11 OKNUM Polisi Kompak Jual Sabu Hasil Tangkapan, Pangkat Bintara sampai Perwira
Sebelas oknum polisi yang ketahuan menjual sabu-sabu hasil tangkapan kini ditangani Kejari Tanjungbalai Asahan.
Selanjutnya, 5 kilogram sabu lainnya dijual oleh Waryono kepada Boyot dengan harga Rp 1 miliar.
Hanya 57 kilogram dari 76 kilogram sabu-sabu yang ditemukan dilaporkan ke Kasat Polair Tanjungbalai.
Sementara 13 kilogram lainnya yang diambil Tuharno dijual kepada tersangka Sawaluddin, Adi Iswanto, Iswanto Tanjung.
Masing-masing 1 kilogramnya dihargai Rp 550 juta.
"Kejari TBA menerima pelimpahan tahap II dari Polda Sumut. Ada 11 orang oknum polisi yang bertugas di Polairud dan dari Satuan Narkoba Polres Tanjungbalai," kata Kasi Intelijen Kejari Tanjungbalai Asahan, Dedi Saragih seperti dikutip TribunMedan.com, Jumat (1/10/2021).
Dedi mengatakan, rangkaian penyerahan tersangka dan barang bukti telah selesai dan dalam waktu dekat akan dilimpahkan ke PN Tanjungbalai.
Sebenarnya, kata Dedi dalam kasus ini ada 14 orang tersangka.
Tiga lainnya merupakan gembong narkoba.
Akibat perbuatannya, ke 14 tersangka yang di antaranya 11 bintara sampai perwira Polres Tanjungbalai itu disangkakan dengan Pasal 114 ayat (2) subsidair Pasal 112 ayat (2) Jo Pasal 132 ayat(1) UU RI No.35 tahun 2009 tentang narkotika.
Baca juga: Sabu Senilai Rp 128 M Gagal Beredar di Indonesia Lewat Batam, Ini Kata Wakapolda Kepri
Baca juga: BNN Gerebek 100 Kg Sabu di Rohil, Ada Kaitan dengan Kasus 107 Kg Sabu di Batam?
"Hasil swab seluruh tersangka sudah selesai," katanya.
MODUS Baru Penyelundupan Narkotika di Batam
Personel Polresta Barelang Polda Kepri sebelumnya menggagalkan pengiriman 107,258 Kg sabu-sabu asal Malaysia.
Upaya pengiriman narkotika yang terbongkar di Batam sebelumnya merupakan penangkapan terbesar sepanjang 2021.
Lima tersangka yang ditangkap Satuan Reserse Narkoba Polresta Barelang Minggu (5/9/2021) sekira pukul 6 pagi rencananya akan membawa serbuk haram itu ke Kalimantan menggunakan kapal mewah Yacht SB Edward Blackbeard GT 18 Nomor 2255 LLa.
Mereka masing-masing berinisial RA (26) asal Jakarta, AJA (23) dari Jombang Jawa Timur, EAH (25) asal Pitung Sulawesi Utara, FOS (26) asal Batam, dan H (33) asal Jawa Barat.