TIPS
Jangan Panik, Begini Cara Mengatasi Gigitan Ular Secara Medis dan Alami
Orang yang digigit ular perlu membasuh area luka dengan air hangat dan tutupi menggunakan perban namun jangan terlalu rapat dan segera ke dokter
TRIBUNBATAM.id - Dari banyak hewan yang hidup berdampingan dengan manusia, ular mungkin yang paling menakutkan.
Hampir semua orang menakuti hewan ini, karena selain berbahaya ular juga mematikan karena gigitannya mengandung bisa.
Tidak sedikit kasus gigitan ular menewaskan manusia karena salah penanganan di awal dan terlalu menganggap remeh bisa ular.
Orang yang terkena gigitan ular perlu membasuh area luka dengan air hangat dan tutupi menggunakan perban, namun jangan terlalu rapat.
Pasien yang digigit ular juga perlu segera menghubungi layanan kesehatan untuk mendapat bantuan atau pertolongan medis.
Gigitan ular dapat diatasi dengan obat-obatan, tindakan medis tertentu dan secara alami (jika tidak berbisa).
Dilansir dari Center for Disease Control and Prevention (CDC), efek gigitan ular juga menyebabkan gejala berupa:
Baca juga: Baim Wong Kaget Ular Kobra Ditemukan di Kantornya lalu Minta Warganet Hati-hati
Baca juga: Dilaporkan Hilang, Seorang Kakek Tewas Terjatuh Masuk Sumur Berisi Ular Berbisa
- Rasa nyeri dan berdarah pada luka gigitan ular
- Area gigitan ular membengkak, memar, atau melepuh
- Susah berbicara, susah bernapas
- Detak jantung cepat, nadi lemah, tekanan darah rendah
- Peningkatan air liur dan berkeringat
- Mati rasa atau kesemutan di sekitar wajah, atau anggota tubuh lainnya
Mengatasi gigitan ular dengan obat dan tindakan medis
Ketika pasien gigitan ular tiba di rumah sakir, dokter kemungkinan akan merawat gejala yang paling mengancam jiwa, seperti mengatasi sesak napas.
Kemudian, dokter atau tenaga kesehatan akan meresepkan beberapa obat berikut guna mengatasi gigitan ular:
1. Antivenom
Merupakan sejenis obat yang berfungsi meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Dengan antivenom, orang yeng terkena gigitan ular dapat terhindar dari kematian organ tertentu atau meninggal dunia.
Antivenom mungkin dapat menyebabkan efek samping berupa reaksi alergi atau syok anafilaktik yang mengancam jiwa.
Selain itu, antivenom juga menyebabkan demam, nyeri sendi, gatal, pembengkakan kelenjar getah bening, kelelahan dalam 5-10 hari terapi.
Baca juga: Ular Sanca Gegerkan Warga, Bersarang dan Bertelur di Tumpukan Jerami
Baca juga: Warga Melcem Batam Tangkap Ular Piton Sepanjang 2 Meter di Selokan
2. Suntikan tetanus
Dokter atau nakes lainnya akan segera membersihkan luka ketika pasien gigitan ular tiba di UGD.
Tindakan pembersihan luka juga memungkinan dokter untuk menemukan taring ular yang patah.
Kemudian, dokter bisa memberikan suntikan tetanus untuk korban gigitan ular, terlebih jika pasien belum mendapat imunisasi dalam kurun waktu 5 tahun terakhir.
3. Pemberian antibiotik
Antibiotik dapat membunuh atau mencegah pertumbuhan bakteri di area tubuh yang terkena gigitan ular.
Selain itu, obat antibiotik juga membantu mencegah infeksi akibat digigit ular.
4. Operasi
Prosedur pembedahan atau operasi sebenarnya jarang dilakukan untuk mengatasi gigitan ular.
Pembedahan mungkin direkomendasikan oleh dokter apabila obat-obatan belum berhasil mengatasi gigitan ular.
Dilansir dari WebMD, dokter atau ahli bedah mungkin perlu melakukan prosedur bedah yang disebut fasiotomi dengan memotong kulit yang terkena gigitan ular.
Prosedur ini dapat meredakan pembengkakan dan nyeri tajam, terutama pada lengan atau tungkai.
Baca juga: WASAPADA, Ini 6 Tempat Persembunyian yang Disukai Ular Ketika Mamasuki Rumah
Baca juga: Inilah Ciri Ular Tanah Miliki Bisa atau Racun dan Sering Masuk Rumah
Cara mengatasi gigitan ular secara alami
Rasa sakit, nyeri setelah digigit ular dapat juga disembuhkan secara alami.
Namun, sebelum mencobanya Anda tetap harus ke rumah sakit dan melakukan perawatan medis sesuai anjuran dokter.
Dilansir dari Draxe, berikut beberapa perawatan alami untuk meredakan gigitan ular:
Minyak esensial lavender
Seseorang yang digigit ular kerap mengalami syok dan trauma.
Anda bisa menggunakan beberapa tetes minyak esensial lavender di belakang telinga atau dihirup langsung dari botol untuk menenangkan diri.
Berikan tea tree oil
Tea tree oil merupakan pembersih bakteri alami yang dapat mencegah pertumbuhan bakteri pada area yang digigit ular.
Seperti dilansir dari kompas.com, bungkus luka dengan perban bersih yang ditetesi tea tree oil, tetapi jangan terlalu rapat.
Pasien yang digigit ular juga perlu menelepon rumah sakit dan mengikuti instruksi dari nakes terkait cara menutup luka gigitan ular yang tepat.
Baca juga: Ular Kobra Serang Petugas Damkar Bintan saat Hendak Dievakuasi dari Rumah Warga
Baca juga: 7 Tanaman yang Ditakuti Ular, Wajib Ditanam di Pekarangan Rumah
Oleskan minyak kelapa
Minyak kelapa dapat melawan bakteri, virus, dan parasit.
Anda dapat mengoleskan sedikit minyak kelapa pada area yang digigit ular dan balut untuk mempercepat pemulihan.
Gunakan kunyit
Tubuh yang terkena racun ular berbisa dapat mengalami peradangan (membengkak) dan nyeri selama berhari-hari atau berbulan-bulan, bahkan setelah berobat.
Untuk mengatasi rasa sakit tersebut, pasien gigitan ular tidak berbisa dapat mengonsumsi kunyit atau suplemen yang mengandung rempah-rempah tersebut.
Diketahui, kunyit memiliki sifat anti-inflamasi atau bisa mencegah dan mengurangi peradangan.
Namun, apabila Anda mengalami gigitan ular berbisa, pastikan berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter agar gejala keracunan segera ditangani.
Baca juga: Ular King Kobra Panjang Tiga Meter Masuk Rumah Warga dan Sembunyi di Bawah Kasur
Baca juga: Pencari Katak di Blitar Tewas Dililit Ular Sanca, di Dada Korban Ada Bekas Gigitan
Baca juga: Lebaran Warga Pulau Bintan Sempat Geger, UPT Damkar Sampai Turun Tangan, Ini yang Terjadi!
.
.
(TRIBUNBATAM.id)
