FEATURE
Kisah Pemudik Asal Lingga di Tanjungpinang, Oktri Tak Sabar Mau Bertemu Keluarga
Kisah pemudik di momen Lebaran datang dari Oktri Lianti. Mahasiswa UMRAH Tanjungpinang itu mudik ke kampung halaman orang tuanya di Lingga
TANJUNGPINANG, TRIBUNBATAM.id - Di penghujung Ramadan 1444 Hijriah, suasana Lebaran mulai terasa di Pelabuhan Sri Bintan Pura (SBP) Tanjungpinang, Sabtu (15/4/2023).
Hilir mudik penumpang terlihat di sepanjang pintu masuk keberangkatan domestik.
Setiap loket tiket dikerubungi para pemudik yang akan mudik ke kampung halaman.
Gerak-gerik badan yang gelisah menunggu tiket juga dirasakan pemudik.
Mereka takut tidak kebagian tiket untuk pulang kampung pada Lebaran tahun ini.
Ya, antusias mudik tahun ini lebih meningkat dibandingkan tahun lalu.
Seperti itulah yang dirasakan Oktri Lianti (19), mahasiswa Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) Tanjungpinang yang sedang menunggu keberangkatan kapalnya di Pelabuhan SBP Tanjungpinang. Ia termasuk pemudik asal Lingga di Tanjungpinang.
Baca juga: Pemudik Wajib Tahu, Cek 5 Aplikasi Penting yang Wajib Diunduh saat Mudik Lebaran 2023
Kapal yang akan ia naiki baru berangkat pukul 11.00 WIB menuju Sei Tenam, Lingga.
Oktri sapaannya, memang sudah tak sabar segera tiba di kampung halaman orang tuanya.
Momen Lebaran sekali setahun ini menjadi hari yang paling ia tunggu.
Selain bisa berjumpa keluarga, Oktri juga rindu masakan ibunya.
Setiap Lebaran, ibunya selalu menyiapkan makanan spesial seperti rendang, ketupat, opor ayam, kue raya, dan makanan khas Melayu tentunya.
“Sudah tidak sabar sampai di rumah, karena memang baru banget libur kuliah, makanya buru-buru balik kampung. Kalau nunggu minggu depan, takut sudah ramai penumpang,” ucap Oktri kepada TribunBatam.id.
Mengenakan baju kuning dipadukan jilbab hitam, Oktri tampak menjinjing plastik yang berisikan oleh - oleh.
Di sampingnya, sudah siap sebuah koper warna hitam untuk perjalanan mudiknya tahun ini.
“Saya bisa mudik itu dua kali setahun, pas lebaran sama libur semester. Tapi kalau mau lebaran saya antusias sekali mau pulang, pengen buka sama keluarga, mau lebaran sama teman-teman di sana juga,” tuturnya.
Oktri sendiri mengaku tahun ini ia melihat antusias pemudik lebih meningkat dibanding tahun lalu.
Syarat perjalanan juga cukup mudah, tidak ada pemeriksaan yang cukup ketat di pintu masuk pelabuhan.
“Lebih antusias tahun ini sih saya lihat. Kan sudah nggak covid lagi. Jadi sudah senang mau pulang kampung atau mudik itu. Saya saja senang banget mau ketemu keluarga,” ucapnya.
Lamanya perjalanan dari Tanjungpinang menuju Sei Tenam tidak menyurutnya semangat Oktri.
Baca juga: Persiapan ASDP Batam Hadapi Mudik Lebaran 2023, Ribuan Pemudik Daftar via Online
Meski harus menempuh waktu selama tujuh jam perjalanan laut agar bisa sampai ke kampungnya, kerinduan Oktri lebih besar untuk berjumpa keluarga.
“Lumayan lama ya di kapal, kalau cuaca bagus alhamdulillah, tapi kadang pas cuaca kurang bagus suka takut juga sama gelombang,” sebutnya sambil tersenyum.
Ungkapan rindu Oktri dengan keluarganya sudah tidak terbendung lagi.
Pasalnya di penghujung bulan puasa ini Oktri ingin merasakan kebersamaan berbuka bersama keluarga.
“Nggak sabar mau sampai di rumah, momen buka puasa itu paling saya tunggu, karena kan satu tahun sekali,” tuturnya.
Bukan hanya ia sendiri, Oktri juga mudik ke Sei Tenam bersama teman-teman lainnya yang juga sedang mengenyam pendidikan di Tanjungpinang. (TRIBUNBATAM.id/Rahma Tika)
Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google
kisah pemudik
Sei Tenam
Pelabuhan Sri Bintan Pura
Mudik Lebaran 2023
Tanjungpinang
Berita Tanjungpinang hari ini
Mudik di Tanjungpinang
Di Tengah Tren Kekinian, Griya Jamu Batam Rintisan Ayna Bertahan dengan Ramuan Tradisional |
![]() |
---|
Kampung Tua Bakau Serip, Nasib Si Sabuk Hijau di Ujung Nongsa yang Sunyi |
![]() |
---|
Cerita Petugas Damkar Bintan, Disambut Warga Bak Pahlawan Setelah Respons Cepat Kebakaran |
![]() |
---|
Sekolah di Anambas Raup Cuan dari Pisang Usai Sulap Lahan Kosong Jadi Kebun Produktif |
![]() |
---|
Sosok Idrus M Tahar, Sastrawan yang Kini Diabadikan Jadi Nama Perpustakaan Natuna |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.