MATA LOKAL CORNER
MLC Air Mengalir Sampai Mana, Narsum Kompak Minta BP Batam Evaluasi PT Moya
Sejumlah narsum yang hadir dalam Mata Lokal Corner Tribun Batam bahas 'Air Mengalir Sampai Mana?', kompak minta BP Batam evaluasi PT Moya
Penulis: Novenri Halomoan Simanjuntak | Editor: Dewi Haryati
BATAM, TRIBUNBATAM.id - Program Mata Lokal Corner (MLC) Tribun Batam dengan tema 'Air Mengalir Sampai Mana?' mendapat atensi dari sejumlah narasumber yang hadir.
Pada program MLC Tribun Batam, Kamis (11/5/2023) kali ini, mengundang Nuryanto, Ketua DPRD Batam, Immanuel Dermawan Purba, Sekretaris Exco Partai Buruh Kepri, Nyanyang Haris Pratamura, Ketua DPC Gerindra Batam, Chris Topan, Sekretaris DPW PPP Kepri dan Lik Khai Bendahara DPD Nasdem Batam sebagai narasumber.
MLC Tribun Batam juga mengundang pihak SPAM Batam dan PT Air Batam Hilir namun tidak datang.
Para narasumber yang hadir berpandangan sama, bahwa air sebagai sumber kehidupan merupakan prioritas utama yang harus dipenuhi secara maksimal bagi masyarakat, khususnya warga Batam.
Memang sejak peralihan dari PT Adhya Tirta Batam (ATB) ke PT Moya Indonesia, persoalan suplai air kerap tidak maksimal dirasakan warga Batam.
Padahal Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam Muhammad Rudi, telah memberikan atensi dan ketegasan kepada pihak pengelola air tersebut.
Hingga kini jawaban dan solusi dari persoalan tersebut masih dinanti-nantikan oleh masyarakat.
Baca juga: Bincang Mata Lokal Corner, PPP Minta Kinerja Pengelolaan Air di Batam Dievaluasi
Sekretaris DPW PPP Kepri, Chris Topan mengatakan, persoalan suplai air yang menahun kerap dirasakan warga Batam.
Menurutnya, pelayanan yang tidak maksimal dari BP Batam melalui mitra pengelola patut dievaluasi guna memenuhi kebutuhan air masyarakat.
Bahkan katanya, bila tidak mampu pihak pengelola dapat dikenakan sanksi pinalti hingga pergantian.
Dengan persoalan ini, lanjutnya, jangan sampai karena adanya kontrak kerja sama mengenyampingkan hajat masyarakat dan membuat warga mengeluh akibat kekurangan air.
"Ya kalau memang tidak mampu evaluasi. Kalau memang kontraknya harus ada pinalti, ya lakukan ganti dengan yang lain yang lebih layak dan mampu," ucapnya.
Ia mencontohkan pengalamannya saat berkeliling ke Tanjung Uncang, tepatnya kawasan rusun.
Ada warga yang dalam kondisi hamil harus mengangkat air dengan ember karena air tak mengalir, lalu warga itu kelelahan dan mengalami keguguran.
"Kan ini menyedihkan. Hanya karena air kemudian nyawa jadi terancam," ucapnya dalam sesi dialog.
| Jurus Pamungkas di Debat Pilkada Batam 2024 Dibahas di Mata Lokal Corner |
|
|---|
| Efek Debat Pilkada Kepri 2024, Polemik Rempang Eco City Jadi Isu Krusial |
|
|---|
| Setelah Debat Pilkada Kepri 2024, Masihkan Dua Paslon Baper? |
|
|---|
| Akademisi UIB Suyono Saputro Sebut Pembangunan Kepri sudah On The Track |
|
|---|
| Wan El Kenz Sebut Rudi Bakal Benahi Fasilitas Kesehatan hingga Pendidikan di Kepri |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.