HUMAN INTEREST
KISAH Satria, Nelayan Batam yang Membuat Buat Jaring Ikan Dilengkapi Maps GPS
Satria, seorang nelayan di Batam membuat jaring ikan yang dilengkapi maps GPS untuk memudahkan nelayan menangkap ikan. Apa istimewanya?
Penulis: Beres Lumbantobing |
BATAM, TRIBUNBATAM.id - Cerita nelayan memang tak selamanya tentang hasil tangkapan ikan untuk dijual. Nelayan juga punya usaha lain termasuk merancang dan menjahit jaring untuk dijual.
Itupulah lah yang dikerjakan Satria (39) setiap hari. Ia mampu menjahit jaring sedikitnya 10 jaring setiap harinya.
Tak hanya menjahit dan membuat jaring ikan, Satria juga akan turun melaut jika kondisi cuaca bagus dan musim ikan telah tiba.
“Biaselah pak, ikan lagi tak musim. Ikan ada, tapi tak banyak. Kerja tambah buat jaring lah, buat jaring sama turun melaut sama sama cari rezeki. Biar ada buat makan anak istri,” ujar Satria saat ditemui TRIBUNBATAM.id di Pulau Seraya, Sekupang, Jumat (24/9/2021) pagi.
Satria tampak sibuk, tangannya tak henti memutar balik jaring yang terbuat dari gulungan kawat.
Ia tampak telaten menjahit jaring hingga dapat digunakan menangkap ikan.
Jaring yang Satria jahit nantinya akan ia jual. Satu unit jaring berkisar hingga Rp 300 ribu.
Namun karena keterbatasan modal, Satria hanya mengambil upah menjahit jaring.
Satu jaring ikan akan dia terima sebesar Rp 30 ribu.
Baca juga: HARI Ini Ada 11 Trip Masuk Jadwal Kapal Ferry di Pelabuhan Sekupang Batam
Baca juga: LINK Live Streaming Upacara Peringatan HUT ke-19 Provinsi Kepri
“Kalau ada modal sih mau buat dan jual sendiri, tapi ya karena duit tak ada ambil upah aja ini. Ada toke yang beli bahannya nanti saya yang kerjakan,” kata Satria.
Jaring yang dijahit Satria, ternyata tak hanya digunakan di pulau Seraya, jaring ikan itu juga dijual ke beberapa pulau sekitar Batam.
Perangkap ikan yang dibuat Satri, bukanlah sembarang jaring. Jaring ikan yang dibuat terbuat dari kayu dan kawat dengan bingkai berbentuk rumah. Namun dilengkapi Maps GPS.
Jaring ikan itu berukuran panjang berkisar 1 meter dengan lebar 50 cm dengan tinggi 30 cm.
Saat akan digunakan menangkap ikan, jaring ini akan dipasangi Maps GPS. Tujuannya, untuk mempermudah nelayan dapat mendeteksi keberadaan jaring itu.
“Iyah pak, dah canggih. Setiap jaring kita pasang alat semacam Maps GPS. Jadi jaring ini nanti tinggal kita turunkan ke air, bebas di mana saja tanpa tiang pancang. Setelah satu malam baru kita turun mengangkatnya,” ujar Satria.