Apa Itu Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) Pada Sapi dan Pengaruhnya ke Manusia?
Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak sebenarnya tidak dianggap sebagai masalah kesehatan bagi manusia, karena penularan jarang ditemukan
TRIBUNBATAM.id - Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak sebenarnya tidak dianggap sebagai masalah kesehatan bagi manusia, karena penularan dari hewan ke manusia sangat jarang ditemukan.
Namun, seperti dilansir dari Agriculture Victoria melalui kompas.com, manusia bisa membawa virus tetap hidup di hidungnya selama 24 jam dan menularkannya kepada hewan lainnya.
PMK dalam bahasa Inggris dikenal dengan nama Foot and Mouth Disease (FMD), sehingga sering salah dikira sama dengan Hand, Foot and Mouth Disease (HFMD) atau flu singapur yang banyak menyerang anak-anak.
Padahal keduanya adalah penyakit yang berbeda dan berasal dari virus yang berbeda.
Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) merupakan penyakit yang menyerang hewan ternak.
Wabah ini kadang disebut dengan wabah sapi, karena banyak menyerang hewan berkaki empat tersebut.
Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dan sangat menular.
Baca juga: Banyak Warga Makan Daging. Harga Ikan di Anambas Masih Stabil
Baca juga: 5 Cara Mengolah Daging agar Cepat Empuk dan Tidak Alot
Gejala yang paling tampak adalah demam, blister di mulut dan kaki hewan ternak dan air liur kental.
Hewan ternak yang bisa terkena wabah PMK antara lain sapi, kerbau, unta, kambing, domba, rusa dan babi.
PMK umumnya tidak mematikan bagi hewan ternak yang sudah dewasa.
Namun, bagi hewan yang masih muda, PMK bisa menjadi sangat serius dan menimbulkan kerugian produksi yang sangat tinggi.
PMK disebabkan oleh Aphthovirus dari famili Picornaviridae.
Terdapat tujuh serotipe virus yang sudah terdeteksi, yaitu A, O, C, SAT1, SAT2, SAT3 dan Asia1.
Semua serotipe tersebut menjadi endemi di negara yang berbeda-beda di seluruh dunia.
Setiap negara membutuhkan vaksin yang berbeda untuk hewan ternaknya spesifik sesuai dengan serotipe yang ada di negara tersebut.
Baca juga: Resep dan Cara Bikin Rendang Daging Kentang Khas Lebaran
Baca juga: Ibu-ibu Serbu Daging Sapi Beku di Pasar Murah Batam, Harga Lebih Murah
Menurut World Organisation for Animal Health, wabah PMK diperkirakan menyebar pada sekitar 77 persen populasi hewan ternak di Afrika, Timur Tengah, Asia dan sebagian Amerika Selatan.
Virus ini dengan mudah menular melalui napas, air liur, mukus, susu dan feses.
Pengaruh PMK terhadap ternak PMK adalah penyakit yang sangat menyiksa bagi sapi dan hewan ternak lainnya.
Blister atau kantung besar berisi air yang berkembang di kulit, jika pecah akan meninggalkan luka terbuka yang sangat perih.
Bahkan luka ini membutuhkan waktu hingga 10 hari untuk sembuh.
Jika luka ini terjadi di bagian kaki, maka akan membuat sapi sulit berjalan menuju tempat makan.
Selain itu, luka pada mulut akan membuat sapi tidak mau makan dan minum.
Sapi dewasa mungkin akan mulai makan setelah beberapa hari.
Namun, sapi atau hewan ternak lain yang masih muda akan mati lemas akibat tidak mendapatkan asupan yang cukup selama sakit.
Baca juga: 4 Cara Simpan Daging Ayam agar Tetap Segar dan Awet hingga Berbulan-bulan
Baca juga: 4 Cara Memasak Daging Kelinci, Menu Cheryl MasterChef Indonesia 9 yang Buat Chef Arnold Nagih
.
.
.
(TRIBUNBATAM.id)