Deretan Fakta Penemuan Mayat Wanita di Tanjungpinang, Diduga sudah 3 Hari Meninggal

Seorang wanita paruh baya di Tanjungpinang bernama Sundari ditemukan meninggal dunia di kamar kosnya, Kamis (22/7) malam. Berikut fakta-faktanya

Editor: Dewi Haryati
tribunbatam.id/Muhammad Ilham
Kurnia (33), menantu almarhumah Sundari. Sundari ditemukan meninggal dunia di kamar kosnya di Jalan Pantai Impian, Gang Lumba-lumba I, Kelurahan Kampung Baru, Tanjungpinang, Kamis (22/7/2021) malam 

"Anaknya kan seorang petugas nakes (tenaga kesehatan), sudah beberapa kali terpapar. Takut mungkin ibunya terpapar juga, makanya ibunya tinggal di kosan itu," ucapnya.

Berdasarkan pengakuan sang anak, ibunya juga memiliki riwayat penyakit jantung dan pernah mengalami stroke.

Setelah dievakuasi, jasad wanita itu dibawa ke Rumah Sakit Umum Dearah (RSUD) Tanjungpinang sesuai protokol kesehatan. Dari hasil tes rapid antigen, jenazah negatif Covid-19.

"Jenazahnya pun sudah diurus dan akan dimakamkan oleh anaknya yang bekerja sebagai nakes di RSUD Tanjungpinang," ujarnya.

Tiga Hari Tak Terlihat

Sebelumnya diberitakan, kamar indekos di RT 03 RW 04 nomor 54, Jalan Pantai Impian, Gang Lumba-Lumba 1 Kelurahan Kampung Baru Kecamatan Tanjungpinang Barat, kini sudah disegel garis polisi.

Kamar kos itu menjadi saksi bisu terkait kematian wanita paruh baya bernama Sundari (54).

Ia ditemukan dalam kondisi tak bernyawa di kamar kosnya pada Kamis (22/7/2021) malam.

Saat itu mayat Sundari pertama kali ditemukan oleh menantunya, Kurnia (33) dan tetangga kosnya Erna (59).

Di temui di lokasi kejadian, Kurnia mengatakan, ia terakhir kali berjumpa dengan Sundari dua pekan terakhir, tepatnya tanggal 9 Juli 2021.

Proses evakuasi jasad Sundari (54) dari sebuah kos-kosan di Tanjungpinang dengan protokol kesehatan ketat, Kamis (22/7/2021) malam
Proses evakuasi jasad Sundari (54) dari sebuah kos-kosan di Tanjungpinang dengan protokol kesehatan ketat, Kamis (22/7/2021) malam (tribunbatam.id/istimewa)

"Terakhir kali jumpa sama ibu (Sundari-red) tanggal 9, karena saya harus isolasi mandiri selama 14 hari dan selesainya hari Kamis 22 Juli," kata Kurnia kepada Tribunbatam.id, Jumat (23/7/2021).

Setelah selesai melakukan isolasi mandiri, Kurnia langsung mengunjungi mertuanya itu di tempat kosnya.

Setibanya di sana, Kurnia mencoba mengetuk pintu kamar, namun tak ada jawaban dari orang di dalam. Alhasil ia mendobrak pintu kamar Sundari disaksikan Erna, warga yang tinggal satu tempat kos dengan Sundari.

Alangkah terkejutnya Kurnia setelah pintu terbuka, ibu mertua itu dalam kondisi meninggal dunia.

"Saya ketuk pintu dan tak ada jawaban. Akhirnya saya dobrak pintunya. Ternyata ibu sudah tidak ada. Kondisinya saat itu tergeletak dengan tubuh yang sudah bengkak," jelasnya.

Saat itu RT setempat langsung melaporkan kasus ini ke Satgas Covid-19, kemudian jasad Sundari dibawa ke rumah sakit.

"Setelah diperiksa hasilnya ibu negatif Covid-19," tuturnya.

Sementara itu, jasad Sundari kini sudah dikebumikan di TPU Kilometer 15 Tanjungpinang.

Sempat Cium Bau Tak Sedap

Di sisi lain, Amel (39) tetangga kos Sundari mengatakan, sudah 3 hari terakhir ia tidak lagi melihat keberadaan Sundari.

Saat itu dari kamar kos almarhumah tercium bau yang menyengat hidung dan sampai ke kamar Dea, yang persis berada di samping kos Sundari.

Tak lama berselang lama, menantu Sundari datang dan mendapati ibu mertuanya sudah meninggal dunia.

Sosok Sundari di Mata Tetangga Kos

Seorang tetangga kos, Erna (59) mengaku jarang melihat Sundari di kosnya. Ia pun tidak pernah bertegur sapa dengan almarhumah.

Erna dan sejumlah tetangga kos lainnya sungkan untuk menegur karena takut membuat Sundari marah.

Menurutnya, mendiang punya kebiasaan sering marah-marah dan mengomel sendiri di kosnya. Itu pula yang membuat mereka takut untuk menegur.

"Almarhumah tidak pernah komunikasi atau tegur sapa sama kita tetangga. Kalau lama tinggalnya, duluan dia dari saya," ucapnya, Jumat (23/7/2021) sore.

Ia bercerita, setiap pagi almarhumah Sundari akan keluar dan pergi meninggalkan indekosnya, lalu pulang dengan waktu yang tak menentu.

"Aktivitasnya begitu. Pergi pagi lalu pulang. Kadang siang kadang sore. Mungkin ke rumah anaknya atau kemana kita kurang tahu," ujarnya.

Sementara itu terkait anak dan menantu almarhumah, Erna mengaku belum pernah melihat sebelum ada kejadian.

"Untuk anak dan menantunya saya baru lihat ini, karena jarang ketemu. Gak pernah lihat," ujarnya.

(tribunbatam.id/Endra Kaputra/Noven Simanjuntak/Muhammad Ilham)

Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google

Berita tentang Tanjungpinang

Sumber: Tribun Batam
Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved