KEPRI TERKINI
Minyak Goreng Sampai Tembakau Picu Inflasi Kepulauan Riau April 2022
Kepala Tim Pengendali Inflasi Daerah Kepulauan Riau (TPID Kepri) memprediksi tingkat inflasi Mei 2022 berkurang.
Sehubungan dengan hal tersebut, upaya pengendalian inflasi oleh TPID pada Mei akan difokuskan untuk memastikan ketersediaan stok pangan dan BBM.
Menjaga kelancaran distribusi barang, dan memastikan keterjangkauan harga dengan terus memastikan kelancaran aktivitas bongkar muat dan ketersediaan stok bahan pangan, serta optimalisasi kerja sama antar daerah (KAD).
Dalam jangka panjang, diakuinya TPID akan terus mendorong upaya pengendalian inflasi dengan meningkatkan kapasitas produksi lokal melalui penguatan kelembagaan nelayan dan petani, perluasan lahan dan implementasi teknik budidaya yang lebih baik seperti Program Lipat Ganda, program urban farming, dan digital farming kepada petani dan nelayan.
"TPID juga akan terus mendorong pemasaran bahan pangan secara online yang diintegrasikan dengan pembayaran secara digital (QRIS)," paparnya.
BI Sebut Masih Terkendali
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, indeks harga konsumen (IHK) Indonesia pada April 2022 mengalami inflasi sebesar 0,95 persen secara bulanan (month to month/mtm), tertinggi sejak Januari 2017.
Merespons lonjakan harga tersebut, Bank Indonesia (BI) menyatakan, inflasi April kemarin masih tetap terkendali, meskipun seluruh komponen inflasi mengalami kenaikan.
Untuk komponen inflasi inti pada April 2022 tercatat sebesar 0,36 persen secara mtm, lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya sebesar 0,3 persen.
Jika dilihat berdasarkan komoditasnya, inflasi inti terutama disumbang oleh komoditas kue kering berminyak dan mobil seiring dengan peningkatan harga minyak goreng dan peningkatan mobilitas masyarakat.
Baca juga: Langkah TPID Kepri Tekan Angka Inflasi, Pastikan Ketersediaan Bahan Pokok
Baca juga: Batam Peringkat 2 Inflasi Tertinggi Se-Sumatera pada November 2021, Nomor 5 Se-Indonesia
"Inflasi inti tetap terjaga di tengah permintaan domestik yang meningkat, didukung stabilitas nilai tukar yang terjaga, dan konsistensi kebijakan Bank Indonesia dalam mengarahkan ekspektasi inflasi," ujar Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono, dalam keterangannya, dikutip pada Selasa (10/5/2022).
Sementara untuk kelompok volatile food tercatat mengalami inflasi 2,30 persen secara mtm, meningkat dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 1,99 persen secara mtm.
Peningkatan tersebut terutama dipengaruhi oleh inflasi minyak goreng, daging dan telur ayam ras, serta ikan segar seiring dengan penyesuaian Harga Eceran Tertinggi (HET) pada minyak goreng kemasan, peningkatan biaya pakan, dan kendala kondisi cuaca.
Adapun untuk kelompok administered prices pada April 2022 mengalami inflasi 1,83 persen secara mtm, meningkat dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 0,73 persen secara mtm.
Perkembangan tersebut terutama dipengaruhi oleh inflasi bensin, tarif angkutan udara, dan bahan bakar rumah tangga, seiring dengan penyesuaian harga BBM nonsubsidi jenis Pertamax, peningkatan mobilitas di tengah pengenaan fuel surcharge oleh maskapai, serta penyesuaian harga elpiji di tingkat eceran.
"Ke depan, Bank Indonesia tetap konsisten menjaga stabilitas harga dan memperkuat koordinasi kebijakan dengan pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah, guna menjaga inflasi berada dalam kisaran sasaran 3,0±1 persen pada 2022," ucap Erwin.(TRIBUNBATAM.id/Rebekha Ashari Diana Putri) (Kompas.com/Rully R. Ramli)
Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google
Berita Tentang Kepri
Sebagian berita bersumber dari Kompas.com