Mata Lokal Corner Plus Minus Penghitungan Suara Dua Panel, Hadirkan 6 Narasumber

BATAM, TRIBUNBATAM.id - Komisi Pemilihan Umum (KPU) merancang aturan atau metode penghitungan suara dua panel yakni panel A dan B untuk pemilu 2024 mendatang.

Maksud dari metode tersebut yakni penghitungan suara akan dibagi dua.

Panel A penghitungan suara untuk Pemilihan Presiden, Wakil Presiden dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD).

Sementara Panel B penghitungan suara untuk pemilihan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/kota.

Dengan metode dua panel itu, KPPS yang beranggotakan tujuh orang petugas di setiap tempat pemungutan suara (TPS) dibagi menjadi dua kelompok.

Kelompok pertama akan menghitung hasil pemungutan suara di panel pertama dan kelompok kedua akan menghitung hasil pemungutan suara di panel kedua.

Ketentuan penerapan metode panel itu pun akan dimuat dalam rancangan peraturan KPU (PKPU) tentang pemungutan dan penghitungan suara.

Baca juga: Uji Sakti DPD Dorong RUU Kepulauan Dalam Bincang Mata Lokal Corner Tribun Batam

Penghitungan suara dengan metode dua panel itu telah disimulasikan oleh KPU di sejumlah daerah.

Salah satunya, KPU melakukan simulasi penghitungan suara dengan metode dua panel di Kota Palembang, Sumatera Selatan.

Pada program Mata Lokal Corner (MLC) Tribunbatam, Kamis (25/5/2023) membahas tema Plus Minus Penghitungan Suara dengan Metode Dua Panel, menghadirkan enam narasumber.

Mereka Ketua KPU Batam Martius, Ketua Bawaslu Kepri Said Abdullah Dahlawi, Sekretaris DPW Gelora Kepri Agus Purwanto, Wakil Ketua DPW PSI Kepri Yudhy Sanjaya, Anggota Bidang Advokasi DPW PKS Kepri Muhammad Mustofa, dan Bendahara I DPD Golkar Kepri Asmin Patros.

Pada kesempatan tersebut, Ketua KPU Batam Martius, mengatakan untuk aturan atau metode penghitungan suara tersebut sampai saat ini masih digodok di pusat.

"Kita masih menunggu keputusan dari pusat, pada dasarnya kita tegak lurus dengan pusat, apapun aturannya kita akan ikuti," kata Martius.

Ia mengatakan metode penghitungan dua panel, sangat layak dilaksanakan.

Hal ini belajar dari pengalaman pemilu 2019 lalu.