Setidaknya 536 Warga Terbunuh! Situasi Negara Myanmar Kian Membara, Junta Militer Matikan Internet
Junta militer langsung memerintahkan operator seluler di Myanmar untuk memblokir sejumlah media sosial.
TRIBUNBATAM.id - Situasi keamanan di Negara Myanmar dilaporkan kian membara.
Itu pecah sejak kudeta militer pada 1 Februari lalu.
Sekira sepekan setelah kudeta, junta militer langsung memerintahkan operator seluler di Myanmar untuk memblokir sejumlah media sosial.
Seperti Facebook, Instagram, WhatsApp, Messanger, dan Twitter.
• Militer Myanmar Semakin Brutal, Gadis Berusia 7 Tahun Tewas Ditembak

Pemerintah militer Myanmar beralasan lima media sosial itu telah menjadi sarang informasi pemicu perpecahan dan kekerasan di negaranya.
• MENYAYAT HATI! Ingin Lari ke Pengkuan Ayahnya, Gadis 7 Tahun Ini Ditembak Mati Aparat Myanmar
Tak cukup memblokir media sosial, kini junta militer Myanmar memerintahkan operator seluler untuk menutup layanan internet.
Kabar ini diketahui dari salah satu sumber yang berkecimpung di industri telekomunikasi Myanmar.
Pejabat militer dalam sebuah surat elektronik bahwa junta militer telah memerintahkan, agar penyedia layanan internet di Myanmar untuk menutup layanan internet di negara tersebut sampai waktu yang belum ditentukan.
Sumber tersebut juga mengabarkan bahwa pemblokiran akses ke internet ini akan terus berlanjut.
• Warga Myanmar Lawan Proses Hukum Indonesia Lewat Praperadilan, Ditolak PN Batam

Dan para penyedia layanan internet mau tidak mau harus menuruti perintah tersebut.
Karena memiliki dasar hukum dalam Undang-Undang Telekomunikasi Myanmar.
• Aksi Balas Dendam Anti Kudeta Militer Myanmar, Polisi Tewas Tak Ada yang Mau Menguburkan
Sayangnya, kali ini pemerintah militer Myanmar tak menyertakan alasan pemblokiran layanan internet di negara tersebut, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari Reuters, Jumat (2/4/2021).
Situasi di Myanmar pasca-kudeta militer dilaporkan semakin memburuk.
Sepanjang Maret, pasukan keamanan Myanmar dilaporkan menggerebek dan melepaskan tembakan ke sejumlah rumah sakit dan klinik swasta di Yangon.
Tak hanya itu, junta militer Myanmar juga menggelar serangan udara ke desa, dan memaksa penduduknya mengungsi di hutan.
• Keberanian Gadis 19 Tahun Lawan Militer Myanmar, Sebelum Tewas Ingin Donorkan Organ
Hingga Rabu (31/3/2021), Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik (AAPP) melaporkan ada sekitar 2.729 orang telah ditangkap dan 536 orang telah terbunuh dalam demonstrasi gerakan anti-kudeta Myanmar.
Namun disebutkan bahwa jumlah sebenarnya mungkin jauh lebih tinggi, sebagaimana dihimpun dari AFP.
Hingga kini, belum ada laporan resmi dari junta militer Myanmar.
Perserikatan Bangsa Bangsa diminta turun tangan untuk meredahkan situasi pasukan keamanan Myanmar. (*/tribunbatam.id)
• Myanmar Berdarah! 10 Demonstran Dilaporkan Tewas
BACA JUGA BERITA TERBARU TRIBUNBATAM.id di GOOGLE NEWS
Baca Juga Berita lain tentang JUNTA MILITER
Baca Juga Berita lain tentang MYANMAR
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Junta Militer Myanmar Perintahkan Operator Seluler Matikan Internet"