KESEHATAN
7 Tanda Waktunya Anda Berhenti Minum Kopi, Salah Satunya Berat Badan Naik
Walau kopi memiliki manfaat, tetapi batas normal meminumnya berbeda pada setiap orang. Dan Berikut tanda-tanda sudah waktunya Anda berhenti minum kopi
TRIBUNBATAM.id - Beberapa orang mungkin harinya tak lengkap jika tak meminum kopi.
Walau kopi memiliki manfaat, tetapi batas normal meminumnya berbeda pada setiap orang.
Meminumnya secara berlebihan tentu akan memicu masalah kesehatan.
Para ahli pun memberikan tanda-tanda jika seseorang sudah waktunya berhenti minum kopi.
Untuk mengetahuinya lebih lanjut, simak selengkapnya sebagai berikut:
Seperti penuturan ahli gizi Kylie Ivanir, MS, RD, yang menyarankan orang dewasa harus membatasi asupan kafein paling banyak sekitar 400 miligram per hari, yaitu sekitar tiga hingga lima cangkir kopi yang diseduh.
Kelompok individu tertentu seperti yang memiliki hipertensi dan wanita hamil atau menyusui juga harus mempertimbangkan untuk membatasi asupan kafein mereka.
"Toleransi kafein setiap orang berbeda, jadi saya akan merekomendasikan untuk memantau gejala individu yang terkait dengan asupan kopi," kata ahli gizi dan pendiri Louloudi Nutrition, Annamaria Louloudis, MS, RDN.
Untuk mengetahui lebih lanjut kapan waktunya Anda berhenti minum kopi, simak ulasan berikut ini.
Baca juga: 7 Manfaat Bunga Kantil untuk Kesehatan, Ternyata Bisa Pertajam Penglihatan
Baca juga: 5 Masalah Kesehatan Penyebab BAB Berdarah, Jangan Anggap Sepele
1. Muncul Gejala yang Memengaruhi Kehidupan
Adapun gejala-gejala seperti sakit kepala, penurunan energi, penurunan kewaspadaan, suasana hati yang tertekan, atau bahkan gejala seperti flu bisa disebabkan karena terlalu banyak minum kopi.
"Gejala-gejala ini dapat memengaruhi kualitas hidup kita sehari-hari, sehingga kita sulit untuk berkonsentrasi di tempat kerja atau menikmati tugas sehari-hari," kata Ivanir.
"Jika kita menemukan bahwa hari kita bergantung pada secangkir kopi, itu mungkin pertanda bahwa kita perlu mengurangi jumlah yang dikonsumsi," tuturnya.
2. Berat Badan Bertambah
Younan Brikho menjelaskan bahwa minum kopi menyebabkan rasa kenyang.
Sering kali rasa kenyang ini membuat kita melewatkan makan atau camilan.
"Setelah rasa kenyang ini hilang, perut kita kosong dan jadi kelaparan. Hal ini menyebabkan banyak orang makan berlebihan pada waktu makan berikutnya karena merasa sangat lapar," terangnya.
Baca juga: Jangan Salah Kaprah, Begini Aturan Minum Air Putih yang Baik untuk Kesehatan
Baca juga: 5 Makanan untuk Menjaga Kesehatan Paru-paru, Ada Kunyit hingga Bawang Putih
3. Menderita Asam Lambung
Louloudis mengungkapkan bahwa kafein dapat memicu gejala asam lambung karena kafein bekerja untuk mengendurkan sfingter esofagus bagian bawah, yang menyebabkan asam lambung naik ke kerongkongan.
"Asupan kopi, teh, dan soda (semua minuman berkafein) telah dikaitkan dengan peningkatan risiko gejala asam lambung," ujarnya.
"Menghilangkan minuman berkafein adalah pedoman dari American Gastroenterological Association untuk mangelola kondisi ini," saran dia.
4. Haid Tidak Lancar
Selain penambahan berat badan, beberapa orang yang minum kopi sebagai pengganti makanan sebagai cara yang tidak sehat untuk mencapai penurunan berat badan bisa memengaruhi siklus haid.
"Tanda bahwa kita terlalu banyak minum kopi adalah ketidakteraturan haid, khususnya tidak mendapatkan siklus bulanan," kata Abby Vichill, MS, RDN, LD, ahli diet untuk FWDfuel Sports Nutrition.
"Beberapa orang yang mencoba menurunkan berat badan atau makan dalam defisit kalori menggunakan kopi sebagai cara untuk mengalihkan perhatian mereka dari makan, menekan nafsu makan, atau menciptakan energi buatan yang tidak mereka terima dari mengonsumsi makanan yang cukup gizi," ungkapnya.
Sayangnya, memulai hari dengan kopi untuk memperpanjang waktu makan menguraikan bahwa kortisol secara alamiah sudah tinggi di pagi hari.
Jadi, ketika kita memiliki gula darah rendah karena tidak sarapan dan menggantinya dengan minum kopi, kortisol dipompa keluar dalam jumlah yang lebih tinggi.
Baca juga: 6 Manfaat Bunga Lawang bagi Kesehatan, Lawan Virus Flu hingga Kanker
Baca juga: Cara Menghindari Posisi Duduk yang Salah untuk Kesehatan Otot Tulang Belakang
5. Memiliki Hipertensi
Ahli gizi, Sandy Younan Brikho, MDA, RDN, memperingatkan mereka yang memiliki tekanan darah tinggi (juga dikenal sebagai hipertensi) untuk berhenti minum kopi secepatnya.
Sebab, kafein dalam kopi dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah.
"Satu studi menunjukkan peningkatan tekanan darah yang berkaitan dengan usia pada mereka yang mengonsumsi kopi dalam jumlah yang lebih banyak," terangnya.
"Namun, penelitian menemukan bahwa asupan kopi yang tinggi di antara orang-orang yang memetabolisme kopi secara perlahan menyebabkan peningkatan tekanan darah," lanjut dia.
Sebenarnya kita bisa berkonsultasi dengan dokter, tetapi jika kita memiliki hipertensi, kemungkinan sudah waktunya untuk menghentikan kebiasaan minum kopi untuk selamanya.
6. Masalah Kecemasan
Menurut Louloudis, kopi mengandung kafein yang tinggi, jadi minum terlalu banyak bisa menyebabkan peningkatan gejala kecemasan termasuk jantung berdebar-debar, gemetar, sakit kepala dan insomnia.
"Orang yang sudah hidup dengan gangguan kecemasan sangat sensitif terhadap efek negatif kafein ini," jelasnya, seperti dikutip dari kompas.com.
Baca juga: 12 Obat Sirup Kritikal Boleh Dipakai Menurut Kementerian Kesehatan
Baca juga: Khasiat Garam Himalaya yang Jarang Diketahui, Penyedap yang Bisa Jaga Kesehatan Kulit
7. Susah Tidur
Jika kita memiliki gangguan tidur seperti insomnia, berarti sudah waktunya untuk mengurangi konsumsi kopi.
"Karena kandungan kafeinnya yang tinggi, konsumsi kopi enam jam, atau kurang, sebelum tidur telah dikaitkan dengan efek mengganggu tidur dan peningkatan insomnia," kata Louloudis.
Jika kita tidak dapat menghentikan kebiasaan minum kopi sepenuhnya, Louloudis menyarankan untuk mengubah kebiasaan minum menjadi lebih awal di siang hari dan mengurangi ukuran porsinya.
.
.
.
(TRIBUNBATAM.id)