Baru Dirilis WHO, 2 Obat Ini Bisa Bantu Berhenti Merokok?
Dari 1,3 miliar perokok di seluruh dunia, sebanyak 60 persen telah menyatakan keinginan untuk berhenti dan berhenti merokok jadi tantangan tersendiri
TRIBUNBATAM.id - Ada jutaan bahkan miliaran orang di dunia menjadi perokok aktif setiap harinya.
Dari 1,3 miliar perokok di seluruh dunia, sebanyak 60 persen telah menyatakan keinginan untuk berhenti.
Berhenti merokok tentu menjadi tantangan tersendiri, baik untuk perokok maupun produsen dan pemerintah.
Dari 60 persen perokok di dunia yang menyatakan ingin berhenti merokok, faktanya hanya 30 persen yang memiliki akses ke alat untuk membantu mereka melakukannya dengan sukses.
Seperti diketahui, penggunaan tembakau menyebabkan 8 juta kematian setiap tahunnya.
Penyakit kardiovaskular, gangguan paru-paru, kanker, diabetes menjadi konsekuensi kesehatan bagi perokok.
Baca juga: Sidang Penyelundupan Mikol dan Rokok, BC Batam Nyatakan Pengusaha Ardi Sudah DPO
Baca juga: Tingginya Harga Rokok Membuat Orang Beralih ke Produk Ilegal
Kabar baiknya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menambahkan dua obat baru membantu berhenti merokok.
Dua obat yang masuk dalam daftar Model Obat Esensial (EML) itu adalah bupropion dan varenicline.
Kedua obat ini memiliki cara kerja berbeda dari pengganti nikotan.
Cara kerja obat baru ini mengurangi keinginan untuk mengonsumsi nikotin tanpa menyediakan pengganti nikotin.
Sehingga dapat membantu seseorang berhenti menggunakan tembakau dan mengurangi ketergantungan nikotin.
"Bupropion dan varenicline terbukti menjadi cara yang aman dan efektif untuk berhenti merokok, apabila konseling perilaku tak cukup," tulis WHO di situs resminya.
Penambahan obat-obatan baru ke daftar EML merupakan sinyal bagi otoritas nasional, profesional kesehatan masyarakat, dokter dan warga negara bahwa opsi tambahan sekarang tersedia membantu individu yang ingin berhenti merokok.
Bagi individu yang ingin berhenti menggunakan tembakau harus mendapatkan saran singkat dari penyedia layanan kesehatan primer terlebih dahulu.
Ketersediaan bupropion dan varenicline semakin memperkuat dukungan bagi pengguna tembakau untuk berhenti.
Baca juga: Beli Rokok Dibarter Butiran Emas, Warga Pegunungan Bintang Papua Panen Emas, Jalan Kaki 3 Hari
Baca juga: Akal-akalan Kuota Rokok Bawa Apri Sujadi Diborgol, Tunduk Berompi Oranye Belakangi Pimpinan KPK
Daftar obat esensial WHO
Setiap dua tahun, WHO menerbitkan daftar Model Obat Esensial (EML), yaitu daftar obat-obatan yang dianggap penting oleh para ahli WHO.
Tujuan dari daftar ini adalah memandu otoritas nasional tentang jenis obat-obatan yang harus tersedia di negara tersebut.
Daftar obat Model Obat Esensial (EML) selengkapnya dapat dilihat di sini.
Sebelum adanya bupropion dan varenicline, hanya terapi penggantian nikotin yang terdaftar sebagai obat esensial bagi orang yang ingin berhenti merokok.
Terapi penggantian nikotin bekerja dengan memasok nikotin dalam bentuk alternatif, seperti permen karet yang membantu mengurangi gejala penarikan nikotin.
Namun, seperti dikutip dari Kompas, terapi jenis ini hanya bekerja untuk jangka waktu terbatas.
Dalam daftar obat terbaru kali ini, WHO telah menambahkan dua obat yang menunjukkan perubahan kuat dalam perang melawan epidemi tembangkau.
Baca juga: AWAS! 8 Kebiasaan Sepele Ini Bisa Bikin Mandul, Jangan Sering Merokok dan Begadang
Baca juga: Cukai Rokok Bawa Apri Sujadi ke Jeruji Besi, Huni Sel KPK Ulah Duet Korupsi dengan Plt Kepala BP
.
.
.
(*/ TRIBUNBATAM.id)