PARIWISATA KEPRI AMAN
Semarak Imlek di Kampung Kangkung Meral Karimun Jadi Daya Tarik Pariwisata
Suasana sambut imlek di Karimun begitu terasa di Kampung Kangkung Meral Karimun. Lokasi ini jadi spot pariwisata yang menarik untuk dikunjungi.
Penulis: Yeni Hartati | Editor: Septyan Mulia Rohman
KARIMUN, TRIBUNBATAM.id - Semarak menyambut imlek sudah terasa di Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).
Salah satu lokasi di Karimun yang begitu kental dengan suasana khas imlek yakni Kampung Kangkung Meral Kota, Kabupaten Karimun yang merupakan Kawasan Startegis Wisata Perkotaan.
Lampion yang menggantung identik berwarna merah itu merupakan tradisi masyarakat Tionghoa dalam merayakan sukacita di tahun baru 2023 ini.
Warna merah yang di memaknai adanya sebuah penerangan yang dapat membawa rezeki, keberuntungan, dan kebahagian bagi masyarakat Tionghoa.
Lampion dalam jumlah banyak itu terpasang pada dua tempat berbeda namun dalam kawasan penduduk Tionghoa.
Baca juga: Kota Lama Tanjungpinang di Jalan Merdeka Jadi Pilihan Destinasi Wisata Baru
Sepanjang satu setengah kilometer lampion menghiasi dari jalan Polsek Meral hingga Sungai Pasir.
Sementara dua kilometer menghiasi jalan Kampung Kangkung Meral Kota yang menjadi pusat rangkaian Cap Go Meh.
Tidak hanya masyarakat lokal, ribuan lampion itu juga dinikmati para wisatawan mancanegara, dengan mengabadikan momen berswafoto bersama keluarga dan menjadi salah satu ikonik wisata di Kabupaten Karimun.
Saat malam hari, cahaya lampion yang terang akan menambah kemeriahan tahun baru imlek.
Biasanya lampion akan menyala hingga 15 hari setelah tahun baru imlek.
Ketua Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia atau PSMTI Kabupaten Karimun, Hendrick Ho menjelaskan sejarah atau simbol dari penyalaan lampion yang pada dahulu kala masyarakat Tionghoa didominasi sebagai petani.
Dalam satu tahun, petani akan panen besar yang ditandai dengan memasang lampu berwarna merah sehingga bisa menerangi tahun baru dengan harapan medapatkan lebih banyak rezeki.

Baca juga: Pokdarwis Desa Resun Lingga Gelar Kompetisi Lato Lato di Objek Wisata Sungai Kim
"Biasanya pada perayaan imlek hari pertama, kedelapan dan hari ke 15 akan kami maknai dengan memasang mercun atau kembang api yang biasa dikenal Cap Go Meh dengan tujuan kita bersukacita dan berhasil melewati tahun baru," ujar Hendrick Ho.
Dari legenda Cina juga artikan sebagai hewan yang sangat besar.
Setiap tahun akan hadir mengganggu sehingga masyarakat Tionghoa mencari akal melewati tahun itu dengan baik dengan membuat bunyian yang keras.
pariwisata Kepri
Dinas Pariwisata Kepri
Dispar Kepri
Pariwisata Batam
Pariwisata Tanjungpinang
Pariwisata Bintan
pariwisata Karimun
Pariwisata Lingga
Pariwisata Natuna
Pariwisata Anambas
Gubernur Kepri
Wakil Gubernur Kepri
Sekdaprov Kepri
Ansar Ahmad
Marlin Agustina
Adi Prihantara
Fotografer Luar Negeri Ikut Explore Kepri 2025, Tampilkan Pariwisata Kepri Dari Sisi Lain |
![]() |
---|
Dispar Kepri Kejar Relaksasi Visa, Magnet Buat Dongkrak Kunjungan Wisman, Bangkitkan Pariwisata |
![]() |
---|
Guntur Sakti Beri 3 Pesan di Pelantikan HPI Kepri, Pramuwisata Punya Skill, Pengetahuan dan Attitude |
![]() |
---|
Wisata Kepri di Safari Lagoi Bintan, Pengunjung Bisa Lihat Satwa Liar Dari Dekat |
![]() |
---|
Menilik Asal Usul Nama Wisata Pantai Batu Kasah, Warisan Sejarah di Masyarakat Natuna |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.