KHAZANAH ISLAM

Mengenal Snouck Hurgronje yang Menyamar Jadi Muslim Selama Perang Aceh, Benarkah

Snouck Hurgronje merupakan seorang orientalis ternama berkebangsaan Belanda yang menghabiskan banyak waktunya untuk mempelajari Islam.

intisari
Christian Snouck Hurgronje 

TRIBUNBATAM.id - Sejarah Islam nusantara tentu tak bisa lepas dari sosok Snouck Hurgronje.

Ia adalah seorang profesor studi Islam dari Universitas Leiden, yang ternyata Penasihat Kementerian Urusan Koloni di Kerajaan Belanda.

Ia berperan dalam penaklukan Aceh pada Perang Aceh (1873-1917), dalam upaya Belanda menguasai seluruh wilayah Indonesia.

Laporan Snouck Hurgronje sangat berpengaruh dalam menentukan kebijakan Belanda dalam menangani perang Aceh.

Berkat laporan tersebut, Belanda berhasil menangkap dan membunuh beberapa pemimpin perlawanan Aceh seperti Teuku Umar, Cut Nyak Dhien dan Panglima Polim.

Snouck Hurgronje dianggap sebagai orang yang paling berjasa dalam meredam perang Aceh.

Selama lebih dari dua dekade, Belanda tidak berhasil menaklukkan Aceh yang memiliki semangat perlawanan tinggi dan didukung oleh ajaran Islam.

Belanda kemudian mengubah strategi dengan mengirim seorang orientalis berkebangsaan Belanda yang paham tentang Islam dan budaya Aceh, yaitu Snouck Hurgronje.

Snouck Hurgronje adalah seorang profesor studi Islam dari Universitas Leiden.

Dia disebut pernah berpura-pura memeluk Islam dan mengubah namanya menjadi Abdul Gaffar saat berada di Mekah.

Baca juga: Sejarah Islam Dunia: Bukti Kejayaan Terekam di Eropa, Rusia Pernah Menyaksikannya

Baca juga: Sejarah Islam Dunia, 5 Gereja Berganti Menjadi Masjid, Ada yang Dijual Lalu Dibeli Umat Muslim

Di sana, ia bertemu dengan jemaah haji asal Indonesia dan mempelajari tentang perang Aceh.

Pada tahun 1889, ia dikirim ke Hindia Belanda untuk menjadi peneliti pendidikan Islam di Bogor dan guru besar bahasa Arab di Batavia.

Pada tahun 1891, ia ditugaskan oleh pemerintah Belanda memasuki Aceh dengan nama samaran Abdul Gaffar dan mempelajari adat-istiadat, kebudayaan dan ajaran Islam masyarakat Aceh.

Ia berhasil membaur dengan penduduk setempat dan mendapatkan informasi penting tentang tata negara Aceh, posisi ulama dan kelemahan rakyat Aceh.

Pada tahun 1892, ia menulis sebuah laporan kepada pemerintah Belanda yang berjudul Atjeh Verslag.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved