Dody Prawiranegara Nangis Bacakan Pledoi, Mengaku Sudah Maafkan Teddy Minahasa

Dody Prawiranegara dalam pledoinya mengaku sudah memaafkan Teddy Minahasa dan tak menaruh dendam meski menjeratnya dalam kasus narkoba.

TribunBatam.id via Kompas.com
Dody Prawiranegara - Dua terdakwa dalam sidang narkotika jenis sabu-sabu dengan menghadirkan Dody Prawiranegara dan Linda Pujiastuti di PN Jakbar, Senin (27/2/2023). Dody menangis saat membacakan pledoinya dalam sidang hari ini di PN Jakbar, Rabu (5/4/2023). Ia mengaku sudah memaafkan Teddy Minahasa dan tak menaruh dendam padanya. 

JAKARTA, KOMPAS.TV - Mantan Kapolres Bukittinggi, AKBP Dody Prawiranegara menangis saat membacakan nota pembelaan dalam sidang narkoba yang menjeratnya bersama Teddy Minahasa.

Dalam nota pembelaan yang ia bacakan, tak pernah terbesit dalam benaknya jika loyalitasnya yang ia bangun di Polri rusak akibat perintah Teddy Minahasa.

Menurut Doddy dalam pledoinya, proses hukum yang menjeratnya merupakan buntut dari rasa takutnya melawan perintah Irjen Pol Teddy Minahasa.

“Tidak ada kata yang bisa diucapkan selain rasa penyesalan yang sangat dalam. Ini terjadi karena tidak ada kemampuan saya atas rasa takut yang saya alami dari Irjen Teddy Minahasa,” ucap Dody Prawiranegara sebagaimana laporan Jurnalis KOMPAS TV Valencia Trixie, Rabu (5/4/2023).

Sebab sebelum kasus ini mengemuka, eks Kapolres Bukittinggi mengaku sudah menolak dan pada akhirnya terpaksa menjalankan perintah Irjen Pol Teddy Minahasa.

Baca juga: Irjen Teddy Minahasa Diam Dituntut Mati Kasus Jual Sabu

Ini karena Dody mengaku kerap didoktrin untuk selalu mengikuti arahan dari pimpinannya.

“Saya dengan rasa terpaksa melaksanakan perintah Kapolda tersebut, saya selalu didoktrin untuk mengikuti arahan pimpinan saya. Tidak pernah terbayangkan sekalipun saya berperilaku kejahatan, saya melaksanakan perintah atasan yang salah,” ujar Dody.

“Saya tidak pernah punya niat memiliki barang tersebut, menikmati hasil penjualan, murni saya lakukan karena perintah Kapolda yang mana saya tau itu salah. Saya merasa tertekan yang mulia.”

Dalam nota pembelaannya, Dody mengatakan tidaklah mudah menolak perintah pimpinan yang memiliki kekuasaan yang besar.

“Perintah harus dijalankan, jika tidak dijalankan menghancurkan kehidupan karir dan keluarga saya. Dijalankan malah seperti ini, saya takut, namun perasan takut saya membawa saya terpuruk,” kata Dody.

Di ujung nota pembelaannya, Dody pun mengaku menyesal telah mengikuti perintah Irjen Teddy Minahasa.

Sebab apa yang terjadi dan dihadapinya membuat keluarga dan orang-orang yang mengasihinya tersakiti.

“Saya memohon maaf dan menyampaikan penyesalan saya kepada keluarga saya,” ucap Dody.

Tidak hanya itu, Dody pun mengaku sudah memaafkan Irjen Teddy Minahasa yang membuat kariernya rusak dan duduk di kursi pesakitan.

“Insya Allah sudah memaafkan Teddy Minahasa, tidak ada dendam, tapi hanya mendapatkan pelajaran bahwasanya sinar bintang sejati itu harusnya menerangi gelapnya malam bukan malah membakar melati putih yang mencoba tumbuh dengan jujur dan tulus apa adanya,” ujar Doddy.(TribunBatam.id)(KompasTV/Ninuk Cucu Suwanti)

Sumber: KompasTV

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved