BERITA SINGAPURA

Singapura Hadapi Gelombang Covid-19 Varian Omicron, Tingkatkan Pembatasan Mulai 2022

Singapura sebelumnya melaporkan 16 kasus virus corona (covid-19) varian Omicron. Belasan merupakan kasus impor.

ROSLAN RAHMAN / AFP
Singapura menghadapi covid-19 varian Omicron. Pemerintah mengambil sejumlah langkah, salah satunya mengenai pembatasan. Foto pekerja kantor berjalan keluar saat istirahat makan siang di kawasan bisnis keuangan Raffles Place di Singapura pada 5 Agustus 2021. ROSLAN RAHMAN / AFP 

SINGAPURA, TRIBUNBATAM.id - Singapura semakin berbenah sejak covid-19 varian Omicron masuk ke negaranya.

Tidak hanya membatasi sosial, mereka juga gencar meningkatkan daya tampung fasilitas kesehatan.

Singapura sebelumnya menjadi perhatian dunia setelah mendeteksi virus corona varian baru B.1.1.529 itu.

Setidaknya teerdapat 2 kasus lokal yang bekerja di Bandara Changi.

Kementerian Kesehatan Singapura (MOH) pada selasa (14/12) mendeteksi 16 kasus virus corona varian Omicron hingga Selasa (14/12).

Dari jumlah itu, 14 di antaranya merupakan kasus impor.

Baca juga: Beda Singapura Malaysia Indonesia Soal Harga Rokok, Kemenkeu Naikkan CHT Mulai 2022

Baca juga: Singapura Buat Rencana Darurat Atasi Covid-19 Varian Omicron, Deteksi 16 Kasus

Varian Omicron dilaporkan telah ditemukan di lebih dari 60 negara di seluruh dunia.

Singapura berencana meningkatkan pembatasan, khususnya bagi mereka yang tidak divaksinasi mulai 1 Februari 2022.

Mulai 1 Januari 2022, sekitar 50 tenaga kerja di sana akan diizinkan kembali ke kantor.

Negeri Singa sebelumnya mengklaim jika 97 persen tenaga kerja di sana telah mendapat vaksinasi dosis lengkap.

Otoritas Singapura juga meningkatkan pengetesan selain menambah kapasitas rumah sakit.

The Strait Times pada Rabu (15/12) melaporkan jika Singapura belum mendeteksi transmisi lokal dari varian Omicron.

Meski begitu, Menteri Perdagangan dan Industri Singapura Gan Kim Yong mengatakan, munculnya transmisi lokal dari varian Omicron di sana hanyalah masalah waktu.

“Ini kemudian dapat menyebabkan lonjakan kasus lain karena sifat virus Omicron yang sangat menular. Oleh karena itu, kita harus mempersiapkan diri untuk skenario seperti itu,” ujar Gan pada konferensi pers seperti diberitakan Kompas.com pada Selasa (14/12/2021).

Baca juga: Bandara Singapura Sempat Geger, 2 Singa Lepas dari Kandang, Maskapai Gelar Investigasi

Baca juga: Beda Inggris dan Singapura Kasus Covid-19 Varian Omicron, Britania Naikkan Level Waspada

Di sisi lain, Pemerintah Singapura tengah mempertimbangkan penghapusan konsesi yang memungkinkan orang yang tidak divaksinasi kembali ke tempat kerja jika mereka dinyatakan negatif Covid-19.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved