Dua Kapolres Kena Copot Kapolda Buntut Teguran Keras Kapolri

Kapolri sebelumnya memberi peringatan keras kepada pimpinan yang tak mampu mengelola anak buahnya dengan baik.

TribunBatam.id/Istimewa/TribunMedan.com
Kapolda Sumut Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak mencopot dua kapolres sebagai bentuk evaluasi. Kapolri sebelumnya meminta pimpinan untuk bisa mengatur anak buahnya dalam bertugas. 

SUMUT, TRIBUNBATAM.id - Sikap polisi berikut anggota termasuk keluarga di Sumatra Utara menjadi sorotan publik.

Mulai dari status tersangka yang dialami pedagang Pasar Gambir, Kelurahan Tembung, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Deli Serdang buntut saling lapor antara dirinya dengan preman.

Hingga berujung dicopotnya Kanit Resintel dan Kapolsek Percut Sei Tuan.

Kasus serupa juga terjadi dimana pedagang Pasar Pringgan, Medan, sebagai tersangka meski menjadi korban penusukan preman.

Ia mencoba membela diri karena preman tersebut meminta sejumlah uang.

Baca juga: Pengakuan 2 Oknum Polisi yang Jual Peluru ke KKB Papua, Diungkapkan Saat Diperiksa Propam

Baca juga: Polisi Jadi Korban Penganiayaan Sekelompok Ormas Gegara Rental Truk

Hingga akhirnya kasus ini berujung damai di Polrestabes Medan.

Hingga yang terbaru, ulah istri eks Kapolres Tebingtinggi AKBP Agus Sugiyarso yang memperlihatkan sejumlah uang arisan hingga viral di media sosial.

Kapolda Sumut Irjen RZ Panca Putra Simanjuntak yang berang akhirnya mencopot AKBP Agus Sugiyarso dari jabatan Kapolres Tebingtinggi.

AKBP Agus Sugiyarso rupanya tak sendiri.

Kapolda Sumut rupanya juga mencopot Kapolres Labuhanbatu, AKBP Deni Kurniawan.

Kapolres Labuhanbatu AKBP Deni Kurniawan dimutasi sebagai Pamen Polda Sumut dan digantikan oleh AKBP Anhar Alia Rangkuti sebagai Kapolres Labuhanbatu.

Pencopotan atau mutasi itu tertuang dalam surat telegram Kapolri ST 2280/X/KEP/2021 pertanggal 31 Oktober tahun 2021.

Terkait mutasi tersebut, Kapolda Sumut Irjen RZ Panca Putra Simanjuntak mengatakan pencopotan AKBP Deni Kurniawan dalam rangka evaluasi jabatan yang ada di jajarannya.

"Tebingtinggi dan Labuhanbatu dievaluasi," kata Kapolda Sumut, Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak, Selasa (2/11/2021) pagi seperti dikutip TribunMedan.com.

Belum diketahui pasti apa kesalahan yang diperbuat Kapolres Labuhanbatu.

Namun Kapolda Sumut menegaskan bahwa seorang pemimpin harus menjadi contoh dan teladan anak buah.

Selain itu pemimpin juga harus melakukan pengawasan terhadap semua kegiatan anggota dan keluarganya.

Baca juga: DAFTAR Nama Pejabat Polda Kepri Kena Mutasi Bersama 363 Personel Polisi

Baca juga: Aksi Konyol Pinjol Ilegal Teror Jenderal Polisi Padahal Tak Minjam Uang

"Kami melaksanakan perintah bapak kapolri bahwa seorang pimpinan harus jadi tauladan dan memberikan contoh kepada anak buah termasuk melakukan pengawasan terhadap semua kegiatan anggota dan keluarganya," ucapnya.

PERINGATAN Keras Kapolri

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo sebelumnya memberi peringatan keras kepada pimpinan institusi Polri untuk menertibkan anggotanya.

Bahkan Kapolri tidak segan-segan mencopot pimpinan Polri jiga tidak bisa menertibkan anak buah.

Jenderal Listyo Sigit Prabowo menegaskan, tidak akan segan menindak tegas pimpinan yang tak mampu mengelola dengan baik anak buahnya.

