KESEHATAN

4 Dampak Negatif Tubuh jika Tidak Sarapan, Awas Hormon Stres Meningkat

Beberapa dampak negatif akan langsung dirasakan jika melewatkan sarapan, karena mengganggu energi pada tubuh termasuk otak pada pagi hari

foto/sehatnews.com
Ilustrasi - Beberapa dampak negatif akan langsung dirasakan jika melewatkan sarapan, karena mengganggu energi pada tubuh termasuk otak pada pagi hari 

TRIBUNBATAM.id - Efek negatif pada tubuh bisa muncul saat melewatkan sarapan.

Beberapa dampaknya bisa langsung dirasakan dan ada pula muncul di masa akan datang.

Hal itu juga yang membuat banyak penelitian menyarankan aga tak melewatkan sarapan.

Menurut medis ada banyak sekali manfaat sarapan, termasuk jika melakukan program diet.

Itu karena sarapan tidak hanya mengisi energi untuk tubuh melainkan juga otak.

Di bawah ini adalah beberapa dampak negatif yang bisa terjadi saat seseorang melewatkan sarapan.

  • Gula darah rendah

Penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Frontiers of Human Nueroscience menunjukkan bahwa sarapan membantu memulihkan glikogen dan menstabilkan kadar insulin.

Jika Anda tidak mengisi kembali simpanan glukosa Anda di pagi hari, Anda akan merasa terlalu lapar, dan lelah.

Baca juga: Dental Treatment, Antara Kesehatan Dan Estetika

Baca juga: 5 Bahaya Menahan Kencing bagi Kesehatan, Waspadai Infeksi Saluran Kemih

  • Metabolisme melambat

Riset dalam Journal of Obesity menunjukan bahwa makan lebih awal dapat memicu metabolisme dan mendorong tubuh untuk membakar lebih banyak kalori sepanjang hari.

Saat Anda berpuasa terlalu lama, tubuh Anda beralih ke mode perlindungan, dan mulai menyimpan kalori sebanyak mungkin.

Hal ini akan membuat metabolisme melambat.

Akibatnya, glukosa yang disimpan di otot diubah menjadi sumber bahan bakar cadangan.

Pada akhirnya, massa otot akan berkurang.

  • Hormon stres meningkat

Riset dari University of Texas di Austin menemukan bahwa sarapan memiliki efek positif pada kortisol.

Kortisol memiliki banyak fungsi termasuk membantu tubuh menggunakan gula (glukosa) dan lemak untuk energi dan mengelola stres.

Biasanya, kadar kortisol paling tinggi sekitar jam tujuh pagi.

Pada saat inilah penting untuk makan sesuatu agar hormon stres menurun.

Baca juga: Dampak Buruk Konsumsi Daging Olahan Berlebihan bagi Kesehatan, Waspadai Kanker

Baca juga: Pakar Kesehatan Rekomendasi Waktu Terbaik Olahraga saat Berpuasa di Bulan Ramadan

Seperti dilansir dari kompas.com, jika kadar kortisol tetap tinggi, Anda cenderung merasa cemas atau gelisah.

Risiko penyakit jantung meningkat Sering melewatkan sarapan dapat membuat Anda lebih rentan terhadap kenaikan berat badan dan meningkatkan risiko penyakit jantung, obesitas, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan diabetes.

Faktanya, penelitian Harvard menemukan bahwa mereka yang melewatkan sarapan setiap hari 27 persen lebih mungkin mengalami serangan jantung atau meninggal akibat penyakit jantung koroner.

.

.

.

(TRIBUNBATAM.id)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved