10 Makanan Percepat Penuaan, Usia 40 Tahun Batasi Mengonsumsinya!

Dengan menerapkan pola hidup sehat, menginjak usia 40 tahun akan membantu kita melalui proses menjadi tua sehingga tak perlu takut menjadi tua

freepik.com
10 Makanan Percepat Penuaan, Usia 40 Tahun Batasi Mengonsumsinya! 

TRIBUNBATAM.id - Menjadi tua adalah proses alami yang dialami manusia.

Tak ada yang bisa melawannya meski melakukan berbagai cara.

Hal yang bisa dilakukan adalah melambatkan proses penuaan.

Saat usia seseorang memasuki 40 tahu, biasanya ditandai dengan munculnya uban atau rambut memutih.

Selain itu muncul kerutan di beberapa area tubuh, yang mungkin bagi sebagian orabg hal itu menakutkan.

Padahal tak ada yang perlu ditakutkan dengan menjadi tua. Bukankah itu proses alami yang pasti dialami?

Baca juga: Manfaat Air Kelapa Campur Madu untuk Kesehatan Bisa Cegah Penuaan Dini

Baca juga: 7 Makanan yang Mampu Cegah Penuaan Dini, Ada Telur hingga Coklat Hitam

Dengan menerapkan pola hidup sehat, menginjak usia 40 tahun akan membantu kita melalui proses menjadi tua.

Menurut BestLife, di usia 40 tahun, metabolisme tubuh akan melambat.

Namun ada 10 cara yang bisa dilakukan agar tetap sehat dan bugar.

1. Margarin

Ilustrasi mentega atau margarin
Ilustrasi mentega atau margarin (TASTING)

Margarin atau mentega sebenarnya tidak baik untuk usia berapa pun.

Namun, ketika berusia 40 tahun, efek merugikan margarin terhadap kesehatan akan lebih terasa.

Menurut ahli diet sekaligus penulis What Doctors Eat dan The 21-Day Belly Fix, Dr Tasneem Bhatia, MD (Dr Taz), margarin mengandung lemak dan tidak semua lemak diciptakan sama.

Lemak pada margarin cenderung memiliki reputasi buruk alih-alih sehat.

Baca juga: Saat Usia 60 Tahun Berhentilah Menyalahkan Usia, Hindari 6 Kebiasaan Ini, Ayo Serius Menjaga Tubuh

Margarin mengandung lemak trans yang akan merusak hidrasi tubuh.

"Semakin sedikit kulit kita terhidrasi, kerutan akan semakin cepat muncul," ujarnya.

2. Kue tinggi gula

Ilustrasi kue
Ilustrasi kue (CAKEY)

Ahli diet dari Medifast, Alexandra Miller, RDN, LDN menjelaskan, kue-kue yang dipanggang dan tinggi gula.

Hal itu dapat memicu penambahan berat badan dan kesehatan gigi yang buruk.

Sementara itu, dokter kulit sekaligus penulis The Beauty of Dirty Skin, Whitney Bowe, MD, menjelaskan, gula dalam bentuk apa pun dapat menyebabkan banyak perubahan, dari membran sel dan arteri hingga hormon, sistem kekebalan, kesehatan usus, dan mikrobioma di usus dan kulit.

Selain meningkatkan insulin dan peradangan, terlalu banyak gula dapat menyebabkan kulit menua lebih cepat melalui proses glikasi.

Baca juga: Ingat Umur! 5 Bahaya Mengonsumsi Gula Berlebih, Deretan Penyakit Mengintai Tubuh

Glikasi adalah istilah biokimia untuk ikatan molekul gula dengan protein, lemak, dan asam amino, yang merupakan ciri utama penuaan.

"Para peneliti menemukan hubungan produk akhir glikasi lanjutan (AGEs) dengan arteri yang mengeras, saraf mengeras, kerutan, dan berbagai potensi penyakit lainnya," kata dia dilansir The Healthy.

Jadi, jika menyukai camilan manis, lebih baik mengonsumsi buah-buahan daripada kue tinggi gula.

3. Makanan beku

Ilustrasi frozen food
Ilustrasi frozen food (Kompas.com)

Makanan beku (frozen food) memang praktis.

