BERITA CHINA
China Kian Sangar Klaim Laut Natuna Utara, AS Hingga Jerman Kirim Armada Militer
Amerika Serikat hingga Jerman bersikap dengan langkah China yang semakin sangar mengklaim Laut Natuna Utara sebagai wilayah teritorial mereka.
“Kita betul-betul harus hati-hati karena yang akan dilihat lebih banyak lagi kapal-kapal perang, pasti itu,” kata Connie kepada Kompas TV pada Sabtu (18/9/2021) malam seperti diberitakan Kompas.tv.
Connie menyebut AS dan sekutu berambisi ingin dapat melintas bebas di tengah wilayah perairan Indonesia.
“Kita mesti tahu, ketika Amerika dan negara sekutunya bersatu, maka dia akan menuntut freedom of navigation dari timur ke barat. Itu artinya, bisa saja mereka mau melintas masuk Laut Jawa,” ungkap Connie.
Dengan banyak kepentingan di perairan ASEAN, Connie menilai Indonesia sulit mengimbangi AS dan sekutunya, juga China.
“Ini menurut saya tidak berimbang. Ini kawasan kita. Bagaimana peran ASEAN agar kawasan ini tetap milik kita,” kata Connie.
Sebab itu, ia mempertanyakan komitmen negara untuk memperkuat TNI AL dalam melindungi ancaman dari luar.
“Bagaimana persiapan negara? Bagaimana TNI Angkatan Laut dipersiapkan dengan dukungan kekuatan udara untuk melindungi kedaulatan kita, kehormatan kita sebagai negara berdaulat,” ujar Connie.
"Kita akan segera berhadapan dengan perang yang berhubungan laut,” imbuhnya.
SIKAP Indonesia?
Lalu bagaimana sikap Indonesia terhadap sikap China dan Amerika Serikat yang semakin memanas ini?
Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan menegaskan Indonesia merupakan negara penyeimbang antar dua kekuatan global, China dan Amerika Serikat.
Baca juga: BUMN China Indonesia Bangun Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung di Tengah Risiko Utang
Baca juga: China Punya Jebakan Utang Bikin Inggris Waspada, Indonesia Bagaimana?
Mantan Menkopolhukam ini juga menyatakan Indonesia tidak berpihak kepada satu kekuatan manapun, baik China maupun AS.
Menurutnya meski kerja sama Indonesia dengan kedua negara tersebut dapat saling menguntungkan, namun posisi Indonesia tetap berada sebagai penyeimbang tanpa berpihak kepada satu kekuatan manapun.
Termasuk soal konflik AS dan China di Laut China Selatan. Indonesia menyebutnya kawasan tersebut sebagai Laut Natuna Utara.
Hal tersebut jugalah yang diutarakan Luhut saat bertemu dengan Menteri Luar Negeri (Menlu) AS Antony Blinken.