BATAM TERKINI

Banjir Batam Malam Pergantian Tahun Masih Buat Warga Khawatir, Drainase Lebar Bukan Jaminan?

Banjir Batam saat malam pergantian tahun masih saja membuat warga khawatir, salah satunya warga Kelurahan Buliang, Kecamatan Batuaji.

TribunBatam.id/Ian Sitanggang
Potret drainse yang belum dikerjakan di jalan Pahlawan, Kecamatan Batuaji, Batam, Provinsi Kepri, Senin (10/1/2022). 

BATAM, TRIBUNBATAM.id - Banjir di Batam masih saja menjadi sorotan warga Kecamatan Batuaji.

Warga di sana merasakan benar banjir merendam permukiman hingga harta benda mereka saat malam pergantian tahun belum lama ini.

Sorotan warga salah satunya tertuju pada fungsi drainase di sana.

Sebut saja drainase di sekitar kawasan bisnis Aviari, Kelurahan Buliang, Kecamatan Batuaji.

Padahal pembangunan drainase di lokasi ini sudah dilebarkan.

Faktanya, air masih meluber hingga ke jalan.

Baca juga: Jalan Batam Ini Kerap Banjir Setiap Hujan Lebat, Warga Ungkap Penyebabnya

Baca juga: Pemko Batam Disebut tak Beri Bantuan Apapun ke Korban Banjir Kampung Aceh, Ini Jawaban Wawako

Kendaraan bermotor bahkan kesulitan melintas ketika itu karena meluapnya air.

Pelebaran Saluran drainase di depan Aviari, Kelurahan Buliang, Kecamatan Batuaji tepatnya yang tinggal di sekitar jalan R Suprapto kurang dirasa maksimal karena tidak tuntas sampai saluran drainase induk.

Saat ini untuk saluran drainase di lokasi Aviari sudah selesai dilaksanakan akhir tahun 2021 silam.

Namun dari Aviari ke saluran utama masih ada kurang lebih 500 meter yang masih dalam pengerjaan.

Belum selesainya pembangunan saluran di jalan Pahlawan Batuaji, sampai kesaluran induk membuat wilayah Aviari tetap banjir saat hujan deras turun.

Warga Batuaji, Risky mengatakan meski saluran drainase di daerah Aviari sudah dibesarkan, namun masih tetap banjir saat hujan deras turun.

"Kalau hujannya lama, dan deras tetap juga air meluap, karena belum lancar mengalirnya," ungkapnya, Senin (10/1/2022).

Dia juga mengatakan seperti yang terjadi pada 31 Desember 2021 lalu wilayah di sekitar Aviari masih banjir.

"Banjirnya lumayan juga, padahal saluran sudah besar. Pasalnya untuk pembuangan ke saluran Induk belum tembus," kata Risky.

Baca juga: Langganan Banjir Rob, Akses ke Rumah Warga di Pasar Baru Tanjungpinang Tergenang Air

Baca juga: Sepatu Sekolah Hanyut Terbawa Banjir, Anak-anak Kampung Aceh Batam Butuh Bantuan

Dia berharap pergerjaan saluran drainase di jalan pahlawan dilanjutkan pengerjaan tahun ini.

Sebelumnya Kepala Dinas Bina Marga Kota Batam, Yumasnur mengatakan pengerjaan pembangunan saluran drainase di jalan pahlawan akan dikerjakan secara bertahap.

Fungsi Drainase Berubah?

Banjir di Batam saat malam pergantian tahun sebelumnya juga masih membekas, khususnya bagi warga Sumber Sari RT 02 RW 07, Kelurahan Sei Langkai, Kecamatan Sagulung.

Awal tahun mereka justru malah disibukkan dengan membersihkan permukiman tempat tinggal mereka.

Aktivitas warga sehari-hari pun jadi terganggu.

Warga terdampak banjir di sana pun menyoroti fungsi row jalan dan drainase yang berubah fungsi menjadi kaveling.

Seorang warga di sana, Effendi Galingging bahkan mengungkap jika praktik itu sudah berjalan lebih kurang 3 tahun.

Menurutnya, tidak ada izin Badan Pengusahaan (BP) Batam sebagai pemilik lahan di Batam terkait kegiatan itu.

"Bahkan sudah ada yang membangun rumah di sana. Sementara itu jalan umum," ungkapnya, Senin (3/1/2022).

Baca juga: BATAM Tiap Tahun Banjir, Ketua DPRD Minta Pemerintah Evaluasi Pembangunan Infrastruktur

Baca juga: TAHUN Ini, Pemko Batam Lanjutkan Proyek Penanganan Banjir

Effendi mengaku, selama ini banyak warga yang keberatan dengan adanya alih fungsi lahan tersebut.

Pembangunan kaveling menurutnya menyebabkan sulitnya akses jalan bagi kendaraan warga dan angkutan lainnya.

Terhitung sudah ada sembilan rumah yang dibangun di lahan tersebut.

Sementara bukti jual beli kaveling yang dimiliki penghuni hanya berupa kwitansi tanpa adanya surat kepemilikan.

Warga pun menduga ada permainan antara pihak pengembang PT Nasada Surya Abadi dengan oknum yang memperjualbelikan lahan tersebut.

"Mereka beli lahan itu langsung sama warga di sini, ditanda tangani RT/RW dan pihak pengembang di sini. Jadi istilahnya, mereka itu bagi-bagi kaveling. Padahal tahu kalau lahan yang dijual itu adalah ROW jalan, berdasarkan PL-nya," jelas Effendi.

Sementara itu, salah seorang pemilik kaveling, Rosmauli Sinaga, mengaku bingung karena tidak dapat mengurus dokumen kepemilikan lahan.

Padahal ia sudah mendirikan bangunan di atas lahan tersebut.

Saat ini ia hanya mengantongi kuitansi pembelian dari pengembang dan surat pernyataan hibah dari RT/RW setempat.

Baca juga: Batam Banjir Malam Pergantian Tahun Jadi Kelabu, Kendaraan hingga Rumah Warga Terendam Air

Baca juga: Batam Banjir Jelang Pergantian Tahun, Berikut Lokasinya

"Awalnya pengembang menjanjikan jalan itu akan dipindah. Tapi sekarang kan sudah dibikin parit, gimana mau dibikin jalan lagi? Jadinya tidak ada lagi jalan yang dijanjikan pengembang," ungkap Rosmauli Sinaga.

Direktur Lahan BP Batam, Ilham Eka Hartawan, ketika dikonfirmasi, masih belum dapat memastikan apakah lahan tersebut dialokasikan untuk jalan atau kaveling perumahan.

Ia mengakui, saat ini kesulitan mengawasi adanya pembalakan lahan kaveling liar di beberapa wilayah Kota Batam.

Pihaknya sudah berkoordinasi dengan Direktorat Pengamanan (Ditpam) BP Batam untuk menindaklanjuti hal tersebut terkait adanya dugaan aktivitas ini.

"Beberapa sudah kami laporkan ke Ditpam BP Batam. Sudah ada yang dipasang papan peringatan di lahan itu," ujar Ilham.

Namun, papan peringatan yang dipasang Ditpam BP Batam tersebut menurut Ilham banyak yang tidak diindahkan dan bahkan hilang.

Baca juga: Tidak Ada Saluran Drainase, Jalan Dapur 12 Sagulung Batam Banjir\

Baca juga: Baru Dipasang Box Culvert, Jalan Brigjen Katamso Batam Banjir Lagi, Warga Heran

Terakhir kali, pihaknya memasang papan peringatan di lokasi lahan Patam Lestari, Kecamatan Sekupang, Batam.

Ia pun meminta agar warga melaporkan temuan penyalahgunaan alih fungsi lahan ke BP Batam.

Laporan tersebut nantinya dapat langsung ditindaklanjuti dengan mengecek ke lapangan.

"Warga kalau bisa lapor ke Direktorat Pertanahan atau ke Ditpam BP Batam supaya bisa kami tindaklanjuti," ujar Ilham.(TribunBatam.id/Ian Sitanggang/Hening Sekar Utami)

Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google

Berita Tentang Batam

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved