KARIMUN TERKINI
RENCANA Disperindag Karimun Atasi Harga Telur Naik Sejak Natal 2021
Harga telur ayam di Karimun Provinsi Kepri masih naik sejak menjelang Natal 2021. Disperindag pun bakal mengambil langkah.
Penulis: Yeni Hartati | Editor: Septyan Mulia Rohman
KARIMUN, TRIBUNBATAM.id - Harga telur ayam di Kabupaten Karimun, Provinsi Kepri terus naik sejak menjelang Natal 2021 hingga hari ini, Selasa (4/1/2021).
Harga per papannya kini dibanderol Rp 60 ribu isi 30 butir telur.
Sementara pada harga normal dibanderol hanya Rp 40 ribu.
Dinas Perdagangan Koperasi UKM dan ESDM Kabupaten Karimun, Muhammad Yosli akan memanggil distributor telur di Karimun terkait kenaikan harga yang terjadi.
"Kami belum mengetahui apa penyebab kenaikan telur ini. Kami akan memanggil para distributor telur di Karimun membahas permasalahan ini," ucap Muhammad Yosli.
Ia menambahkan, untuk memenuhi kebutuhan telur di Kabupaten Karimun, distributor ketersedian dari Medan, Sumatera Utara dan Sawang Kecamatan Kundur.
Baca juga: Harga Telur Ayam Karimun Naik Terus, Terus Merangkak Sejak Natal
Baca juga: Bisa Bikin Masker Wajah, Manfaat Telur Tak hanya Pada Isinya tetapi Juga Cangkangnya
Namun untuk ketersediaan dari Sawang Kecamatan Kundur, saat ini sedikit mengalami pengurangan disebabkan sedikitnya pasokan.
"Dari Sawang sedikit dan tidak bisa memenuhi kebutuhan masyarakat Karimun. Sehingga dibantu pasokan dari Medan. Nah dari Medan ini kami belum mengetahui apa penyebabnya, apakah terkendala dari transportasi atau seperti apa. Pastinya akan kami panggil untuk menekan harga ini kembali," jelasnya.
Sementara, tingginya harga telur ayam menuai tanggapan dari para konsumen. Salah satunya Fitri, ia mengaku tingginya harga telur disebabkan hari besar atau akhir tahun.
"Biasanya kalau hari besar atau akhir tahun memang selalu naik semua bahan pokok. Dan ini sebenarnya cukup mengkhawatirkan harga telur yang mencapai Rp 60 ribu," ucap Fitri.
Terakhir, Fitri berharap agar pemerintah bisa membantu dalam mengatasi kenaikan harga telur ayam yang kian signifikan.
"Peran pemerintah bisa menangani kenaikan harga telur agar segera turun normal di angka Rp 30 ribuan di hari normal," sebutnya.
Baca juga: Antara Telur Bebek dan Telur Ayam Mana Lebih Bergizi? Simak Penjelasan Pakar
Baca juga: Antara Telur Bebek dan Telur Ayam Mana Lebih Bergizi? Simak Penjelasan Pakar
HARGA Cabai Makin Pedas
Harga cabai kian melambung tinggi di pasaran yang ada di Kabupaten Karimun.
Saat ini untuk satu kilogram cabai bisa mencapai Rp 100 ribu.
Dari pantauan TribunBatam.id, harga tersebut sempat turun di awal tahun 2022 dan kembali naik dua hari terakhir.
Seorang pedagang yang akrab disapa Uni mengatakan, harga cabai kembali melambung tinggi untuk semua jenis cabai.
"Semua cabai naik, padahal tanggal 1 kemarin sempat turun ini malah naik lagi," ucap Uni, Selasa (4/1/2022).
Dengan kenaikan harga cabai tersebut, Uni mengaku tidak mau mengambil risiko dengan mengambil modal yang banyak.
Diketahui, harga cabai setan atau cabai rawit merah saat ini dibanderol Rp 100 ribu per kilo, kemudian diikuti cabai rawit hijau Rp 90 ribu.
Baca juga: Pedagang Kewalahan Jawab Pertanyaan Warga, Sudah 2 Hari Telur Ayam Kosong di Anambas
Baca juga: Menimbang Manfaat dan Efek Samping Telur Bebek, Benarkah Lebih Bergizi Ketimbang Telur Ayam?
Sementara cabai merah dibanderol Rp 42 ribu per kilo, dan untuk cabai hijau Rp 28 ribu.
"Modalnya cukup besar jadi kami hanya ambil sedikit, mengingat cabai ini cepat busuk juga," tambahnya.
Menurutnya, pembeli yang biasanya membeli dengan jumlah persatu kilogram, kini hanya hitungan ons saja.
"Biasanya itu kalau rumah-rumah makan atau katering mereka tetap membeli cabai, namun jumlahnya dikurangi. Biasanya sekilo kini hanya setengah kilo, kalau untuk masyarakat biasa juga paling banyak beli per ons," jelasnya.
Pedagang yang akrab disap Uni itu, tidak mengetahui secara pasti kenaikan yang terimbas pada harga cabai tersebut.
"Mungkin sekarang kita sudah masuk bulan musim hujan sehingga banyak tanaman yang gagal. Kadang juga terkendala dari pengiriman karena gelombang tinggi dan resiko," terangnya.
Mengenai kenaikan harga cabai menuai tanggapan oleh para pembeli. Salah satunya Rati, ia menyebutkan harga cabai setara harga daging.
"Harga cabai tak jauh beda dengan harga daging untuk satu kilonya. Biasanya kami beli untuk stok setengah kilo tapi ini kami beli tak sampai setengah kilo. Uangnya dibagi untuk kebutuhan lainnya," terang Rati.
Baca juga: Yakin Bisa Bedakan Telur Bebek dengan Telur Ayam Kampung dan Ayam Ras, Simak Penjelasannya di Sini
Baca juga: Stok Terbatas, Harga Telur Ayam di Karimun Naik Jelang Idul Adha 1441 H
Sementara, pantauan lainnya di lapangan untuk harga bahan pokok di Pasar Bukit Tembak Meral ini mengalami penurunan sejak Natal lalu.
Untuk kentang masih dibanderol Rp 12 ribu, kacang panjang Rp 10 ribu, timun Rp 10 ribu, terong Rp 8 ribu, bayam Rp 12 ribu, kangkung Rp 12 ribu.
Selain itu, untuk bawang merah impor Rp 34 ribu, bawang merah ekspor Rp 20 ribu, bawang putih Rp 26 ribu, jahe Rp 17 ribu, tomat Rp 12 ribu, dan jagung muda Rp 13 ribu.(TribunBatam.id/Yeni Hartati)
Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google
Berita Tentang Karimun