BERITA SINGAPURA
Singapura Hadapi Gelombang Covid-19 Varian Omicron, Tingkatkan Pembatasan Mulai 2022
Singapura sebelumnya melaporkan 16 kasus virus corona (covid-19) varian Omicron. Belasan merupakan kasus impor.
Menteri Keuangan Singapura Lawrence Wong memperingatkan, varian Omicron dapat mengakibatkan gelombang Covid-19 yang berpotensi lebih besar daripada varian Delta.
Dia menambahkan, postur kesehatan masyarakat negara itu secara keseluruhan diarahkan untuk mempersiapkan Omicron.
Untuk bersiap menghadapi lonjakan berikutnya, Singapura berencana untuk meningkatkan kapasitas unit perawatan intensif (ICU) menjadi 500 tempat tidur.
Direktur Layanan Medis Singapura Kenneth Mak berujar, pihaknya sedang mengkaji apakah perlu dilakukan peningkatan infrastruktur di rumah sakit secara umum untuk mendukung hal tersebut.
Pada akhir Oktober, kapasitas ICU di Singapura mencapai sekitar 280 ketika gelombang varian Delta mencapai puncaknya.
Gugus tugas multi-kementerian yang menangani Covid-19 juga berencana melanjutkan program vaksinasi dosis booster, meningkatkan kapasitas layanan kesehatan, dan mempromosikan pengetesan rutin.
Dokter umum juga akan lebih berperan dalam membantu penanganan pasien Covid-19 di rumah yang tidak memerlukan perawatan di rumah sakit.
Selain itu, Singapura juga siap untuk meningkatkan kapasitas fasilitas perawatan komunitas, sehingga pasien rumah sakit dalam kondisi stabil dapat dipindahkan ke sana jika gelombang Omicron melanda.
Penambahan 60 pusat tes yang dijalankan oleh operator swasta, akan didirikan di sekitar Singapura untuk membuat pengetesan Covid-19 lebih mudah diakses.
Baca juga: Malaysia Singapura Ikut Serta, Batam Gelar Kenduri Seni Melayu Meski Pandemi Covid-19
Baca juga: Singapura Deteksi Covid-19 Varian Omicron LAGI, Satu Pekerja Bandara Changi
Selain itu untuk membantu perusahaan dengan cepat mendeteksi kasus Omicron, Pemerintah Singapura akan terus mensubsidi pengetesan rutin wajib hingga akhir Maret tahun depan.
GUBERNUR Kepri Waspada
Covid-19 varian Omicron akhirnya masuk juga ke Indonesia.
Ini dipertegas dengan pernyataan Presiden Joko Widodo pada Kamis (16/12/2021) sore.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pada Kamis (16/12), mengungkap jika kasus lokal pertama virus corona varian B.1.1.529 itu bertugas sebagai petugas kebersihan di RS Wisma Atlet dan menjalani Tes PCR rutin pada 8 Desember.
Hasil itu kemudian dikirim ke Kemenkes, diterima Kemenkes 10 Desember.