CORONA KEPRI
VIRAL Tanjung Pinang Jadi PPKM Level 1, Kadinkes: Tunggu Pengumuman 4 Oktober 2021
Kadinkes Tanjungpinang mengungkap sejumlah faktor yang mendukung kuat PPKM level 1 di ibu kota Provinsi Kepri itu.
TANJUNGPINANG, TRIBUNBATAM.id - Status baru Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sedang ditunggu Pemko Tanjungpinang.
Ibu kota Provinsi Kepri ini dikabarkan akan turun level menjadi PPKM level 1.
Sebelumnya Tanjungpinang dan sejumlah kabupaten dan kota lainnya di Kepri berstatus PPKM level 3.
Kondisi ini diumumkan Pemerintah Pusat hingga 4 Oktober 2021.
Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Tanjungpinang, Elfiani Sandri mengungkap, terdapat sejumlah faktor yang membuat level PPKM di Tanjungpinang turun.
Baca juga: SYARAT Terbaru Naik Kapal Pelni Saat PPKM Level 3: Anak Kecil Wajib Tes Antigen atau PCR
Baca juga: Masih PPKM Sampai 4 Oktober 2021: Syarat Lengkap Naik Pesawat Terbang dan Kapal Pelni Selama Pandemi
Pihaknya juga masih menunggu penetapan dari Pemerintah Pusat terkait level baru PPKM yang rencananya akan dikeluarkan pada Senin 4 Oktober mendatang.
"Adaa beberapa faktor. Pertama, penambahan kasusnya tidak banyak dan terus melandai.
Kasus yang terjadi pun tidak begitu berat sehingga tidak banyak yang dirawat di Rumah Sakit (yang dirawat di rumah sakit semakin sedikit).
Kemudian kasus kematian pun tidak banyak terjadi, dalam seminggu ini hanya 1 yang meninggal.
Ini menunjukkan penanganan atau tatalaksana kasus berhasil baik," kata Elfiani kepada Tribunbatam.id, melalui pesan WhatsApp, Sabtu (2/10/2021).
Elfiani menambahkan, keadaan ini menunjukkan transmisi di tengah masyarakat sudah terkendali.
Protokol kesehatan dijalankan dengan baik, serta ditambah dengan imunitas yang sudah terbentuk melalui vaksinasi.
Selain itu kapasitas respon yang menunjukkan upaya pencegahan penularan jika muncul kasus baru juga baik atau memadai.
Terakhir ia menghimbau kepada seluruh masyarakat Kota Tanjungpinang untuk tetap patuh dan melaksanakan protokol kesehatan.
Baca juga: SYARAT Terbaru Naik Kapal Pelni dari Batam Saat PPKM Level 3
Baca juga: Jika PPKM Kepri Turun ke Level 2, Ansar Punya Permintaan Khusus ke Pemerintah Pusat
"Pelacakan kasus (tracing) tetap dilakukan kemudian dilanjutkan pemeriksaan (testing).
Jika ada kasus dilakukan pengobatan dan isolasi.
Artinya 3T tetap dilanjutkan," tegasnya.
WASPADA Gelombang Ketiga
Sementara jumlah kasus Covid-19 di Kota Batam sebelumnya semakin melandai.
Saat ini pasien Covid-19 yang sedang dalam perawatan sebanyak 31 orang.
Rinciannya di isolasi Gedung Asrama Haji Batam 10 orang, isolasi mandiri 14 orang, RS Awal Bros 3 orang, RS Harapan Bunda 1 orang, RS Graha Hermine 1 orang, RSUD Embung Fatimah 1 orang dan RS Elisabeth Lubuk Baja 1 orang.
Data ini berdasarkan data Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Batam per tanggal 1 Oktober 2021.
Sementara itu, di hari yang sama pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak 4 orang. Terdiri dari bergejala 1 orang, orang tanpa gejala (OTG) 1 orang, konfirmasi perjalanan 1 orang, dan konfirmasi kontak 1 orang.
Baca juga: Jika PPKM Kepri Sudah Level 2, Gubernur Minta Penerbangan ke Kepri Pakai Antigen
Baca juga: Info Paling Update Syarat Naik Pesawat Domestik-Internasional Lion Air, Garuda, Citilink Selama PPKM
"Kabar gembira juga, di hari yang sama pasien yang dinyatakan sembuh sebanyak 4 orang," ujar Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Batam, Azril Apriansyah, Sabtu (2/10/2021).
Berdasarkan peta kecamatan, tak ada lagi yang berwarna merah. Sudah didominasi berwana kuning dan hijau, sementara sisanya berwarna orange.
Kecamatan yang berwarna kuning di antaranya Batuaji, Sekupang, Sagulung, Lubuk Baja, Sei Beduk. Untuk kecamatan yang berwarna hijau, Belakangpadang, Bulang, Batu Ampar, Bengkong, Nongsa, Galang, dan Bulang.
"Yang berwarna orange Kecamatan Batam Kota," ujarnya.
Diakuinya untuk wilayah Batam Kota seluruh kelurahan memiliki pasien terkonfirmasi positif Covid-19. Di antaranya, Baloi Permai 2 orang, Teluk Tering 1 orang, Sukajadi 2 orang, Sungai Panas 1 orang, Tamab Baloi 1 orang dan Belian 3 orang.
Sebelumnya diberitakan, menurunnya kasus Covid-19 ini menjadi perhatian Wali Kota Batam, Muhammad Rudi. Menurutnya, angka kasus yang berkurang tersebut tak lepas dari kontribusi masyarakat Batam dalam menjaga kedisiplinan protokol kesehatan.
Meski demikian, Rudi mengingatkan, agar penerapan protokol kesehatan tidak semakin kendor, karena temuan kasus Covid-19 masih terus bergulir hingga saat ini. Pakai masker, jaga jarak, menggunakan handsanitizer, rajin cuci tangan, jauhi kerumunan.
Baca juga: Dampak Covid-19, Kapan PPKM Berakhir? Ini Jawaban Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan
Baca juga: Gubernur Kepri Gesa Turun Level PPKM: Harusnya Level II Bahkan Level I
"Rajin juga berolahraga dan berjemur. Tak apa hitam asal sehat," katanya.
Selain itu, Pemerintah Kota (Pemko) Batam dan Satgas Covid-19 Kota Batam saat ini juga masih berusaha menurunkan angka kasus hingga asesmen level PPKM menurun.
"Gelombang kedua sudah dilewati, dan kemungkinan akan terjadi gelombang ketiga jika kita lengah," ujar Rudi beberapa waktu lalu.
Ia menyoroti, negara tetangga Singapura yang saat ini tengah menghadapi gelombang baru Covid-19 dengan melonjaknya kasus. Rudi memprediksi, apabila kasus Covid-19 di negara tetangga bertambah, maka potensi melonjaknya kasus di Batam masih ada.
Pasalnya, saat ini Batam masih menjadi pintu masuk jalur laut yang berbatasan dengan negara Singapura dan Malaysia. Tidak hanya pekerja migran Indonesia (PMI) saja tetapi sejumlah WNI dan WNA dengan persyaratan tertentu masih masuk ke Indonesia melalui Batam.
"Maka dari itu pencegahan penyebaran Covid-19 ada di tangan bapak ibu semua. Saya titip dua hal, yaitu pakai masker dan jaga jarak. Itu dua hal yang paling mudah dilakukan, setelah itu lanjutkan penerapan protkes dengan 5M," tegas Rudi.
Rudi mengatakan, ada dua dampak yang disebabkan oleh Covid-19, yaitu dampak kesehatan dan dampak ekonomi.
Menurutnya, Covid-19 pasti akan berdampak pada kesehatan tubuh para penyintasnya.
"Saya sudah beberapa kali kena Covid-19.
Pertama, saya kena bergejala tumbang, yang kedua saya kena lagi tapi sudah divaksin jadi tidak bergejala.
Tapi setelah kena Covid-19 itu, sekarang saya mau pidato pakai masker sebentar saja napas sudah sesak," kata Rudi.
Baca juga: Gubernur Kepri Gesa Turun Level PPKM: Harusnya Level II Bahkan Level I
Baca juga: PPKM Level 3, Kadinkes Natuna Sebut Data Pusat Tak Sinkron: Harusnya Level 2
Selain dampak kesehatan, dampak ekonomi juga terasa secara nyata. Rudi mengingatkan, ketika kasus melonjak, PPKM Level 4 pun diterapkan di Batam, dan membuat beberapa fasilitas umum dan tempat usaha terpaksa tutup sementara.
Hal tersebut tak pelak menekan perekonomian warga Batam, terutama ketika gelombang kedua Covid-19 berlangsung. Untuk itu, pihaknya berusaha membangkitkan kembali sektor ekonomi dengan cara pemberian insentif, bantuan sosial, serta tetap melanjutkan pembangunan infrastruktur.
"Saya harap Covid-19 gelombang ketiga bisa kita lalui. Kota Batam karena kecil, dan penduduknya 1,3 juta saja, saya yakin pasti bisa mengendalikan penyebaran. Makanya sekali lagi saya sampaikan, tolong pakai masker," tegas Rudi.(TribunBatam.id/Muhammad Ilham/Roma Uly Sianturi)
Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google
Berita Tentang Corona Kepri