BERITA SINGAPURA

Singapura Hadapi Gelombang Covid-19 Varian Omicron, Tingkatkan Pembatasan Mulai 2022

Singapura sebelumnya melaporkan 16 kasus virus corona (covid-19) varian Omicron. Belasan merupakan kasus impor.

ROSLAN RAHMAN / AFP
Singapura menghadapi covid-19 varian Omicron. Pemerintah mengambil sejumlah langkah, salah satunya mengenai pembatasan. Foto pekerja kantor berjalan keluar saat istirahat makan siang di kawasan bisnis keuangan Raffles Place di Singapura pada 5 Agustus 2021. ROSLAN RAHMAN / AFP 

Ia merupakan bagian dari 3 orang yang hasil PCR-nya terkonfirmasi positif.

Ketiga orang ini tanpa gejala, masih sehat, tidak demam, tidak batuk-batuk. Untuk dua orang lainnya sudah dites PCR kembali, sudah negatif (Covid-19).

Pasien berinsial N tersebut kini menjalani karantina di RS Wisma Atlet.

Baca juga: Omicron Ada di Singapura dan Malaysia, Sampel RT-PCR PMI Langsung Masuk Balitbangkes 

Baca juga: Cara Cegah Covid-19 Varian Omicron, Gunakan Masker Medis dan Masker Kain

Kemenkes juga mengumumkan 5 kasus probable atau kemungkinan yang terkonfirmasi covid-19 varian Omicron lagi.

Dari 5 kasus yang kemungkinan Omicron tesebut terdiri dari dua kasus warga negara Indonesia yang baru kembali dari AS dan Inggris.

Kedua WNI ini sekarang sedang diisolasi di Wisma Atlet.

Sementara 3 kasus probable lainnya adalah WNA dari Tiongkok yang datang ke Manado.

Kepastian apakah mereka terinfeksi Omricon baru akan diketahui 3 hari ke depan.

Karena baru dites PCR dengan marker khusus dan sampel PCRnya yang positif dari 5 kasus probable ini sudah dikirimkan ke Badan Litbang kesehatan.

Gubernur Kepri mengaku khawatir dengan masuknya covid-19 varian Omicron di wilayahnya.

Ansar lebih mengkhawatirkan dengan masuknya Tenaga Kerja Indonesia (TKI) non prosedural masuk ke Kepri.

Belum lagi dengan kejadian baru-baru ini.

Baca juga: HOAKS Pfizer dan WHO Bekerjasama Munculkan Varian Covid-19 Omicron

Baca juga: Omicron Tetap Berpotensi Reinfeksi Meski Sudah Vaksin, Tapi Jangan Khawatir

Secara geografis, Provinsi Kepri dekat dengan sejumlah negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia.

Dimana TKI Ilegal banyak meninggal dunia akibat boat yang membawa mereka tenggelam di perairan Tanjung Balau Malaysia, Rabu (15/12) dini hari.

Situasi gelombang kuat di Kepri saat ini menurutnya menjadi pergerakan para TKI ilegal keluar masuk Kepri.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved