Ganjar Pranowo Soroti Kasus Asusila di Jateng Pelakunya Oknum Pengasuh Ponpes

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bereaksi keras terkait kasus asusila di Jateng oleh oknum pengasuh pondok pesantren (ponpes).

TribunBatam.id via Tribunnews.com/Istimewa
KASUS ASUSILA DI JATENG - Gubernur Jawa Tengah saat menghadiri konferensi pers kasus asusila di Jateng tepatnya di Mapolres Batang, Selasa (11/4/2023). Tampak Ganjar Pranowo menanyai tersangka kasus asusila Wildan Mashuri (57) yang juga pengasuh pondok pesantren itu. 

JATENG, TRIBUNBATAM.id - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memberi perhatian khusus terkait kasus asusila di Jateng.

Kasus asusila di Jateng ini menjadi perhatian Ganjar Pranowo karena selain korbannya bertambah, pelakunya merupakan oknum pengurus pondok pesantren atau ponpes.

Informasi terbaru mencatat, jika korban kasus asusila di Jateng itu bertambah menjadi 22 orang.

Ganjar Pranowo bahkan hadir dalam dalam konferensi pers terkait kasus asusila di Jateng tepatnya di Mapolres Batang.

Dalam kesempatan itu Ganjar sempat meluapkan emosinya.

"Tentu kami marah, apalagi korbannya masih anak-anak. Bagi kami ini serius karena anak kita itu harus dilindungi, bukan untuk dikerasi dalam bentuk apapun," katanya dikutip dari Instagram @ganjar_pranowo.

Ganjar Pranowo menambahkan, pihaknya akan melakukan evaluasi secara menyeluruh.

Termasuk menilai ponpes layak dilanjutkan aktivitasnya atau tidak.

"Kami akan turunkan tim. Dari evaluasi apakah masih layak untuk dilaksanakan proses belajar-mengajar atau kita tutup. Karena ini betul-betul tidak memberikan pembelajaran yang baik dan memberikan cela kepada siapapun," tegas Ganjar Pranowo.

Polisi sebelumnya menangkap Wildan Mashuri Amin (57), pengasuh pondok pesantren (ponpes) di Kecamatan Bandar, Kabupaten Batang, Jawa Tengah dalam kasus asusila di Jateng.

Sebelumnya, dilaporkan jumlah korban Wildan Mashuri sebanyak 15 orang.

"Jumlah keseluruhan korban Wildan Mashuri adalah 22 orang santriwati," keterangan tertulis Polres Batang yang diterima Tribunnews.com, Jumat (14/4/2023) malam.

Sebelumnya, Polres Batang telah melakukan pemeriksaan terhadap 11 santriwati dari ponpes tempat tersangka mengajar, Kamis (13/4/2023).

"Tanggal 13 April 2023 Satreskrim Polres Batang telah melakukan pemeriksaan terhadap sebelas orang santriwati di ponpes," tulis dalam keterangan tersebut.

Semula jumlah korban Wildan Mashuri dilaporkan sebanyak 15 orang.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved