Bahaya Susu Kental Manis! Jangan Berikan ke Anak di Bawah 1 Tahun apalagi Bayi
Konsumsi susu kental manis tak bisa dilakukan sebagaimana minuman susu pada umumnya. SKM yang sangat tinggi gula berdampak buruk jika dikonsumsi rutin
TRIBUNBATAM.id - Konsumsi susu kental manis tak bisa dilakukan sebagaimana minuman susu pada umumnya.
Hal itu karena kandungan gizi di susu kental manis tidak cukup setara dengan susu maupun ASI untuk diminum.
Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) pun telah mengeluarkan larangan tentang penggunaan SKM dengan cara diseduh atau diminum laiknya seperti susu.
Susu kental manis (SKM) sejatinya dipakai untuk pelengkap makanan atau topping dan bukan diseduh.
Bahkan dalam surat edaran BPOM termuat Pasal 100 ayat (1) dan Pasal 104 ayat (1) Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang pangan dan Pasal (5) ayat (1) dan Pasal 44 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 69 tahun 1999 tentang Label dan Iklan Pangan.
Baca juga: AWAS! Susu Kental Manis Tak Boleh Diseduh, Sebelum Menyesal Begini Cara Konsumsi yang Benar
Dalam pasal tersebut meminta iklan produk susu kental manis memerhatikan hal-hal berikut:
- Dilarang menampilkan anak-anak berusia di bawah 5 (lima) tahun dalam bentuk apa pun.
- Dilarang menggunakan visualisasi bahwa produk susu kental dan analognya (kategori pangan 01.3) disetarakan dengan produk susu lain sebagai penambah atau pelengkap zat gizi.
Produk susu lain antara lain susu sapi/susu yang dipasteurisasi/susu yang disterilisasi/susu formula/susu pertumbuhan.
- Dilarang menggunakan visualisasi gambar susu cair dan/atau susu dalam gelas serta disajikan dengan cara diseduh untuk dikonsumsi sebagai minuman.
- Khusus untuk iklan, dilarang ditayangkan pada jam tayang acara anak-anak.
- Produsen/importir/distributor produk susu kental manis dan analognya (kategori pangan 01.3) harus menyesuaikan dengan surat edaran ini paling lama enam bulan sejak ditetapkan.
Baca juga: Kental Manis Bukan Susu, Tinggi Gula Jangan Berikan Rutin ke Balita, Ini Bahayanya!
Melansir Tribunnews, Deputi Bidang Pengawasan Pangan Olahan, Rita Endang mengatakan, cara konsumsi SKM dengan cara diseduh merupakan kebiasaan salah di masyarakat dan harus diubah.
Rita menegaskan bahwa kental manis tidak bisa menggantikan air susu ibu (ASI).
"Susu kental manis (SKM) secara fungsi tidak untuk menggantikan air ASI, tidak cocok untuk bayi sampai 12 bulan dan tidak dapat digunakan sebagai satu-satunya sumber gizi," katanya belum lama ini.
Tipikal dari SKM, kata dia adalah susu yang manis dan memang tidak untuk usia anak-anak di bawah 1 tahun.
"Sudah ada peringatannya, masyarakat yang memang berisiko terhadap kandungan gulanya seharusnya perlu mengoreksi diri," ujar Rita.
Batas konsumsi 1-4 sendok per hari
Selain tak boleh diseduh, susu kental manis juga ternyata harus dibatasi pemakaiannya.
Adapun batas konsumsi susu kental manis adalah 1-4 sendok setiap harinya.
Konsumsi di atas jumlah tersebut tidak dianjurkan.
Sebab, susu kental manis mengandung gula yang cukup tinggi.
Baca juga: Bu, Kenali Dampak Buruk Memberikan Susu Kental Manis pada Balita
Tidak untuk pengganti ASI
Beberapa orangtua memilih memberikan susu kental manis pada anaknya lantaran harganya yang relatif lebih murah dibanding susu lainnya.
Selain itu, susu kental manis lebih mudah didapatkan dan mudah disimpan.
Namun, nutrisi susu kental manis tidak bisa mencukupi kebutuhan gizi bayi atau anak yang bisa dipenuhi dari ASI.
Oleh karena itu, susu ini tidak dianjurkan untuk bayi usia 0 hingga 12 bulan.
Makanya, susu kental manis tidak bisa dijadikan sumber gizi utama untuk bayi.
"Tipikal dari SKM adalah susu yang manis, memang untuk usia anak-anak di bawah 1 tahun.
Sudah ada peringatannya, masyarakat yang memang berisiko terhadap kandungan gulanya seharusnya perlu mengoreksi diri," ujar Rita.
Sementara itu, SKM tidak disarankan untuk anak-anak karena memiliki kandungan gula tinggi.
Sedangkan kandungan protein yang dimiliki rendah.
Baca juga: 5 Makanan Ini Bisa Menjaga Kesehatan Tulang, Termasuk Kentang yang Kaya Kalsium
Baca juga: Air Garam Bisa Detoksifikasi Tubuh, Simak Manfaat Lainnya Bagi Kesehatan
Berdasarkan saran dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), kental manis boleh diberikan ke anak usia belasan.
Hal itu karena kandungan gula dalam kental manis lebih banyak dibanding susu, yang hanya berkisar 1 persen.
Dikutip dari Kompas, berikut batas konsumsi gula harian pada anak-anak berdasarkan umur.
- Anak usia 3 tahun boleh mengonsumsi gula sekitar 2-5 sendok teh
- Anak usia 4-6 tahun boleh mengonsumsi gula sekitar 2,5 - 6 sendok teh
- Anak usia 7-12 tahun boleh mengonsumsi gula sekitar 4-8 sendok teh
- Anak usia di atas 13 tahun boleh mengonsumsi gula sekitar 5-9 sendok teh (40 gram)
Mengacu pada batas konsumsi gula harian di atas, mengonsumsi satu gelas kental manis serupa dengan mengonsumsi sekitar 5-9 sendok gula.
Itulah mengapa kental manis tidak boleh diberikan kepada anak-anak apalagi balita, karena kadar gulanya terlalu tinggi, dan berdampak negatif pada kesehatan balita.
Baca juga: 5 Manfaat Minum Kopi bagi Kesehatan, Umur Panjang hingga Cegah Penyakit Alzheimer
Baca juga: INI Manfaat Daun Salam bagi Kesehatan dan Kecantikan, Atasi Ketombe hingga Diabetes
Baca juga: Ini 5 Alasan Minum Kopi Baik untuk Kesehatan
.
.
.
(TRIBUNBATAM.id)
