Cara Mencegah Stroke yang Mematikan dan Penyebab Cacat Seumur Hidup
Stroke merupakan salah satu penyakit yang sangat ditakuti manusia. Serangan stroke mengakibatkan penderitanya cacat karena tersumbatnya alirah darah
TRIBUNBATAM.id - Stroke merupakan salah satu penyakit yang sangat ditakuti manusia.
Serangan stroke mengakibatkan penderitanya cacat, disebabkan tersumbatnya alirah darah.
Di banyak kasus orang terkena stroke akan sulit berjalan dan berbicara karena matinya sebelah jaringan otot.
Untuk itu penanganan yang tepat bisa menyembuhkan penderita dari kecacatan permanen atau kematian.
Namun sebelum stroke benar-benar menyerang, beberapa cara bisa dilakukan untuk menghindarinya.
Baca juga: Cara Terhindar Serangan Stroke di Usia Muda
Baca juga: Masih Ingat Presenter Dunia Lain? Begini Kondisi Terbaru Harry Pantja Yang Terkena Stroke
Ketahui faktor risiko stroke
Jika berkonsultasi medis, dokter biasanya akan mendeteksi dan memberi tahu jenis dan faktor terjadinya stroke.
Selanjutnya, dokter menyarankan tindakan apa saja yang harus dilakukan menghilangkan atau mengendalikan faktor risiko tersebut.
Secara umum, berikut ini beberapa faktor risiko stroke yang dapat dikontrol:
- Pernah terserang stroke
- Hipertensi
- Penyakit jantung
- Diabetes mellitus
- Kolesterol tinggi
- Merokok
- Penerapan gaya hidup tidak sehat
Baca juga: Sayang Nyawa dan Keluarga, Ini Gejala Awal Stroke Pada Pria yang Wajib Diwaspadai
Baca juga: Stroke Mengintai Usia Muda, Waspada Gejala Awal Pada Pria
Sementara itu di bawah ini faktor risiko yang tidak dapat dikontrol untuk diketahui:
- Usia
- Jenis kelamin
- Rasa
- Genetik atau keturunan
Cek tekanan darah rutin
Melansir artikel kompas.com, hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah penyebab utama stroke, apa pun jenisnya.
Semakin tinggi tekanan darah, maka kian besar pula risiko seseorang terkena serangan stroke.
Oleh sebab itu, setiap orang hendaknya bisa mengecek secara teratur berapa tekanan darah.
Apabila tekanan darah selalu di atas 140/90 mmHg, Anda dianjurkan untuk mendatangi dokter dan berkonsultasi mengenai perlunya melakukan terapi obat antihipertensi atau cukup hanya mengatur pola makan dan olahraga.
Apabila dokter mendiagnosis hipertensi dan memberikan terapi antihipertensi, maka minumlah obat dan lakukan kontrol dokter secara teratur.
Pemberian antihipertensi yang teratur dapat menurunkan angka kejadian stroke 35-44 persen.
Baca juga: Jangan Makan Roti Tawar Bareng 3 Bahan Makanan Ini, Bisa Bikin Hipertensi hingga Stroke
Baca juga: Wanita Lebih Rentan Terjangkit, Ini 3 Cara Mengatasi Stroke yang Patut Diketahui
Cek apakah ada penyakit jantung
Penyakit jantung dapat diketahui berdasarkan keluhan dan pemeriksaan medis.
Jika mengalami beberapa gejala berikut, Anda disarankan untuk segera mendatangi dokter:
- Dada terasa berdebar-debar
- Irama jantung tak beraturan
- Mudah lelah setelah beraktivitas
- Nyeri pada dada bagian kiri yang dapat menjalar ke bahu atau punggung kiri
Dokter biasanya melakukan sejumlah pemeriksaan menentukan jenis kelainan jantung yang mungkin Anda alami.
Dokter juga akan menetapkan tindakan danterapi yang akan diberikan.
Baca juga: Cara Deteksi Pembekuan Darah di Otak, Cegah Stroke dengan Mengenali 7 Gejala Ini
Baca juga: 4 Pertolongan Pertama Stroke, Memberi Obat Justru Berakibat Fatal
Kendalikan diabetes
Diabetes dapat dikendalikan dengan diet rendah karbohidrat terutama dengan kadar gula tinggi, olahraga, serta konsumsi antidiabetik jika diperlukan.
Seseorang dengan diabetes hendaknya memeriksa gula darah secara rutin dan menghindari diet yang dapat meningkatkan kadar gula darah hingga memicu terjadinya stroke.
Turunkan kolesterol
Kadar kolesterol dapat diturunkan dengan mengatur pola makan.
Perbanyak diet rendah lemak dan banyak mengonsumsi sayur serta buah untuk menjaga kadar kolesterol dalam tubuh tetap stabil.
Olahraha juga dianjurkan terus dilakukan untuk membantu mengurangi kadar kolesterol tersebut.
Apabila diperlukan, dokter mungkin saja bisa memberikan obat penurun kolesterol.
Baca juga: Jangan Panik, Ini 4 Pertolongan Pertama Serangan Stroke, Pemberian Obat bisa Fatal
Baca juga: Gejala dan Ciri-ciri Stroke Iskemik yang Jarang Disadari, Bisa Picu Kerusakan Otak
Berhenti merokok
Memang perlu motiviasi yang kuat untuk berhenti merokok.
Ketergantungan pada rokok saat ini dapat diatasi dengan obat-obatan yang sifatnya sebagai terapi pengganti atau menghilagkan ketergantungan.
Berhenti merokok jelas penting karena bisa memicu sejumlah penyakit termasuk stroke fatal.
Penerapan pola makan sehat
Hindari makanan yang mengandung lemak tinggi, terlebih lagi lemak jenuh, serta kurangi asupan garam.
Sebagai gantinya, perbanyak makan makanan yang mengandung banyak serat, seperti buah-buahan dan sayuran serta makanan rendah garam yang terbukti dapat mencegah stroke.
Hindari stres dan rajin berolahraga
Selalu berpikir positif adalah salah satu cara menghindari stres di tengah kehidupan yang semakin keras.
Baca juga: AWAS! Inilah 8 Biang Kerok Penyakit Stroke yang Bisa Serang Anak Muda
Baca juga: Kenapa Penderita Stroke Dianjurkan Minum Teh Hijau Setiap Hari?
Apabila terus dibiarkan, stres atau pikiran berat terbukti bisa memicu terjadinya serangan otak atau stroke.
Selain berpikir positif, berolahraga juga bisa bermanfaat untuk mencegah stres hingga stroke.
Unsur relaksasi yang ada pada olahraga diketahui dapat membantu menghilangkan stres.
Olahraga juga membuat tubuh menjadi bugar.
.
.
.
(*/ TRIBUNBATAM.id)