CUACA EKSTREM DI NATUNA

Viral Fenomena Waterspout di Pantai Serasan Natuna, BMKG Beri Penjelasan

BMKG Ranai tanggapi soal fenomena waterspout di Pantai Serasan, Natuna yang viral di medsos, Kamis (12/10) lalu

Editor: Dewi Haryati
TribunBatam.id/Istimewa
CUACA EKSTREM DI NATUNA - Fenomena waterspout yang terkoneksi dengan air muncul di Pantai Sisi, Serasan, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Kamis (12/10/2023). BMKG Ranai beri penjelasan soal waterspout 

NATUNA, TRIBUNBATAM.id - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Ranai memberikan penjelasan soal kemunculan waterspout yang terjadi di Pantai Serasan, Natuna, Kepri.

Waterspout atau angin puting beliung yang terkoneksi dengan air itu terjadi di Pantai Sisi, Serasan pada Kamis, 12 Oktober 2023 siang sekitar pukul 14.30 WIB.

Kepala BMKG Ranai, Feriomex Hutagalung menjelaskan, fenomena angin kencang yang berputar seperti belalai raksasa yang menjulang ke langit ini dikenal dengan waterspout.

"Waterspout itu identik dengan fenomena puting beliung tetapi terjadi di atas permukaan air yang luas," kata Feriomex, Jumat (13/10/2023).

Menurutnya, fenomena waterspout terbentuk dari sistem awan cumulonimbus (CB).

Adanya pola shearline (belokan angin) di wilayah Serasan menyebabkan terjadinya penumpukan massa udara, sehingga potensi pertumbuhan awan-awan konvektif seperti awan Cumulunimbus (CB) meningkat di wilayah Serasan pada kemarin.

Baca juga: Cuaca Ekstrem di Natuna VIRAL, Waterspout Muncul di Pantai Serasan

Di mana keberadaan awan CB juga dapat mengindikasikan adanya potensi hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang dan pada kondisi tertentu dapat menimbulkan potensi puting beliung atau waterspout.

Feriomex juga memaparkan karakteristik fenomena waterspout sebagai berikut:

  • Kejadiannya bersifat lokal
  • Terjadi dalam periode waktu yang singkat, umumnya sekitar kurang lebih 10 menit
  • Lebih sering terjadi pada siang atau sore hari, dan terkadang menjelang malam hari
  • Hanya muncul dari sistem awan Cumulonimbus (CB), tetapi tidak semua awan CB dapat menimbulkan fenomena waterspout, dan
  • Kemungkinannya kecil untuk terjadi kembali di tempat yang sama dalam waktu yang dekat.


Dengan adanya fenomena itu, Kepala BMKG Ranai mengimbau seluruh masyarakat Natuna agar selalu waspada terhadap potensi perubahan cuaca kedepannya, khususnya di masa musim peralihan seperti saat ini.

"Kami juga mengimbau kepada seluruh masyarakat Natuna untuk selalu waspada terhadap dampak cuaca ekstrem yang dapat memicu terjadinya bencana hidrometeorologi seperti genangan air, banjir, angin puting beliung, dan tanah longsor," imbuh Feriomex. (Tribunbatam.id/Muhammad Ilham)

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved