BATAM TERKINI
BANYAK Lahan di Batam Tumpang Tindih, Anggota DPRD Kepri Menduga Ada Permainan Mafia
Anggota DPRD Kepulauan Riau (Kepri), Onward Siahaan menduga ada permainan mafia terkait maraknya kasus tumpang tindih lahan di Batam
Pada tahun 2016, pihak PT NSV pun menindaklanjuti kondisi lahan tersebut, dan didapati pihak lain tengah mengadakan pembersihan (clearing) lahan. Perusahaan lain itu mengaku telah membayar uang muka di akhir tahun 2015.
"Pihak PT NSV pun menghentikan aktivitas pihak lain di lahan tersebut, kemudian mengirimkan surat ke BP Batam. Tetapi sampai saat ini belum ada tindaklanjut atau kepastian dari BP Batam," tambah Onward.
Dirinya menilai BP Batam harus memiliki ketegasan dalam pemberian alokasi lahan bagi perusahaan.
Dengan memberikan alokasi lahan ke dua atau lebih perusahaan yang membuat tumpang tindih, maka dalam hal ini, menurut Onward, BP Batam dapat dikatakan ingkar janji dan tidak tegas.
Fenomena kasus tumpang tindih lahan ini, menurut Onward juga tak dapat dilepaskan dari dugaan adanya Calo atau permainan mafia lahan di lingkup pengelola lahan di BP Batam.
Melihat kasus tumpang tindih lahan cukup banyak ditemui di Kota Batam, maka Onward melihat hal ini tak lepas dari unsur kesengajaan.
"Tumpang tindih itu terjadi pasti karena ada praktik mafia. Kasusnya ini bukan hanya dua atau tiga, tapi ratusan. Pihak BP Batam harus menuntaskan ini, kalau memang ada permainan calo atau mafia, lakukan pemecatan atau pemutusan," tegas Onward. (TRIBUNBATAM.id/Hening Sekar Utami)
*Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google
Berita Tentang Batam