Namun, terlalu banyak mengonsumsi makanan olahan yang dibekukan tidak baik bagi kesehatan, bahkan untuk orang dengan usia berapa pun.

Ketika usia mencapai 40 tahun, kita tentu tak ingin perut cepat buncit gara-gara mengonsumsi banyak makanan ini, kan?

Baca juga: WASPADA 5 Makanan Ini Pemicu Penyakit Jantung, Salah Satunya Makanan Beku

"Makanan beku tinggi akan natrium.

Natrium berkontribusi terhadap retensi air dan penampilan yang tampak lebih tua secara keseluruhan, termasuk perut buncit," ujar Kayleen St John, RD dari sekolah memasak sehat, Natural Gourmet Institute.

4. Daging olahan

Ilustrasi olahan daging kangguru di Australia.
Ilustrasi olahan daging kangguru di Australia. (Instagram.com/ @juna_ng)

Daging olahan tinggi natrium, lemak jenuh, dan nitrat (pengawet), seperti sosis, dapat berdampak negatif terhadap kesehatan.

Ahli gizi teregitrasi sekaligus penulis 2-Day Diabetes Diet, Erin Palinski-Wade, RD, CDE menjelaskan, terlalu banyak mengonsumsi daging olahan berkaitan dengan risiko penyakit jantung, diabetes, dan kanker perut yang lebih tinggi.

Sebab, pengawet yang digunakan di dalam daging olahan dapat memicu radikal bebas dalam tubuh.

Radikal bebas menyebabkan oksidasi sel dan DNA, serta dapat menyebabkan kerusakan dalam tubuh yang memicu kanker dan penyakit lainnya.

Baca juga: 7 Minuman Sehat yang Baik Dikonsumsi Setelah Makan Banyak Daging

Padahal, seiring bertambahnya usia, risiko pada penyakit-penyakit tersebut sebetulnya sudah lebih tinggi daripada ketika kita muda.

Jika memang akan mengonsumsi daging olahan, Palinski-Wade menyarankan untuk memilih daging yang dibuat tanpa nitrat serta pilih alternatif yang lebih rendah lemak dan natrium, jika itu memungkinkan.

5. Ayam goreng cepat saji

Ayam goreng cepat saji
Ayam goreng cepat saji (Tribun Batam/Yusuf Riadi)

Makanan ini juga kurang baik jika dikonsumsi secara berlebihan pada usia berapa pun.

Palinski-Wade menjelaskan, memasak daging pada suhu yang sangat tinggi dapat meningkatkan kadar HCA dalam protein yang bersifat karsinogenik.

Beberapa penelitian mengaitkan konsumsi daging goreng cepat saji berlebih dengan kanker kolorektal, pankreas, dan prostat.

Baca juga: Cocok untuk Cocolan Ayam Goreng, Ini dia Resep Sambal Bajak khas Jawa Timur, Pemula Bisa Coba

Meskipun penelitian masih terus dilakukan, hal terbaik adalah melakukan tindakan pencegahan dengan membatasi konsumsi makanan ini seiring bertambahnya usia.

"Batasi porsinya, misalnya satu porsi per minggu," ucap Palinski-Wade.

6. Karbohidrat olahan

ILUSTRASI - Karbohidrat adalah salah satu zat gizi penting yang memiliki sejumlah khasiat bagi kesehatan tubuh
ILUSTRASI - Karbohidrat adalah salah satu zat gizi penting yang memiliki sejumlah khasiat bagi kesehatan tubuh (freepik.com)

Karbohidrat olahan, seperti roti putih, pasta, dan lainnya memiliki tingkat Indeks Glikemik (GI) tinggi.

Artinya, sumber karbohidrat ini akan dengan cepat meningkatkan gula darah dan menjadi faktor penyebab penyakit jantung, penambahan berat badan, dan diabetes.

Selain itu, pola makan tinggi karbohidrat olahan juga kurang baik untuk kulit.

Bowe menjelaskan, sumber karbohidrat olahan dapat meningkatkan hormon yang merangsang produksi minyak.

Baca juga: 4 Jenis Roti yang Paling Menyehatkan untuk Dikonsumsi

Hormon-hormon tersebut bahkan dapat mengubah komposisi minyak pada kulit kita dan membuatnya lebih rentan terhadap pembentukan jerawat.

Makanan dengan GI tinggi juga dapat menyebabkan pelepasan hormon growth factor 1 (IGF-1).

"Jika hormon itu terlalu banyak, itu akan merugikan kita karena dapat meningkatkan peradangan dan menyebabkan sejumlah penyakit, seperti kanker dan masalah kulit seperti jerawat," ungkapnya.

7. Soda

Ilustrasi minuman bersoda
Ilustrasi minuman bersoda (Thinkstockphotos)

Minuman mengandung soda juga tak baik untuk usia berapa pun, termasuk ketika kita menginjak usia 40 tahun.

Selain karena sering kali dicampur dengan pewarna yang berpotensi memicu kanker, soda juga tinggi gula tambahan.

Baca juga: Soda Terbukti Mempercepat Haid Pertama?

Gula dapat berdampak negatif terhadap ovulasi dan berkaitan dengan motilitas sperma yang buruk.

Tidak mengonsumsi soda juga menjadi salah satu cara untuk membantu meningkatkan metabolisme tubuh.

8. Minuman berenergi

Minuman berenergi
Minuman berenergi (KOMPAS.COM)

Sama seperti soda, minuman berenergi juga tinggi gula tambahan sehingga tidak baik bagi kesehatan.

Terlalu banyak konsumsi gula dapat merusak email gigi dan membuat gigi lebih mudah ternoda.

Selain itu, kandungan kafein dan natrium yang tinggi dalam minuman berenergi juga dapat menyebabkan dehidrasi, terutama jika kita lebih banyak meminumnya daripada minum air putih.

Baca juga: Pria Muda, Konsumsi Minuman Berenergi Ternyata Dapat Menyebabkan Gagal Jantung

Dehidrasi adalah salah satu faktor utama yang membuat kulit tampak lebih tua.

Untuk mencegah dehdrasi, ahli gizi sekaligus penulis Schedule Me Skinny: Plan to Lose Weight and Keep it Off in Only 30 Minutes a Week, Sarah-Jane Bedwell, RD, LDN menganjurkan minum delapan hingga 10 gelas air putih sehari atau lebih, terutama jika berolahraga.

9. Gula

Ilustrasi Gula Pasir
Ilustrasi Gula Pasir (Tribun Jateng - Tribunnews.com)

Proses penuaan memang tidak dapat dicegah.

Namun, kita bisa berupaya mempertahankan kulit tetap awet muda, salah satunya dengan mengurangi gula.

Terlalu banyak mengonsumsi gula terbukti dapat mempercepat munculnya kerutan dan kulit yang kendur.

Baca juga: Jarang Diketahui, Ini 5 Manfaat Luar Biasa Minum Kopi Hitam Tanpa Gula

"Gula menyebabkan peradangan, yang menjadi penghambat utama untuk kulit yang lebih bersih dan sehat," ujar Taz.

Tak hanya itu, gula juga dapat merusak kolagen dan elastin, yang membuat kulit tampak lebih lembut dan kenyal.

10. Es kopi

Ilustrasi es kopi susu.
Ilustrasi es kopi susu. (Dok. Handground)

Minuman yang bikin melek dan menyegarkan ini ternyata berkontribusi ke penampilan yang tampak lebih tua.

Terlalu banyak konsumsi kafein dapat mengganggu kualitas tidur.

Hal itu sangatlah buruk karena ketika tidur, sel-sel tubuh akan memperbaiki diri dari kerusakan kulit akibat sinar ultraviolet dan stressor lainnya.

Baca juga: Rekomendasi 6 Minuman Kekinian di Mall Botania 2, Ada Es Kopi Susu hingga Teh Liang

Jika aktivitas ini terganggu, kulit kita akan menua lebih cepat sebelum waktunya.

Selain itu, minuman dengan es cenderung dikonsumsi menggunakan sedotan.

Para peneliti, seperti dikutip dari Kompas.com, menemukan gerakan wajah berulang, seperti minum lewat sedotan, dapat lebih mudah memicu munculnya garis-garis halus dan kerutan.

.

.

.

(*/ TRIBUNBATAM.id)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved