KESEHATAN

Anak Muda Juga Rentan Kena Stroke, Begini Cara Mencegahnya

Penting untuk mengetahui penyebab stroke, karena stroke adalah penyakit yang bisa dihindari.

dok. Dailymail
Shannon, anak perempuan berusia 11 tahun yang terserang stroke. 

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Stroke merupakan salah satu penyakit yang paling membahayakan dan beresiko mengancam jiwa. 

Dilansir dari P2PTM Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, stroke adalah penyebab kecacatan dan kematian nomor satu di Indonesia.

Bahkan menurut WHO, setiap tahun 15 juta orang di seluruh dunia mengalami stroke.

Sekitar lima juta menderita kelumpuhan permanen.

Penting untuk mengetahui penyebab stroke, karena stroke adalah penyakit yang bisa dihindari.

Penyakit stroke terjadi karena beberapa faktor yang saling berkaitan dan terjadi dalam jangka waktu yang lama sebelum akhirnya terjadi serangan. 

Stroke adalah kondisi yang terjadi ketika pasokan darah ke otak terganggu atau berkurang akibat penyumbatan (stroke iskemik) atau pecahnya pembuluh darah.

Baca juga: Bebas dari Penyakit Stroke di Masa Tua, Mulailah Rutin Konsumsi 2 Minuman Ini Setiap Hari

Baca juga: 5 Kebiasaan Tidak Sehat yang Bisa Tingkatkan Risiko Stroke

Yang kian mengkhawatirkan, stroke tidak hanya dialami usia lanjut atau tua, melainkan mulai mengintai usia muda. 

Perubahan gaya hidup di kalangan anak muda saat ini berpotensi mengarah ke stroke.

Gaya hidup dimaksud seperti makanan dan minuman yang dikonsumsi.

Lalu bagaimana cara mengatasi penyakit stroke?

"Stroke bahasa umumnya orang bilang lumpuh bagian tubuh, itu dibagi dua. Biasa orang bilang stroke 1 struk pendarahan (stroke hemoragik), stroke 2 penyumbatan,"kata dr. Mugia Ramadhan, Kepala Seksi Penunjang Medik RS. Soedarsono Kabil, Batam..

Pada umumnya stroke disebabkan oleh kadar kolesterol dan hipertensi yang tinggi.

"Makanya biasanya kita mendengar orang kalau misalnya tensinya tinggi, tiba-tiba jatuh, itu artinya mungkin sudah ada pendarahan di bagian otak karena tekanan pompa jantung yang begitu kuat," kata dokter Mugia.

Maka itu ia sangat menyarankan untuk rutin melakukan kontrol kolesterol, tensi darah dan kadar gula di dalam tubuh ke rumah sakit atau dokter terdekat.

Kelebihan kolestrol di dalam tubuh bisa mengakibatkan potensi terjadinya truk karena mengakibatkan penyumbatan di aliran darah.

"Kita ibaratkan selang, kolestrol membuat penyumbatan di lemak-lemak, jadi kalau selang tersumbat otomatis pompa darah ke otak juga berkurang, itu yang mengakibatkan terjadinya penyumbatan, tiba-tiba pecah,"katanya.\

Terkait kadar tensi juga sangat perlu diperhatikan dan rutin dikontrol. Tensi ada yang bergejala ada yang tidak.

Baca juga: Cara Alami Mengatasi Asam lambung Tinggi dengan 4 Minuman Herbal, Bahan Sederhana dan Mudah Diracik

Baca juga: Awas Kena Diabetes, Inilah 5 Minuman dengan Kadar Gula Tinggi yang Patut Dihindari

"Yang tidak bergejala apadahal tensinya tinggi itu mereka merasa sehat-sehat saja, ya karena ada gejalanya tersebut. Malah ini yang perlu diwaspadai, karena tiba-tiba bisa jatuh maka itu kita sering mendengar ada orang tiba-tiba jatuh dan akhirnya stroke,"ucapnya.

Bisakah Stroke Sembuh Total?

Banyak orang bertanya, apakah penderita stroke berat bisa sembuh total atau normal seratus persen seperti saat sebelum kejadian?

Terhadap pertanyaan itu, dr. Mugia Ramadhan mengatakan, untuk dikatakan sembuh total atau normal kembali seperti dahulu kala sulit kemungkinan.

"Terhadap pertanyaan demikian, saya mengatakan sulit, tapi kabar baiknya gejalanya bisa dikurangi. Makanya setelah seseorang terkena serangan stroke, dokter saraf biasanya merekomendasikan pasien untuk melanjutkan fisioterapi agar anggota tubuh yang lemah atau yang berkurang sistem motoriknya itu perlahan berfungsi,"ucapnya.

Anak Muda Bisa Terkena Stroke

Masih banyak anggapan, stroke hanya menyerang mereka yang berusia tua, anak muda tidak.

Pandangan itu keliru. Stroke tidak selalu terjadi pada usia tua, namun juga bisa menyerang usia muda.

Bahkan, penelitian medis menunjukan, usia bukanlah faktor utama terjadinya stroke.

"Mengatakan usia muda tidak akan terkena serang stroke itu mitos. Banyak sekarang kasus-kasus stroke juga diderita anak muda,"kata dr. Mugia Ramadhan.

Menurutnya, di luar faktor keturunan, perubahan gaya hidup di kalangan anak muda saat ini berpotensi mengarah ke stroke.

Gaya hidup dimaksud seperti makanan dan minuman yang dikonsumsi.

"Gaya hidup dimaksud seperti konsumsi minuman yang mengandung gula tinggi, bahkan banyak anak muda tidak mau berpantang lagi makanan dan minuman, apapun disikat,"katanya.

Karena itu, dr. Mugia Ramadhan menyarakankan kepada anak muda dan remaja yang sedang giat-giatnya menjalani hidup dan menunjukan eksitensi untuk memperhatikan pola hidup.

"Atur baik gaya hidup, atur pola makan dan sebagainya, jalani hidup sehat, rajin berolahraga dan kembangkan hidup positif demi mencegah terjadinya stroke di usia muda,"sarannya.

Baca juga: 5 Makanan Penangkal Migrain yang Wajib Dicoba agar Tidak Sering Kambuh

Baca juga: 8 Cara Sederhana Mengatasi dan Meredakan Migrain agar Tidak Kambuh Lagi

Manajemen Stres dengan Baik

Sejumlah penelitian mengungkapkan bahwa stres yang berkepanjangan bisa meningkatkan potensi seseorang terserang stroke secara tak langsung.

Karena itu mengelola pikiran sangat disarankan untuk setiap orang.

Biasakan untuk berpikiran positif agar hidup menjadi lebih baik dan bisa terhindarkan dari resiko terkena serangan stroke secara tak langsung.

Untuk mereka yang anggota keluarganya terdapat penderita stroke, dukungan, perhatian dan motivasi sangat dibutuhkan.

"Dukungan dan dorongan keluarga sangat penting, semangat support sangat dibutuhkan,"ucap dr. Mugia Ramadhan.

(AMINUDDIN/Tribunbatam.id)

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved