MATA LOKAL CORNER

MLC Air Mengalir Sampai Mana, Narsum Kompak Minta BP Batam Evaluasi PT Moya

Sejumlah narsum yang hadir dalam Mata Lokal Corner Tribun Batam bahas 'Air Mengalir Sampai Mana?', kompak minta BP Batam evaluasi PT Moya

|
Penulis: Novenri Halomoan Simanjuntak | Editor: Dewi Haryati
tribunbatam.id/Argianto
Program Mata Lokal Corner Tribun Batam hari ini, Kamis (11/5/2023) bahas tema 'Air Mengalir Sampai Mana?'. Narasumber dari kiri ke kanan, Nyanyang Haris Pratamura, Ketua DPC Gerindra Batam, Lik Khai Bendahara DPD Nasdem Batam, Ketua DPRD Batam Nuryanto, Sekretaris DPW PPP Kepri, Chris Topan dan Immanuel Dermawan Purba, Sekretaris Exco Partai Buruh Kepri 

Pihaknya berharap, pemerintah dapat lebih peka dan bertanggungjawab mengevaluasi pihak pengelola agar persoalan suplai air di Batam segera teratasi.

Baca juga: Air Mengalir Sampai Mana Dalam Mata Lokal Corner Tribun Batam, Hadirkan 5 Narsum

"Harapan kita, persoalan air ini dapat segera diselesaikan. Pemerintah harus lebih sensitiflah atau orang-orang yang mengelolanya. Tanggungjawab ini bukan hanya sekadar tanda tangan di atas kertas, tapi ini bicara hidup, maka amanahlah," sebut Chris.

Senada, Sekretaris Exco Partai Buruh Kepri Immanuel Dermawan Purba menuturkan, persoalan suplai air di Batam ini berdampak signifikan dirasakan para buruh.

Perkiraannya dari 1,2 juta data penduduk Batam, 80 persen merupakan kelompok buruh atau pekerja, khususnya di kawasan Tanjung uncang, Kabil dan Sekupang.

Pihaknya mendapati, lemahnya pelayanan suplai air kepada warga dilandasi atas kesalahan proses awal penunjukan kepada pihak pengelola air yang baru.

Dengan problem saat ini, pihaknya menilai, pihak pengelola tidak mampu atau kompeten dalam mengelola bisnis air di Batam.

"Ini bahaya, karena tidak ada orang yang mampu hidup tanpa air. Sudah berapa banyak orang yang tersiksa bertahun-tahun menampung air di malam hari," ujarnya.

Menanggapi persoalan ini, pihaknya turut mempertanyakan fungsi kontrol legislatif, baik pusat hingga ke daerah, guna menjawab aspirasi dari masyarakat.

"Jujur saja saya katakan, aspirasi masyarakat kemana harus disalurkan. Yang lucunya nanti, Wali Kota Batam bertanya terhadap rakyatnya, Kepala Otorita Batam yang menjawab"

"Fungsi kontrol itukan di DPR, seperti yang disampaikan Ketua DPRD Batam tadi. Itu melalui Komisi VI DPR RI, terus mau seperti apa kita," ungkapnya.

Sementara Lik khai, Bendahara DPD Nasdem Batam menilai, dengan persoalan suplai air yang tidak optimal dan belum teratasi ini akan menjadi penghambat bagi dunia investasi di Batam.

Menurutnya, penamaan Batam sebagai kota industri atau kota modern belum layak untuk disandang Batam, apabila layanan utama seperti air dan listrik belum dapat teratasi.

Hal ini menunjukkan, keberadaan Batam dalam segitiga arus perkembangan industri dengan Johor dan Singapura akan semakin melemah.

Lik Khai mengungkapkan, hampir setiap hari informasi gangguan pelayanan air tersebar dan dirasakan oleh masyarakat di setiap wilayah diBatam.

"Yang menjadi pertanyaan kita, pertanggungjawabannya dimana. Saya hanya harapkan BP Batam sama Moya bisa duduk bersama, klarifikasi sampaikan ke publik apa yang sebenarnya terjadi agar semuanya jelas," serunya.

Sumber: Tribun Batam
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved