Anak Buah John Kei Mengamuk Dituntut 18 Tahun, Tuding Jaksa Zalim, Berikut Kronologinya
The Godfather Jakarta, John Kei dan sejumlah anak buahnya yang menyerang Nus Kei dituntut 18 tahun penjara oleh JPU, Selasa (11/5/2021) di PN Jakbar
Menurutnya apa yang diungkapkan Nus Kei tidak benar.
Sehingga ia meminta agar Nus Kei jujur di depan publik.
Ia juga meminta agar Nus Kei menegaskan dirinya hanya anak buah dan John Kei sebagai atasan.
Selain itu, John Kei juga membantah dirinya terlibat dalam kasus penyerangan Nus Kei.
Ia mengaku sudah sejak lama bertobat.
Apalagi dirinya juga baru saja bebas dari penjara pada Desember 2019.
Pria 52 tahun itu menegaskan, dirinya tidak gila.
Baca juga: Terungkap! Nus Kei Ceritakan Dirinya Bisa Lolos dari Serangan Anak Buah John Kei: Saya Ditelepon
"7 tahun 10 bulan dipenjara saya bebas saya buat masalah, saya orang gila. Saya ini masih waras dan pertobatan saya ini benar- benar saya dan Tuhan yang tahu," ungkapnya.
Nus Kei Ungkap Rentetan Permasalahan dengan John Kei
Sebelumnya, Nus Kei pernah mengungkapkan runtutan permasalahannya dengan Jon Kei.
Nus Kei mengatakan bahwa awal mula masalahnya dengan John Kei adalah pada tahun 2013.
Yaitu ketika dirinya mendapatkan sebuah pekerjaan di Ambon, yakni berkaitan dengan masalah tanah.
Hal ini disampaikan Nus Kei dalam acara Apa Kabar Indonesia Malam tvOne, Rabu (24/6/2020).
Nus Kei mengakui bahwa sebelum adanya permasalahan itu, dirinya mempunyai hubungan yang sangat dekat dengan John Kei.
Ia mengatakan sering bertemu dan juga saling berkomunikasi.
Bahkan ia mengaku sempat tinggal berdekatan dengan John Kei yakni di perumahan Tytyan Indah, Kecamatan Medan Satria, Kota Bekasi.
Namun setelah itu hubungannya menjadi renggang dan puncaknya terjadi pada tahun 2016.
"Waktu itu memang setiap hari bertemu, setiap saat berkomunikasi."
"Sekarang ketika kami mulai jarang berkomunikasi dan berpisah itu sejak tahun 2016," ujar Nus Kei.
"Jadi awalnya itu dari ada sebuah urusan, sebuah kasus di Ambon yang dikerjakan oleh adiknya almarhum tahun 2013," jelasnya.
Setelah adanya permasalahannya itu, Nus Kei mengatakan memilih untuk pindah, yakni di daerah Bintara, Bekasi.
Sebelum akhirnya kembali pindah dan menempati rumahnya saat ini di Kompleks Green Lake City, Tangerang yang menjadi lokasi penyerangan pada Minggu (21/6/2020).
"Jadi saya lanjutkan itu dan puncaknya pada 2016 ketika saya masih di Tytyan sama-sama," kata Nus Kei.
"Dari situ saya pindah ke Bintara, lanjut itu," tambahnya.
"Sampailah saya pindah ke tempat yang terjadi kemarin tiga hari yang lalu."
Sementara itu sebelum adanya kejadian penyerangan, Nus Kei mengaku sudah mencoba memperbaiki hubungannya dengan John Kei.
Bahkan niat baik tersebut sudah dilakukan sejak keponakannya bebas dari Lapas Nusakambangan pada Desember 2019 lalu.
Namun menurutnya, hal itu tidak mendapatkan tanggapan dari pihak John Kei.
Dikatakannya, bahwa belum lama ini, pihak dari John Kei, termasuk lawyersnya, yakni John Refra Kei, justru meminta supaya dilakukan pertemuan.
"Saya sudah berupaya melakukan itu, sejak beliau keluar dari Nusakambangan pada Desember 2019," akunya.
"Tetapi beliau tidak mau menanggapi, bahkan ada teman-teman juga dari lawyers dari pihak John Refra, menghubungi saya," jelasnya.
Tetapi Nus Kei mengaku meminta supaya pertemuan itu dilakukan di tempat netral.
Dirinya tidak ingin pertemuan dilakukan di rumah John Kei di Tytyan.
Nus Kei lantas menyarankan supaya bertemu di Plaza Indonesia.
Namun dari John Kei dikatakan justru tidak memberikan tanggapan.
"Dan saya sudah bersedia, cuman begini saya minta tempat. Saya tidak mau kalau nanti pertemuan itu dilakukan di rumah dia di Tytyan," kata Nus Kei.
"Saya minta tempat yang paling netral untuk bertemu."
"Jadi saya minta waktu itu di Plaza Indonesia, tidak mendapatkan tanggapan, karena beliau maunya saya tetap harus ke Bekasi," pungkasnya.
.
.
.
Baca berita menarik TRIBUNBATAM.id lainnya di Google
(*/ TRIBUNBATAM.id)