"Terhadap anggota yang melakukan kesalahan dan berdampak kepada organisasi, maka jangan ragu melakukan tindakan. Kalau tak mampu membersihkan ekor, maka kepalanya akan saya potong," kata Listyo saat menutup pendidikan Sespimti Polri Dikreg ke-30, Sespimen Polri Dikreg ke-61, dan Sespimma Polri Angkatan ke-66, dikutip dari keterangan tertulis, Kamis (28/10/2021).

Baca juga: Kapolda Berang Ulah Oknum Polisi Diduga Berbuat Tak Pantas ke Istri Tersangka saat Hamil

Baca juga: Kapolda Jabar Beri Sinyal Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak, Sebut Dalam Waktu Dekat Terungkap

"Ini semua untuk kebaikan organisasi yang susah payah berjuang," imbuhnya.

Menurut dia, jika pimpinan bermasalah, maka anggota lainnya bakal ikut bermasalah pula.

Karena itu, dia mengingatkan agar seorang pemimpin harus mencontohkan hal-hal baik dan mampu bersikap tegas.

"Ada pepatah, ikan busuk mulai dari kepala. Kalau pimpinannya bermasalah maka bawahannya akan bermasalah juga," ucap Listyo.

"Pimpinan harus jadi teladan, sehingga bawahannya akan meneladani. Karena kita tidak mungkin diikuti kalau kita tidak memulai yang baik, kita tidak mungkin menegur kalau tidak jadi teladan, harus mulai dari pemimpin atau diri sendiri," tambah dia.

Listyo memastikan, ia dan pejabat utama Mabes Polri berkomitmen memberikan penghargaan kepada anggota yang menjalankan tugas dengan baik.

Namun, ia juga akan memberikan sanksi tegas kepada anggota polisi yang melanggar aturan.

Listyo pun meminta kepada seluruh personel Polri agar siap menghadapi segala bentuk tantangan baik dari dalam maupun luar negeri.

Kepolisian, kata dia, harus mampu menciptakan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat.

POLISI Baik

Kapolri Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo meyakini masih banyak polisi yang baik dibandingkan oknum yang melakukan pelanggaran.

Hal itu disampaikan Sigit dalam acara penutupan pendidikan yang digelar di Lembang, Jawa Barat, dikutip dari keterangan tertulis, Rabu (27/10/2021).

Sigit menyadari saat ini tingkat kepercayaan masyarakat terhadap Polri tengah menurun karena tindakan sejumlah anggota polisi yang terlibat pelanggaran.

Baca juga: Kapolri Jenderal Listyo Sigit Minta Pimpimpinan Polisi di Daerah Bisa Menahan Emosi

Baca juga: Cekcok Pecatan TNI dengan Sopir Taksi Online Berujung Maut, Polisi Turun Tangan

Kendati begitu, dia percaya lebih banyak personel baik yang ada di institusi Polri.

"Masih sangat banyak polisi yang baik dibanding oknum, sehingga manfaatkan perkembangan teknologi untuk memunculkan terobosan kreatif dan positif yang ada," kata dia.

Sigit pun berpesan kepada anak buahnya agar menjadi pemimpin yang mengayomi dan melayani anggota dan masyarakat.

Menurut Sigit, seorang pemimpin mesti memiliki sifat dan sikap yang kuat, berani, dan responsif. Selain itu, menurut dia, pemimpin juga mesti menguasai lapangan.

Sigit menegaskan seorang pemimpin harus mau turun ke bawah untuk mendengarkan secara langsung aspirasi dari masyarakat dan anggotanya.

Ia pun mengingatkan agar pemimpin dapat mengelola emosi dengan baik.

"Turun langsung ke lapangan agar tahu apa yang dirasakan masyarakat dan anak buah. Jaga emosi, jangan terpancing. Emosi mudah meledak akan akibatkan perbuatan yang tidak terukur," kata Kapolri.

"Apalagi diberikan kewenangan oleh undang-undang, maka tindakan tidak tersebut akan berpotensi menjadi masalah," lanjut mantan Kabareskrim itu.(TribunBatam.id) (TribunMedan.com/Fredy Santoso) (Kompas.com)

Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google

Berita Tentang Polisi

Sumber: TribunMedan.com, Kompas.com

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved