KONDISI Tak Layak, BP Batam Dinilai tak Serius Benahi Pelabuhan Sandar Kapal Pelni

BATAM, TRIBUNBATAM.id - DR. H. Irwansyah, SE. MM, Sekretaris DPW PPP Kepri menyebut pemerintah tidak serius membenahi pelabuhan sandar kapal Pelni di Batam.

Irwansyah menyoroti Pelabuhan sandar Kelud yang saat ini masih sandar di Pelabuhan Barang Batuampar.

"Ini sangat miris dan sangat tidak layak," kata Irwansyah saat menjadi narasumber Mata Lokal Corner (MLC) Tribunbatam, Kamis (6/4/2023).

Irwansyah mengatakan, ketidaklayakan itu karena lokasinya yang sangat berbahaya dan berisiko tinggi dengan tingginya aktifitas bongkar muat dan transportasi.

Irwansyah, menceritakan sejak dirinya datang ke Batam 30 tahun lalu, kondisi Pelabuhan Batuampar tidak berubah.

"Pintu masuknya debunya sangat banyak," kata Irwansyah.

Dia mengatakan, kondisi penumpang saat  menunggu kapal dan setelah turun dari kapal sangat miris.

Baca juga: KRI Bima Suci Tiba di Batuampar Batam, Bakal Dibuka untuk Umum hingga 9 April 2023

"Ruang tunggu tidak layak, akses menuju kapal sangat beresiko, jauh dan juga beresiko," kata Irwansyah.

Bahkan, selama ini direncanakan pelabuhan Kelud akan dipindahkan ke Pelabuhan Bintan 99, tetapi sampai saat ini tidak ada kejelasan.

"Jadi saya cukup prihatin, sangat miris. Jadi saya melihat BP Batam, tidak ada perhatian terhadap arus mudik," katanya.

Menurutnya, Pelabuhan Kelud tersebut seharusnya lebih baik dari yang lain, karena ribuan orang sekali naik dan turun.

"Kalau kita lihat di Medan, Tanjungpriok, pelabuhan keludnya sangat bagus,"kata Irwansyah.

Baca juga: Pelabuhan Sandar Kapal Pelni di Batam Bakal Pindah ke Pelabuhan Bintang 99

Irwansyah sedikit menceritakan bahwa tahun 2016 Silam, Kementerian perhubungan memindah sandar kelud dari Sekupang ke Batuampar, karena kondisi Ruang tunggu tidak layak.

"Nah sampai saat ini tidak ada respon atau langkah yang diambil BP Batam," kata Irwansyah.

Dia juga mengatakan pelabuhan Kelud ini harus menjadi perhatian serius BP Batam, Karena mudik itu hal yang wajib setiap tahun.