Cara Mencegah Penularan Varian Omicron dan Gejala Covid-9 yang Sering Muncul
Omicron menjadi isu hangat yang dibicarakan banyak negara, seiring kemunculannya pada akhir tahun 2021 lalu, karena kecepatannya menulari manusia
TRIBUNBATAM.id - Omicron menjadi isu hangat yang dibicarakan banyak negara, seiring kemunculannya pada akhir tahun 2021 lalu.
Varian terbaru Covid-19 ini kini menulari banyak masyarakat di sejumlah negara, tak terkecuali Indonesia.
Omicron sama seperti varian virus corona lain, termasuk Delta yang bisa menyebabkan penyakit serius.
Sayangnya, hingga kini masih banyak orang yang masih keliru tentang gejala Covid-19 dengan gejala flu.
"Satu-satunya cara untuk mengetahui secara pasti (flu atau Covid-19) adalah dengan melakukan tes, baik antigen cepat atau PCR," jelas Direktur di Institute for Autoimmune and Rheumatic Disease di Saint Joseph Health, dr Robert G Lahita.
Sementara itu, Pakar Penyakit Menular di Amerika Serikat Dr Anthony Fauci menjelaskan, semua orang berpotensi tertular varian ini.
"Omicron, dengan tingkat penyebarannya yang luar biasa dan belum pernah terjadi sebelumnya, pada akhirnya akan ditemukan (menginfeksi) hampir semua orang," ujar Fauci dilansir dari Eat This, Selasa (18/1/2022).
Baca juga: Pasien Positif Omicron Bisa Isolasi Mandiri, CEK Syarat Klinis dan Rumah Sesuai Aturan Kemenkes
Baca juga: 2 PMI di Batam Probable Omicron Masih Dirawat di RSKI Galang, Wawako: Belum Ada Dari Lokal
Dia menambahkan, orang yang sudah divaksinasi atau mendapatkan booster pun berpotensi untuk terinfeksi Covid-19 varian Omicron.
Namun, sebagian besar pasien tidak bergejala atau pun hanya bergejala ringan, sehingga tidak banyak kasus yang dirawat di rumah sakit dan meninggal.
Di sisi lain, para ahli telah menyimpulkan beberapa gejala varian Omicron yang dapat mengindikasikan Anda sudah terinfeksi virus ini, yaitu:
1. Demam
Dokter di School of Medicine University of Zagreb, Dr Kristina Hendija memaparkan gejala utama Omicron yang sering dikeluhkan pasien adalah demam.
Beberapa pasien juga merasakan sensasi kedinginan disertai demam yang berlangsung selama satu atau dua hari.
"Mayoritas pasien menyatakan mengalami demam meskipun klaimnya cenderung subjektif," kata Hendija.
2. Batuk
Gejala Omicron selanjutnya menurut Dr Hendija adalah batuk. Sebab, sama seperti virus corona awal varian Omicron tetap memengaruhi sistem saluran pernapasan.
"Pasien juga sering mengeluh bahwa mereka merasa ingin mengeluarkan dahak tetapi tidak mampu melakukannya meskipun batuk berulang kali," terangnya.
Baca juga: Batam Deteksi Varian Omicron, Ketua Satgas PMI Ambil Langkah Cepat Cegah Penyebarannya
Baca juga: 2 Sampel PMI di Batam Probable Omicron, Pasien Kini di RSKI Covid-19 Galang
3. Merasa kelelahan dan lemas
Banyak pasien Omicron juga mengaku mudah kelelahan dan lemas setiap hari setelah terinfeksi Covid-19.
Gejala ini, dikatakan Hendija lebih cepat mereda dibandingkan dengan infeksi dari varian Delta.
Senada dengannya, Direktur di Institute for Autoimmune and Rheumatic Disease di Saint Joseph Health, dr Robert G Lahita menyebutkan, bahwa sakit tenggorokan, sesak napas, batuk, penyumbatan saluran pernapasan, demam, hingga sesak napas bisa menjadi gejala varian Omicron.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) orang yang terpapar Covid-19 melaporkan beberapa gejala ringan hingga sedang yang muncul dari dua sampai 14 hari setelah terinfeksi.
Gejala Covid-19 yang dilaporkan sejauh ini termasuk:
- Demam atau kedinginan
- Batuk
- Sesak napas
- Kelelahan
- Nyeri otot atau tubuh
- Sakit kepala
- Hilangnya rasa atau bau baru
- Sakit tenggorokan
- Hidung tersumbat atau pilek
- Mual atau muntah
-Diare
Baca juga: Tiongkok Sebut Omicron Bisa Menular Lewat Surat Luar Negeri, Minta Warga China Waspada
Baca juga: JUMLAH Pasien Covid-19 di RSKI Galang Batam Berkurang 74 Orang, Dua PMI Terkonfirmasi Omicron
Cara mencegah Omicron
1. Mendapatkan vaksinasi Covid-19
Dokter Lahita menegaskan, vaksinasi Covid-19 saat ini mampu untuk mencegah keparahan penyakit akibat infeksi Covid-19 varian apa pun.
"Omicron masih menulari orang meski sudah divaksin. Omicron adalah varian yang banyak mutasinya. Divaksin bukan berarti tidak akan tertular. Tujuannya agar tidak masuk rumah sakit. dan menjaga Anda dari kematian jika Anda terkena virus," ujarnya, sebagaimana dikutip dari kompas.com.
2. Menerapkan protokol kesehatan
Di samping vaksinasi, Hendija menjelaskan cara mencegah Omicron adalah dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan seperti mencuci tangan, menggunakan masker, dan menjaga jarak di tempat umum.
"Covid adalah proses infeksi, dan sistem kekebalan tubuh kita yang melawan virus. Memiliki sistem kekebalan yang lebih kuat dengan mempertahankan gaya hidup sehat adalah cara untuk melindungi diri sendiri dan mengurangi risiko tertular penyakit parah," pungkasnya.
Baca juga: Omicron Akan Jadi Penguji Super Immunity, 86,6 Persen Warga Indonesia Sudah Miliki Antibodi
Baca juga: Ternyata Lebih Banyak Tentara Amerika yang Tewas Bunuh Diri Dibandingkan Kena Omicron
.
.
.
(*/ TRIBUNBATAM.id)