlah warga Sei Lekop, Sagulung, Batam menjerit krisis air bersih, warga protes distribusi air kian menipis sejak beberapa bulan terakhir

TRIBUN BATAM/ARGIANTO DA NUGROHO
Sei Lekop Krisis Air Bersih, Warga Menjerit 'Dijatah' 2 Jam: Ini Sangat Parah, Apa Kata Moya?. Foto ilustrasi warga memanfaatkan sumber air bersih yang berada di tengah-tengah parit berlokasi di Simpang Jam, Baloi, Batam, beberapa waktu lalu 

TRIBUNBATAM.id - Sei Lekop Krisis Air Bersih, Warga Menjerit 'Dijatah' 2 Jam: Ini Sangat Parah, Apa Kata Moya?

Sejumlah warga Sei Lekop, Sagulung, Batam menjerit krisis air bersih.

Warga protes distribusi air kian menipis sejak beberapa bulan terakhir.

"Ini sangat parah, belum pernah terjadi seperti ini.

Dulu waktu ATB mengelola air,

saat musim kemarau sekalipun kita masih mendapatkan suplai air.

Baca juga: Konsesi Berakhir, Warga Kampung Air Batam Minta Pemerintah Jamin Ketersediaan Air Bersih

Baca juga: BP Batam dan PT Moya SPAM Batam Kelola Penyediaan Air Bersih Setelah Konsesi ATB Berakhir

Warga di Perumahan Tiban Bertuah 3, Batam, mengantre air bersih di salah satu rumah warga, Jumat (16/10/2015). Ilustrasi
Warga di Perumahan Tiban Bertuah 3, Batam, mengantre air bersih di salah satu rumah warga, Jumat (16/10/2015). Ilustrasi (tribunnews batam/m ikhsan)

Paling lambat tengah malam," kata warga Kaveling Sei Lekop, Ery, Sabtu (6/3/2021).

Ramainya keluhan datang dari warga Kaveling Sei Lekop, RW 06, Kelurahan Sei Lekop, Sagulung, Batam.

Warga mengeluh, sejak pengelolaan air beralih dari PT Adhya Tirta Batam atau ATB ke PT Moya Indonesia,

mereka tidak mendapatkan suplai air lebih baik.

Baca juga: Air Hanya Hidup 2 Jam Dalam 24 Jam, Warga Sei Lekop Batam Mengeluh, Ini Tanggapan Moya

Baca juga: Lelang Pengelolaan Air di Batam untuk 25 Tahun, ATB Siap Ikut, Moya Masih Menunggu

Ilustrasi
Ilustrasi (DOK HUMAS ATB)

Ia menjelaskan, dulu separah-parahnya musim kemarau suplai air tetap ada.

Sedangkan saat ini, sejak PT Moya mengelola air di Batam,

suplai air di pemukiman mereka hanya mengalir dua jam.

Bahkan hanya satu jam dalam waktu 24 jam.

"Air itu baru mengalir pukul 04.00 WIB sampai pukul 05.00 WIB, dini hari.

Setelah itu air sudah tidak mengalir," kata Ery.

Baca juga: Kondisi 6 Waduk Batam Setelah Cuaca Ekstrem Awal Tahun, Air Bersih Diprediksi Aman 7 Bulan

Baca juga: Air Bersih dari IPAL akan Dialirkan ke Dam Duriangkang

seorang warga tengah menampung air bersih mengunakan peralatan memasak. Ilustrasi
seorang warga tengah menampung air bersih mengunakan peralatan memasak. Ilustrasi (Tribun Batam/ Zabur)

Ia mengatakan, sebelumnya mereka belum pernah mengalami hal tersebut.

"Kalau dulu waktu ATB, paling air itu mengalir pukul 00.00 WIB.

Itu sampai pagi, kadang pukul 08.00 WIB air baru mati," kata Ery.

Tak hanya Ery, warga lainnya juga mengeluhkan hal yang sama.

Seperti penuturan Fendi.

Ia mengatakan sejak peralihan pengelolaan air di Batam, suplai air menjadi kacau di tempatnya.

Baca juga: Fraksi PAN DPRD Batam Mundur Dari Pansus Pengakhiran Konsensi Pengelolaan Air Bersih

Baca juga: INI yang Akan Dilakukan ATB Setelah Tak Kelola Air Bersih di Batam

"Memang hancur kali sekarang,

kalau kita tidak menampung air,

siap-siaplah besok baru dapat air lagi," kata Fendi.

Petugas sedang melakukan kunjungan di rumah pelanggan dengan aktifitas melakukan validasi pembacaan meter aktual di salah satu pelanggan di Perum Bengkong Indah, Bengkong Sadai, Kunjungan ini sebagai komitmen SPAM Batam dalam menyelesaikan permasalahan tagihan melonjak/tinggi sehingga terjadi penyelesaian yang bisa dipahami dengan baik oleh pelanggan
Petugas sedang melakukan kunjungan di rumah pelanggan dengan aktifitas melakukan validasi pembacaan meter aktual di salah satu pelanggan di Perum Bengkong Indah, Bengkong Sadai, Kunjungan ini sebagai komitmen SPAM Batam dalam menyelesaikan permasalahan tagihan melonjak/tinggi sehingga terjadi penyelesaian yang bisa dipahami dengan baik oleh pelanggan (ISTIMEWA)

Parahnya, lanjut Fendi, terkadang belum lagi tempat penampungan air penuh, air sudah mati atau tidak mengalir.

"Kita berharap Pemerintah Kota Batam bisa mengambil kebijakan

agar air pengelolaan air di Batam ini diaudit kembali," kata Fendi.

Moya siap lakukan perbaikan

Sementara itu, dikonfirmasi TRIBUNBATAM.id, Corporate Communication Manager PT Moya Indonesia,

Astriena Veracia mengatakan pihaknya terus berupaya melakukan perbaikan suplai air.

Dikatakan, permasalahan suplai air di beberapa wilayah di Sagulung dan Batuaji bukan hal baru,

tetapi sudah terjadi sejak dua atau tiga tahun lalu.

Baca juga: Warga Pulau Dendun Bisa Memproduksi Air Bersih

Baca juga: Penyengat dan Senggarang Bakal Segera Dapat Air Bersih

Sejumlah warga memanfaatkan sumber air bersih yang berada di tengah-tengah parit berlokasi di Simpang Jam, Baloi, Batam, Minggu (25/10/2015). Ilustrasi
Sejumlah warga memanfaatkan sumber air bersih yang berada di tengah-tengah parit berlokasi di Simpang Jam, Baloi, Batam, Minggu (25/10/2015). Ilustrasi (TRIBUN BATAM/ARGIANTO DA NUGROHO)

Veracia mengatakan, untuk wilayah Sagulung, termasuk Sei Lekop merupakan stres area.

"Sejak minggu pertama kita operasi di November 2020,

Sei Lekop hanya mengalir malam sejak 2-3 tahun yang lalu," kata Veracia, Sabtu (6/3/2021).

Ia mengakui, pihaknya banyak mendapat informasi dan pengaduan terkait hal itu.

"Kita akan berupaya untuk melakukan perbaikan agar warga bisa mendapatkan suplai yang baik," kata Veracia.

Baca juga: Lelang Pengelolaan Air di Batam untuk 25 Tahun, ATB Siap Ikut, Moya Masih Menunggu

Baca juga: PT Moya dan DPRD Batam Duduk Bersama Bahas Kasus Lonjakan Tagihan Air Pelanggan

Data PT Moya, 303 Pelanggan Batam Tagihan Airnya Melonjak, Ada Kebocoran? Foto Direktur PT Moya Batam, Sutedi Raharjo, menjelaskan contoh tagihan air pelanggan yang mengalami kenaikan, Kamis (7/1/2021).
Data PT Moya, 303 Pelanggan Batam Tagihan Airnya Melonjak, Ada Kebocoran? Foto Direktur PT Moya Batam, Sutedi Raharjo, menjelaskan contoh tagihan air pelanggan yang mengalami kenaikan, Kamis (7/1/2021). (TribunBatam.id/Hening Sekar Utami)

Ia juga mengimbau warga, jika mengalami kendala ataupun hendak memberikan informasi atau sekadar menyampaikan keluhan,

bisa mengunjungi Twitter di @airminumbatam, atau IG @airminumbatam dan Facebook @airminum Batam.

"Pelanggan bisa menyampaikan keluhan.

Kita akan menjawab setiap pertanyaan pelanggan," kata Veracia.

Baca juga: Tagihan Air Melonjak, di Depan DPRD Batam Warga Tuntut Solusi ke PT Moya SPAM Batam

Baca juga: INI Saran Ombudsman Kepri Soal Lonjakan Tagihan Air, Warga Jangan Agresif, Moya Harus Responsif

Baca juga: SEBULAN BP Batam Terima Rp 20 Miliar Bagi Hasil dari PT Moya SPAM Batam

.

.

.

Baca berita menarik TRIBUNBATAM.id lainnya di Google

(TRIBUNBATAM.id / Ian Sitanggang)

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved