PENEMUAN BAYI DALAM KARDUS DI BINTAN

Sebelum Temukan Bayi Dalam Kardus, Warga Bintan Ini Lihat Ada Dua Orang Bolak-balik

Mbah Suni melihat ada dua orang naik motor bolak-balik di samping Panti Asuhan Yayasan Bina Insani Bintan, sebelum dirinya menemukan bayi dalam kardus

Penulis: Alfandi Simamora | Editor: Dewi Haryati
tribunbatam.id/istimewa
Mbah Suni, warga Bintan yang pertama kali menemukan bayi dalam kardus di samping panti asuhan Yayasan Bina Insani, dan Lurah Seilekop Riswan Efendi, saat melihat kondisi bayi di Puskesmas Seilekop, Kecamatan Bintan Timur, Sabtu (18/6/2022) 

Ia melanjutkan, di bagian tubuh bayi juga tidak ditemukan adanya luka atau tanda-tanda kekerasan. Namun ada yang aneh dengan bentuk tali pusar bayi tersebut.

Sesuai standar medis, sisa pusar yang telah dipotong sepanjang 2-3 cm.

Tapi berbeda dengan pusar yang dimiliki bayi ini, panjangnya tidak sampai 1 Cm.

Kemudian, pusarnya masih ada bercak darah, dan rambutnya juga masih basah dengan air ketuban saat ditemukan.

"Dari bentuk pusar, diduga bayi ini bukan dilahirkan di tempat fasilitas kesehatan, melainkan prosesnya kelahirannya ditangani sendiri," jelasnya.

Anita menambahkan, bayi yang ditemukan warga itu masih ditangani pihak medis.

Sebab harus dijaga dan ditangani ekstra, apalagi proses persalinannya tidak sesuai dengan standar medis.

Ia menyebut, bayi juga rentan infeksi dan demam. Maka dari itu perlu mendapat penanganan khusus.

"Paling tidak kita tunggu sampai tali pusarnya mengering. Diperkirakan bisa 4-7 hari ke depan. Jadi selama proses itu, bayi dirawat di puskesmas untuk sementara waktu," tutupnya. (tribunbatam.id/Alfandi Simamora)

Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved