KARIMUN TERKINI
Warga Karimun Demo PT Saipem, Singgung Kesehatan Balita dan Lansia
Warga Karimun yang demo di PT Saipem mengungkap sejumlah tuntutan mereka ke perusahaan asal Italia.
Penulis: Yeni Hartati | Editor: Septyan Mulia Rohman
KARIMUN, TRIBUNBATAM.id - Sejumlah warga Desa Pangke Barat Karimun menggelar demo di PT Saipem Indonesia Karimun Yard (SKY).
Aksi demo warga Karimun di PT Saipem Indonesia Karimun Yard (SKY) itu menyangkut dampak dari aktivitas blasting.
Kondisi ini menyebabkan dampak yang serius bagi lingkungan dan kesehatan masyarakat sekitar.
Sejumlah warga Karimun itu juga terlihat memblokade gerbang utama perusahaan asal Italia tersebut sejak Senin (29/5/2023) sekira pukul 07.00 WIB.
Hal itu juga yang menyebabkan para karyawan perusahaan yang telah lengkap mengenakan seragam wearpack berwarna oranye tidak dapat masuk.
Koordinator Aksi Demo, Juan mengatakan aksi demo tersebut merupakan bentuk kekesalan masyarakat kepada Perusahaan PT Saipem Indonesia Karimun Yard.
Baca juga: ISI 9 Tuntutan PMII dan Warga Saat Demo KSP Karya Bhakti di Polresta Barelang Batam

"Aksi kami ini sebagai bentuk kekesalan kami kepada perusahaan. Karena selama ini kami seperti tidak dianggap," ujar Juan, Senin (29/5/2023).
Juan menambahkan, masyarakat Desa Pangke Barat meminta perusahaan dapat meminimalisir dampak debu yang timbul akibat aktivitas blasting besi.
Ia meminta agar pihak perusahaan memperhatikan kesehatan para balita dan lansia yang telah terdampak.
"Kami minta orang-orang tua kami dan balita dicek kesehatannya setiap bulan dan dikasih puding. Mereka balas melalui surat bahwa tidak bisa disetujui karena tidak sesuai dengan prosedur," ujarnya.
Selain itu, dalam tuntutannya massa demo juga meminta perusahaan untuk memberdayakan tenaga kerja lokal.
Baca juga: Ketua Komisi II DPRD Kepri Apresiasi Samsat Karimun Jemput Pajak ke PT Saipem
Serta melakukan kerja sama antara perusahaan dengan masyarakat.
"Itikad baik dari manajemen perusahaan juga tidak mau bertemu dengan perwakilan masyarakat," ujarnya.
Di sela demo yang berlangsung, sempat dilakukan mediasi oleh Kapolres Karimun AKBP Ryky Widya Muharam dan Kepala Dinas Tenaga Kerja Rufdindy Alamsyah.
Namun pihak perusahaan tidak memberikan peluang justru terkesan menutup diri, tidak mengeluarkan statement di depan para demonstran tersebut.
"Dari pihak Saipem kami coba mediasi, namun agak sedikit alot. Karena pihak Saipem belum mau membuka diri, sehingga dari mediator akan kembali memediasi supaya ada titik temu," ujar AKBP Ryky Widya Muharam.
Kemudian ratusan pendemo yang sebelumnya menolak untuk mengentikan aksi unjuk rasa atas tanggapan perusahaan, akhirnya membubarkan diri setelah diberikan pemahaman dari para mediator.
"Ini nanti juga akan kita sampaikan kepada pak Bupati agar bagaimana nanti ada penyelesaian atau bisa juga dengan legislatif untuk penyelesaiannya," ujarnya.(TRIBUNBATAM.id/Yeni Hartati)
Polres Karimun Gelar Focus Group Discussion, Berharap Karimun Tetap Kondusif |
![]() |
---|
Bea Cukai Tanjungpinang Lakukan Pemusnahan Barang Ilegal, dari Rokok Hingga Sex Toys |
![]() |
---|
Polemik Dualisme Kepemimpinan, PWI Karimun Dukung Keputusan Pusat |
![]() |
---|
Bea Cukai Karimun Paparkan Capaikan Kinerja Periode Januari-Mei 2025, Ini yang Paling Menonjol |
![]() |
---|
Festival Olahraga Series II se-Kabupaten Karimun Resmi Ditutup |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.