BERITA KESEHATAN

Makanan Minuman Berbahaya bagi Kesehatan Otak, Sering Dikonsumsi Orang Kaya

Jenis makanan dan minuman tertentu ternyata berbahaya bagi kesehatan otak. Mengonsumsinya secara terus-menerus akan menurunkan fungsi kerja otak

freepik.com
Ilustrasi jus buah - Makanan Minuman Berbahaya bagi Kesehatan Otak, Sering Dikonsumsi Orang Kaya 

TRIBUNBATAM.id - Jenis makanan dan minuman tertentu ternyata berbahaya bagi kesehatan otak.

Mengonsumsinya secara terus-menerus akan menurunkan fungsi kerja otak secara keseluruhan.

Faktanya, makanan dan minuman yang berbahaya bagi kesehatan otak kerap dikonsumsi kalangan tertentu setiap hari.

Alih-alih sehat, mengonsumsi priduk tersebut dalam jangka panjang akan mengganggu kesehatan, meningkatkan risiko demensia, bahkan memperburuk kondisi kesehatan mental.

Berikut ini adalah jenis makanan dan minuman yang sebaiknya dihindari atau konsumsinya dikurangi untuk menjaga kesehatan otak.

  • Makanan tinggi gula

Makanan tinggi gula biasanya terkandung pada kue kering, es krim, yogurt, permen dan lain sebagainya.

Para peneliti telah menemukan, ada hubungannya antara makanan manis dan kesehatan otak.

Baca juga: Air Seni Berbusa Tanda Kesehatan Bermasalah, Diabetes dan Ginjai Mengintai

Baca juga: Penderita Diabetes Boleh Mengonsumsi 5 Camilan Sehat Ini, Apa Saja?

Salah satunya dapat memengaruhi fungsi kognitif otak yang bisa mengganggu daya ingat.

  • Minum alkohol dalam jangka panjang

Mengonsumsi minuman beralkohol berlebihan dan dalam jangka panjang dapat berdampak buruk bagi kesehatan otak.

Khususnya pada sistem di otak yang memengaruhi jalur komunikasi dan daya ingat.

"Pemabuk berat akan sulit mengingat sesuatu dan kesulitan memproses data baru. Selain itu, mereka juga akan dihantui risiko depresi," ungkap Kelly.

  • Jus buah kemasan dan minuman manis

Tidak sedikit orang yang meminum jus buah kemasan saat pagi dan menjadi bagian dari menu sarapan.

Tanpa disadari, minuman itu berdampak buruk dan bisa memengaruhi kesehatan otak.

Jus buah dalam kemasan memang menawarkan sejumlah manfaat yang terkandung pada buah.

Tapi di balik itu, ada pemanis buatan yang perlu dikurangi jumlah konsumsinya.

Baca juga: Penyebab Asam Urat dan Cara Tepat Mengatasinya Secara Herbal

Baca juga: Tinggi Purin, 4 Sayur Lezat Ini Tak Cocok Dikonsumsi Penderita Asam Urat

"Konsumsi minuman manis dapat menurunkan total volume otak dan volume hipokampus," kata Susan Kelly, ahli diet di Pasific-Analytics, seperti dilansir Foxnews.

Dalam mengonsumsi buah, lebih baik dikonsumsi langsung dalam keadaan segar, atau bikinlah jus sendiri.

Di samping itu, minuman berlabel "diet" bisa berbahaya bagi otak.

Para ahli kesehatan mengatakan, minuman dengan label diet seringkali "menipu" seseorang dan menganggap bahwa minuman itu sehat.

Sehingga banyak orang mengira minuman seperti itu aman dan seringkali dikonsumsi berlebihan.

"Penelitian menunjukkan, minuman ringan diet dikaitkan dengan risiko depresi," kata Sheetal DeCaria, ahli kesehatan mental di Revitalizemedcenter.

  • Biji-bijian olahan

Produk pangan dari biji-bijian olahan seperti roti putih dan lainnya bisa memperburuk kesehatan mental seseorang.

Hal itu berkaitan dengan potensi peradangan dan gangguan fungsi otak yang membuat tubuh menjadi kelelahan.

Baca juga: Lima Obat Herbal Efektif Rontokkan Kolesterol dan Darah Tinggi

Baca juga: 10 Cara Alami Menurunkan Gula Darah Tinggi Tanpa Obat-obatan Kimia

Berdasarkan penelitian pada tahun 2019 yang diterbitkan dalam jurnal Frontiers in Immunology, makanan yang terbuat dari biji-bijian utuh nutrisinya akan jauh lebih sehat daripada biji-bijian olahan.

Seperti roti yang terbuat dari gandum utuh, pasta gandum utuh, oatmeal, beras merah hingga barley.

  • Makanan tinggi kalori

Mungkin ini bukanlah jenis makanan atau minuman tertentu, tapi merujuk pada jumlah kalori yang dikonsumsi secara berlebihan.

Selain dampaknya bisa meningkatkan risiko obesitas, diabetes, hingga hipertensi, makanan tinggi kalori berpotensi buruk bagi kesehatan mental.

"Ada gangguan terkait masalah daya ingat dan gangguan fungsi kognitif otak secara keseluruhan yang bisa memicu alzheimer dan penyakit otak lainnya," ungkap Susan Kelly.

.

.

.

(TRIBUNBATAM.id)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved