Dekat Batam, Singapura Malaysia Tujuan Populer Warga Indonesia Wisata 2022 Versi Perusahaan Ini
Singapura dan Malaysia yang dekat dengan Batam ternyata masih menjadi primadona warga Indonesia untuk berwisata keluar negeri.
Selain itu, negara lainnya yang memang menjadi primadona dan masih bertahan sebagai destinasi populer di 2022, antara lain seperti Istanbul Turki dan Amerika Serikat.
Baca juga: Negeri Jiran Malaysia Bakal Stop Sementara Ekspor Ayam, Singapura Ambil Langkah Cepat
Baca juga: Imigrasi Batam Bakal Deportasi Warga Singapura dan Malaysia Ini, Lewati Masa Overstay
LARANGAN di Singapura
Negara Singapura sebelumnya menjadi sorotan warga Indonesia.
Itu setelah perlakuan terhadap Ustaz Abdul Somad (UAS) bersama rombongan yang tidak diperkenankan masuk ke Negeri Singa oleh petugas imigrasi mereka.
Kejadian pada Senin (16/5/2022) itu menimbulkan sejumlah spekulasi.
Penceramah kondang itu awalnya lancar-lancar saja bertolak menuju Pelabuhan Tanah Merah Singapura via Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) untuk berlibur.
Pemerintah Singapura melalui Kementerian Dalam Negeri atau Ministry of Home Affairs (MHA) akhirnya buka suara, perihal Ustaz Abdul Somad (UAS) dilarang masuk ke Negeri Singa.
Pernyataan tersebut ditulis dalam tiga poin yang menjelaskan kronologi hingga alasan otoritas Singapura melarang UAS memasuki wilayah Singapura.
Pada poin pertama, Kementerian Dalam Negeri Singapura memastikan Ustaz Abdul Somad Batubara (Somad) tiba di Terminal Feri Tanah Merah Singapura pada 16 Mei 2022.
Baca juga: Hendak ke Singapura, Tongkang Bermuatan Peti Kemas Nyaris Tenggelam di Karimun
Baca juga: Malaysia Kalah Lagi Dari Indonesia, Kali Ini Ernando Jadi Pahlawan di Drama Adu Penalti
UAS disebut tiba dari Batam, Kepulauan Riau dengan enam pendamping perjalanan.
"Somad diwawancarai, setelah itu kelompok tersebut ditolak masuk ke Singapura dan ditempatkan di feri kembali ke Batam pada hari yang sama," tulis pernyataan Kementerian itu.
Pada poin kedua, Kementerian Dalam Negeri Singapura mengungkapkan alasan mereka menolak kedatangan UAS.
Mereka menilai UAS telah menyebarkan ajaran ekstremis dan segregasi yang tidak dapat diterima di masyarakat multi-ras dan multi-agama Singapura.
"Somad diketahui menyebarkan ceramah ekstrem dan segregasi yang tidak dapat diterima oleh masyarakat multi-ras dan multi-agama di Singapura," ujar keterangan Kemendagri Singapura.
Mereka kemudian mengambil contoh isi ceramah UAS yang menyebut bom bunuh diri adalah sah dalam konteks konflik Israel-Palestina dan dianggap sebagai operasi "syahid".