ANAMBAS TERKINI

Pertalite di Tarempa Anambas Langka LAGI, Warga Cari Sampai Kecamatan Lain

Warga Tarempa Anambas mengeluhkan sulitnya mencari Pertlaite LAGI. Mereka bahkan harus mencari sampai kecamatan lain.

Penulis: Novenri Halomoan Simanjuntak | Editor: Septyan Mulia Rohman
TribunBatam.id/Novenri Halomoan Simanjuntak
PERTALITE LANGKA DI ANAMBAS - Potret warga Tarempa Anambas berkendara di depan etalase salah satu pengecer yang kosong menjajakan BBM Pertalite, Rabu (12/7/2023). Pertalite kembali langka di Anambas. 

ANAMBAS, TRIBUNBATAM.id - Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite di Anambas kembali langka.

Persoalan hilangnya peredaran pertalite di daerah penghasil minyak dan gas (migas) ini seolah tak berkesudahan.

Hilangnya peredaran Pertalite itu tepatnya terjadi di ibu kota Tarempa, Kecamatan Siantan.

Sejumlah warga pun mengeluh kesulitan mendapatkan pertalite untuk bahan bakar kendaraannya.

Kondisi ini terhitung terjadi empat hari terakhir, sejak Sabtu (9/7/2023).

Akibatnya sejumlah aktivitas masyarakat pun jadi terhambat.

Baca juga: Warga Tarempa Resah Layanan Air Bersih Terganggu, Ini Kata Dinas PUPR Anambas

Pantauan TribunBatam.id, disejumlah titik pengecer tidak terlihat pertalite dijajakan di etalase dagangannya.

Salah seorang warga Tarempa, Junaidi mengaku resah dengan hilangnya peredaran pertalite di sejumlah tempat pengecer.

Akibat putusnya pertalite, membuat dirinya kelimpungan untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar kendaraan roda duanya.

Ia mengungkapkan, rela mencari pertalite hingga ke kecamatan lain di Kecamatan Siantan Timur.

"Sabtu pagi kemarin saya masih sempat beli di Tarempa, siangnya saya lihat sudah tak ada lagi. Karena bensin motor udah kering, hari Seninnya saya pesan dari Siantan Timur dapat dua botol saja," ucapnya kepada TribunBatam.id, Rabu (12/7/2023).

Menurut dia, hilangnya Pertalite disebabkan oleh panic buying masyarakat sehingga menyimpan stok di rumah.

Baca juga: Pejabat Pemkab Anambas Ini Bingung BBM Pertalite Langka, Sebut Kuota Cukup

"Karena termakan isu tak jelas, masyarakat panik dan beli bensin banyak-banyak untuk disimpan di rumah. Pihak pengecer pun justru tidak membatasi, akibatnya bensin putus lah," sebutnya.

Junaidi menilai, persoalan hilangnya BBM Pertalite yang secara terus menerus terjadi harus mendapat penindakan serius dari sejumlah pihak yang terkait.

"Yang saya ketahui Pemda Anambas sudah mengeluarkan surat peringatan terkait pendistribusian pertalite. Nah ini yang harus dijalankan sanksi ataupun konsekuensinya seperti apa. Bensin itu sudah jadi kebutuhan dasar masyarakat juga soalnya," ungkap dia.

Halaman
12
Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved