KEPRI TERKINI

Menimbang Posisi Sekdaprov Kepri, Adu Kuat Ansar Ahmad dan Muhammad Rudi?

Gubernur Kepri sebelumnya mengirimkan 3 nama ke Kemendagri untuk posisi Sekdaprov Kepri.

Penulis: Endra Kaputra | Editor: Septyan Mulia Rohman
TribunBatam.id/Istimewa
Mahasiswa S3 University Tun Hussien Onn Malaysia, Robby Patria menimbang peluang posisi Sekdaprov Kepri. 

KEPRI, TRIBUNBATAM.id - Posisi Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Kepri kini menjadi perhatian.

Itu setelah Pemprov Kepri membuka seleksi jabatan terbuka untuk posisi tertinggi PNS di Kepri ini.

Dari delapan nama yang mengikuti seleksi terbuka Sekda Kepri, maka Timsel sudah mengirimkan tiga nama KSAN untuk diminta persetujuan.

Jika sudah mendapatkan persetujuan, maka tiga nama tersebut akan diumumkan oleh Timsel daerah.

Ini juga dipertegas dari pernyataan Gubernur Kepri Ansar Ahmad.

Pertanyaan pun muncul, siapa kira-kira yang menempati posisi Sekdaprov Kepri itu?

Pengamat politik di Kepri, Robby Patria punya pandangannya tentang hal ini.

Baca juga: Jefridin Ngaku Tak Tahu Namanya Masuk 3 Besar Calon Sekdaprov Kepri

Baca juga: BURSA Sekdaprov Kepri, Gubernur Kepri Kirim 3 Nama ke Kemendagri

Ia memisalkan potensi nama Sekda Kabupaten Bintan Adi Prihantara yang akan menjadi Sekdaprov Kepri yang menurutnya bukan tanpa alasan.

Karena Adi adalah satu satunya calon yang pernah menjadi kepala dinas saat Ansar Ahmad menjadi Bupati Bintan 2005-2015.

Sementara tujuh calon lainnya hanya kenal biasa dengan Ansar yang saat ini menjadi Gubernur Kepri.

Tentu posisi Adi sedikit lebih diuntungkan dengan pernah bekerjasama dengan Ansar.

Adi tahu selera Ansar dan Ansar pun paham sosok Adi.

Sedangkan nama Jefridin yang saat ini menjadi Sekda Kota Batam termasuk nama yang dijagokkan dari kubu Wakil Gubernur Kepri Marlin Agustina.

Karena memang Jefridin sosok yang paham di birokrasi hingga menjadi terbaik saat sekolah kepemimpinan di Lembaga Administrasi Negara.

Andaikan Rudi menjadi gubernur, maka Sekdanya Jefridin. Namun yang jadi Gubernur saat ini adalah Ansar Ahmad.

Baca juga: Jelang Akhir Seleksi Sekdaprov Kepri: Jefridin Siap Presentasi Makalah, Yusfa Hendri?

Baca juga: Wawancara Eksklusif, Calon Sekdaprov Kepri dalam Kacamata Akademisi Bersama Zamzami

Maka, gubernur tentu akan memilih orang yang pernah dia anggap mampu mengemban tugas sebagai sekretaris daerah.

Namun lagi lagi, Ansar tentu sudah menghitung posisi Adi Priantara jika menjadi Sekda Kepri.

Apalagi Plt Bupati Bintan Roby Kurniawan telah mengizinkan Adi membantu Ansar di provinsi.

Mereka telah memiliki pertimbangan politik yang matang jika mengambil pilihan menjadikan Adi Priantara sebagai Sekda Kepri menjelang usia pensiun beberapa tahun lagi.

Karena Adi saat ini pejabat yang paling senior dari nama nama yang mendaftar.

Ia menambahkan, esensi pokok pemerintahan itu bagaimana rakyatnya bisa sejahtera.

Maka diperlukan visi dan misi untuk mewujudkan kesejahteraan selama satu periode pemerintahan.

APBN maupun APBD di Indonesia, tujuannya bagaimana membuat rakyat sejahtera.

Karena salah satu tujuan bernegara adalah memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.

Di masa pandemi sekarang ini maka diperlukan perencanaan pembangunan dan perumusan kebijakan pemulihan ekonomi harus didasarkan pada data, informasi dan pengetahuan (knowledge-based) yang mutakhir.

Baca juga: Ansar Ahmad Lantik PJ Sekdaprov Kepri: Jadikan Jabatan Tanggung Jawab, Gesa Pemulihan Ekonomi

Baca juga: Gubernur Kepri: Pelantikan Sekdaprov Kepri Berdasarkan Hasil Evaluasi Kinerja

Kemudian analisis dan kajian keterkaitan antarsektor dan antardaerah yang solid; pemulihan dan penguatan usaha (petani, nelayan, UMKM, dan pelaku usaha); penguatan dan pengembangan rantai nilai (value chain) mulai dari produksi-pengolahan-distribusi-logistik-pasar.

Konektivitas infrastruktur dan perluasan jejaring investasi dan perdagangan; serta kemitraan dan kolaborasi pentahelix (pemerintah, pelaku usaha, perguruan tinggi, masyarakat dan media).

Guna mewujudkannya, maka diperlukan pemimpin yang memimpin mulai dari presiden, gubernur hingga kepala desa di level desa.

Begitu juga di jajaran perangkat daerah terdiri dari Organisasi Petangkat Daerah (OPD) diperlukan koordinator berupa Sekretaris Daerah (Sekda) yang berfungsi sebagai pihak yang menjembatani kepentingan kepala daerah, DPRD, masyarakat, dan OPD.

Bisa dikatakan, Sekda menjalankan fungsi seperti leher yang menjadi penghubung antara kepala dan badan.

Sehingga posisi Sekda ini harus benar benar mumpuni dan menguasai segala lini.

Bukan hanya sisi birokrasi, namun juga aturan, dan luwes dalam berkomunikasi semua pihak.

Mulai dari pihak eksternal hingga internal pemerintahan.

Dan tentu Sekda adalah orang yang mampu menjalin komunikasi dengan kepala daerah.

Dan mampu memberikan masukan terkait kebijakan soal pemerintahan.

Setidaknya menjadi partner diskusi yang seimbang dengan kepala daerah.

Sehingga dia menjadi pihak yang mampu mengatakan tidak jika kepala daerah akan melakukan kebijakan yang keliru keluar dari tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih.

Namun, prediksi siapa yang akan muncul bisa saja.

PERJANJIAN Politik

Setelah beberapa kali pertemuan Ansar dengan Rudi baru disepakati Marlin bersedia jadi wakil gubernur mendampingi Ansar dengan sejumlah perjanjian.

Salah satu perjanjian itu posisi sekretaris daerah akan berasal dari Batam. Karena pertimbangannya adalah Batam titik kunci keberhasilan Kepri. Kemudian beberapa jabatan eselon II.

Baca juga: Gubernur Kepri Angkat Lamidi Plt Sekdaprov Kepri Gantikan TS Arif Fadillah

Baca juga: Kapan Pelantikan Bupati Natuna? Ini Kata Sekdaprov Kepri TS Arif Fadillah

Mulai dari jumlah penduduk, sisi kontribusi perekonomian, dan hingga persoalan lain.

Maka, posisi Sekda akan diisi dari orang-orang wakil gubernur dalam perjanjian tertulis di atas materai tersebut sudah disepakati kedua belah pihak baik tim sukses dan calon kepala daerah.

Jika Ansar sebagai gubernur menunaikan perjanjian di Radison, maka besar kemungkinannya yang terpilih adalah Jefridin.

Jika tak ikut perjanjian itu, lagi lagi Adi Priantara akan muncul jadi pemenang.

Antara keduanya sudah pengalaman menduduki jabatan Sekda di daerah masing masing.

Dari sisi kemampuan tak diragukan lagi. Bahkan Jefridin sebagai sekda dengan Ketua Tim Anggaran Daerah senilai Rp 2 Triliun.

Sementara Adi Ketua Tim Anggaran Daerah sebesar Rp1 Triliun lebih.

Jefridin memang kenyang pengalaman di beberapa organisasi agaknya lebih luwes menghadapi birokrasi menyelaraskan kepentingan birokrasi dan kepentingan politik gubernur dan DPRD.

Ia lama berkecimpung di KNPI Batam. Itu yang membedakan dengan Adi Priantara soal pengalaman organisasi.

Lagi lagi, semua masih tanda tanya. Sebelum nama terpilih diteken oleh Presiden dan dilantik.

Maka itulah pilihan terbaik untuk Kepri ke depan.

Ada kutipan bagus dari tokoh Dalai Lama yang menyatakan," Tujuan kita hidup di dunia ini membantu orang lain, dan jika kamu tidak bisa menolong mereka, setidaknya jangan sakiti." (*/TribunBatam.id)

Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google

Berita Tentang Kepri

*** Tulisan merupakan sudut pandang Robby Patria, Mahasiswa S3 University Tun Hussien Onn Malaysia.

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved